对佐科维的社交媒体政治形象进行解构

Rusmulyadi Rusmulyadi, Hanny Hafiar
{"title":"对佐科维的社交媒体政治形象进行解构","authors":"Rusmulyadi Rusmulyadi, Hanny Hafiar","doi":"10.24198/PRH.V3I1.16729","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses pembentukan citra politik dapat terjadi dalam semua lini media, tidak terkecuali lewat media sosial. Media sosial telah banyak digunakan untuk mem-brading citra politik seseorang atau partai politik tertentu. Sebaliknya, media sosial ternyata juga digunakan sebagai media pertarungan simbolik untuk mendekonstuksi atau pun mendegradasi citra politik seseorang atau lembaga politik. Twitter merupakan salah satu jenis media sosial dengan karakter microblogging yang turut dimanfaatkan untuk mengkonstruksi dan juga mendekonstruksi citra politik.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana citra politik mengalami dekonstruksi dalam ruang media sosial. Analisa penelitian diarahkan terhadap postingan twitter dalam hastag #2019Ganti Presiden. Sampel teks diambil dari tweet netizen yang ada dalam hastag tersebut selama bulan April 2018. Hastag ini sendiri mengacu pada upaya untuk memviralkan pergantian Presiden dalam perhelatan Pilpres 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisa isi kualitatif. Penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian analisa isi teks dengan aplikasi interpretasi hermeneutis terhadap teks twitter yang dijadikan objek penelitian. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa dalam ruang media sosial citra politik Jokowi berupaya didekonstruksi dan dicitrakan sebagai sosok yang tidak kompeten, tidak memiliki kapabilitas sebagai pemimpin dan inkonsiten terhadap janji-janji politiknya. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa media sosial Twitter telah menjadi saluran bagi kontestasi dan perebutan citra politik. Tentu saja, di dalamnya ada proses kontruksi dan dekonstruksi.","PeriodicalId":310439,"journal":{"name":"PRofesi humas : jurnal ilmiah ilmu hubungan masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"13","resultStr":"{\"title\":\"Dekonstruksi Citra Politik Jokowi Dalam Media Sosial\",\"authors\":\"Rusmulyadi Rusmulyadi, Hanny Hafiar\",\"doi\":\"10.24198/PRH.V3I1.16729\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Proses pembentukan citra politik dapat terjadi dalam semua lini media, tidak terkecuali lewat media sosial. Media sosial telah banyak digunakan untuk mem-brading citra politik seseorang atau partai politik tertentu. Sebaliknya, media sosial ternyata juga digunakan sebagai media pertarungan simbolik untuk mendekonstuksi atau pun mendegradasi citra politik seseorang atau lembaga politik. Twitter merupakan salah satu jenis media sosial dengan karakter microblogging yang turut dimanfaatkan untuk mengkonstruksi dan juga mendekonstruksi citra politik.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana citra politik mengalami dekonstruksi dalam ruang media sosial. Analisa penelitian diarahkan terhadap postingan twitter dalam hastag #2019Ganti Presiden. Sampel teks diambil dari tweet netizen yang ada dalam hastag tersebut selama bulan April 2018. Hastag ini sendiri mengacu pada upaya untuk memviralkan pergantian Presiden dalam perhelatan Pilpres 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisa isi kualitatif. Penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian analisa isi teks dengan aplikasi interpretasi hermeneutis terhadap teks twitter yang dijadikan objek penelitian. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa dalam ruang media sosial citra politik Jokowi berupaya didekonstruksi dan dicitrakan sebagai sosok yang tidak kompeten, tidak memiliki kapabilitas sebagai pemimpin dan inkonsiten terhadap janji-janji politiknya. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa media sosial Twitter telah menjadi saluran bagi kontestasi dan perebutan citra politik. Tentu saja, di dalamnya ada proses kontruksi dan dekonstruksi.\",\"PeriodicalId\":310439,\"journal\":{\"name\":\"PRofesi humas : jurnal ilmiah ilmu hubungan masyarakat\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-08-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"13\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PRofesi humas : jurnal ilmiah ilmu hubungan masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/PRH.V3I1.16729\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PRofesi humas : jurnal ilmiah ilmu hubungan masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/PRH.V3I1.16729","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 13

摘要

政治形象形成的过程可以发生在所有媒体中,也不例外地通过社交媒体。社交媒体被广泛用来夸大某人或某个政党的政治形象。另一方面,社交媒体也被用作一种象征性的战斗媒介,用于贬低或贬低一个人或一个政治机构的政治形象。Twitter是一种微博社交媒体,其特点有助于塑造和解构政治形象。这项研究是为了分析政治意象是如何在社交媒体空间解构的。这项研究的结果是针对总统在2019年hastag上的推特帖子进行的。从2018年4月出现在hastag上的网民的推特上取样。该杂志本身指的是在2019年的选举中宣传总统更任的努力。本研究采用定性方法和定性内容分析方法。这项研究可以称为解释性解释应用的文本分析研究。研究表明,在社交媒体空间内,佐科维的政治形象正试图将其定义为一个无能的人,缺乏领导能力,无法履行政治承诺。分析表明,社交媒体一直是政治人物争夺的渠道。当然,这是一个建筑和解构的过程。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Dekonstruksi Citra Politik Jokowi Dalam Media Sosial
Proses pembentukan citra politik dapat terjadi dalam semua lini media, tidak terkecuali lewat media sosial. Media sosial telah banyak digunakan untuk mem-brading citra politik seseorang atau partai politik tertentu. Sebaliknya, media sosial ternyata juga digunakan sebagai media pertarungan simbolik untuk mendekonstuksi atau pun mendegradasi citra politik seseorang atau lembaga politik. Twitter merupakan salah satu jenis media sosial dengan karakter microblogging yang turut dimanfaatkan untuk mengkonstruksi dan juga mendekonstruksi citra politik.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana citra politik mengalami dekonstruksi dalam ruang media sosial. Analisa penelitian diarahkan terhadap postingan twitter dalam hastag #2019Ganti Presiden. Sampel teks diambil dari tweet netizen yang ada dalam hastag tersebut selama bulan April 2018. Hastag ini sendiri mengacu pada upaya untuk memviralkan pergantian Presiden dalam perhelatan Pilpres 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisa isi kualitatif. Penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian analisa isi teks dengan aplikasi interpretasi hermeneutis terhadap teks twitter yang dijadikan objek penelitian. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa dalam ruang media sosial citra politik Jokowi berupaya didekonstruksi dan dicitrakan sebagai sosok yang tidak kompeten, tidak memiliki kapabilitas sebagai pemimpin dan inkonsiten terhadap janji-janji politiknya. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa media sosial Twitter telah menjadi saluran bagi kontestasi dan perebutan citra politik. Tentu saja, di dalamnya ada proses kontruksi dan dekonstruksi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信