{"title":"可持续太阳能生产的开发过程","authors":"A. Nasution","doi":"10.29017/lpmgb.39.1.651","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak Bumi yang tersedia cenderung meningkat kadar belerang dan massa jenisnya. Bersamaan dengan itu, kebutuhan akan bahan bakar ringan (bensin, kerosin, solar) tampaknya akan lebih tinggi dari pada bahan bakar berat (minyak bakar), menuntut agar kelebihan produksi residu dimanfaatkan dengan mengolah lebih lanjut residu dengan proses konversi. kedua maslaah tersebut dapat sekaligus diatasi dengan menciptakan minyak solar formulasi baru yang ramah lingkungan.","PeriodicalId":281406,"journal":{"name":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGEMBANGAN PROSES PENGILANGAN UNTUK PEMBUATAN SOLAR RAMAH LINGKUNGAN\",\"authors\":\"A. Nasution\",\"doi\":\"10.29017/lpmgb.39.1.651\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Minyak Bumi yang tersedia cenderung meningkat kadar belerang dan massa jenisnya. Bersamaan dengan itu, kebutuhan akan bahan bakar ringan (bensin, kerosin, solar) tampaknya akan lebih tinggi dari pada bahan bakar berat (minyak bakar), menuntut agar kelebihan produksi residu dimanfaatkan dengan mengolah lebih lanjut residu dengan proses konversi. kedua maslaah tersebut dapat sekaligus diatasi dengan menciptakan minyak solar formulasi baru yang ramah lingkungan.\",\"PeriodicalId\":281406,\"journal\":{\"name\":\"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29017/lpmgb.39.1.651\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lembaran publikasi minyak dan gas bumi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29017/lpmgb.39.1.651","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGEMBANGAN PROSES PENGILANGAN UNTUK PEMBUATAN SOLAR RAMAH LINGKUNGAN
Minyak Bumi yang tersedia cenderung meningkat kadar belerang dan massa jenisnya. Bersamaan dengan itu, kebutuhan akan bahan bakar ringan (bensin, kerosin, solar) tampaknya akan lebih tinggi dari pada bahan bakar berat (minyak bakar), menuntut agar kelebihan produksi residu dimanfaatkan dengan mengolah lebih lanjut residu dengan proses konversi. kedua maslaah tersebut dapat sekaligus diatasi dengan menciptakan minyak solar formulasi baru yang ramah lingkungan.