{"title":"PERTUMBUHAN DUA KLON KARET ASAL BIBIT OKULASI DI KABUPATEN BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN (Growth Performance of Two Rubber Budding Clones in Banyuasin District, South Sumatera Province)","authors":"Jamin Saputra","doi":"10.20886/jpht.2021.18.1.1-12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Rubber clones have different adaptability which leads to no rubber clone being superior for all planting locations. Therefore, the agro-climatic characteristics of plantation area are needed to determine the suitability class of the land before extensive rubber planting is carried out. The aim of this study was to examine the growth of combination of clones (IRR 112 and IRR 118) and the number of umbrella leaves (two umbrellas and three umbrellas) during immature plants (TBM). Plantation was established at the Experimental Garden of the Rubber Research Center, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. Land suitability was determined based on soil data and climate data. Clone growth was observed based on the growth of stems from a sampling of 500 trees for each clone-umbrella combination. Growth measurement was carried out every year until five years old plants. The results showed that IRR 112 clone rubber with three umbrellas was the best rubber planting material and reach 81% mature tapping stems after five years old. It is recommended that IRR 112 clone rubber with three umbrellas can be planted on land with the land suitability class suitable (S2) in the lowlands on Ultisol soil type. Keywords: Clone, rubber seeds, land suitability, circumference of the stem ABSTRAK Klon tanaman karet memiliki daya adaptasi yang berbeda-beda, sehingga tidak ada klon karet yang unggul di semua lokasi penanaman. Oleh karena itu karakteristik agroklimat pada areal penanaman tanaman karet diperlukan untuk menentukan kelas kesesuaian lahannya sebelum penanaman karet secara luas dilaksanakan. Penelitian bertujuan untuk menguji pertumbuhan kombinasi klon (IRR 112 dan IRR 118) dan jumlah payung daun bibit karet (payung dua dan payung tiga) selama masa tanaman belum menghasilkan (TBM). Penanaman dilakukan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Karet, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Penentuan kelas kesesuaian lahan dilakukan berdasarkan data tanah dan data iklim. Pertumbuhan klon diamati berdasarkan pengukuran lilit batang pada 500 pohon sampling untuk setiap kombinasi klon-jumlah payung. Pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap tahun sampai dengan umur lima tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit karet klon IRR 112 dengan jumlah payung tiga merupakan bibit karet yang terbaik dan pada umur lima tahun telah menghasilkan 81% batang matang sadap. Bibit karet tersebut dianjurkan ditanam pada lahan dengan kelas kesesuaian lahan sesuai (S2) di dataran rendah pada jenis tanah Ultisol. Kata kunci: Klon, bibit karet, kesesuaian lahan, lilit batang","PeriodicalId":103667,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Hutan Tanaman","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Hutan Tanaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20886/jpht.2021.18.1.1-12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
橡胶无性系具有不同的适应性,没有一种橡胶无性系适合所有的种植地点。因此,在进行大面积橡胶种植前,需要根据种植区域的农业气候特征来确定土地的适宜性等级。本研究的目的是研究克隆组合(irr112和irr118)在未成熟植株(TBM)期间的生长情况和伞叶(2伞叶和3伞叶)数量。种植园建立在南苏门答腊省Banyuasin Regency橡胶研究中心实验园。根据土壤资料和气候资料确定土地适宜性。克隆生长是根据每个克隆伞组合的500棵树的茎的生长情况来观察的。生长测量每年进行,直到五岁的植物。结果表明,三伞irr112无性系橡胶为最佳植胶材料,5龄后成熟攻丝率达81%。建议在低洼地Ultisol土壤类型的土地适宜等级为适宜(S2)的土地上种植irr112无性系橡胶3伞。关键词:无性系,橡胶种子,土地适宜性,茎周长Oleh karena是karakteristik agroklimat pada areal penanan tanaman karet diperlukan untuk menentukan kelas kessusuan lahannya sebelum penanaman karet secara luas dilaksanakan。Penelitian bertujuan untuk menguji pertumbuhan kombinasi klon (IRR 112和IRR 118) dan jumlah payung dua和bibit karet (payung dua和payung tiga) selama masa tanaman belum menghasilkan (TBM)。Penanaman dilakukan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Karet, Kabupaten Banyuasin,苏门答腊西拉坦省。Penentuan kelas kesesuaian lahan dilakukan berdasarkan数据tanah数据iklim。Pertumbuhan klon diamati berdasarkan企鹅,lilit batang pada, 500个企鹅取样,并设置kombinasi klon-jumlah payung。企鹅pertumbuhan dilakukan setiap tahun sampai dengan umur lima tahun。hail penelitian menunjukkan bahwa bibit karet klon IRR 112 dengan jumlah payung tiga merupakan bibit karet yang terbaik danpaada umur lima tahun telah menghasilkan 81% batang matang sadap。Bibit karet tersebut dianjurkan ditanam paada lahan dengan kelas kessuan lahan sesuai (S2) di dataran rendah paada jenis tanah Ultisol。kkon, bibit karet, kesesuaian lahan, lilit batang
PERTUMBUHAN DUA KLON KARET ASAL BIBIT OKULASI DI KABUPATEN BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN (Growth Performance of Two Rubber Budding Clones in Banyuasin District, South Sumatera Province)
ABSTRACT Rubber clones have different adaptability which leads to no rubber clone being superior for all planting locations. Therefore, the agro-climatic characteristics of plantation area are needed to determine the suitability class of the land before extensive rubber planting is carried out. The aim of this study was to examine the growth of combination of clones (IRR 112 and IRR 118) and the number of umbrella leaves (two umbrellas and three umbrellas) during immature plants (TBM). Plantation was established at the Experimental Garden of the Rubber Research Center, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. Land suitability was determined based on soil data and climate data. Clone growth was observed based on the growth of stems from a sampling of 500 trees for each clone-umbrella combination. Growth measurement was carried out every year until five years old plants. The results showed that IRR 112 clone rubber with three umbrellas was the best rubber planting material and reach 81% mature tapping stems after five years old. It is recommended that IRR 112 clone rubber with three umbrellas can be planted on land with the land suitability class suitable (S2) in the lowlands on Ultisol soil type. Keywords: Clone, rubber seeds, land suitability, circumference of the stem ABSTRAK Klon tanaman karet memiliki daya adaptasi yang berbeda-beda, sehingga tidak ada klon karet yang unggul di semua lokasi penanaman. Oleh karena itu karakteristik agroklimat pada areal penanaman tanaman karet diperlukan untuk menentukan kelas kesesuaian lahannya sebelum penanaman karet secara luas dilaksanakan. Penelitian bertujuan untuk menguji pertumbuhan kombinasi klon (IRR 112 dan IRR 118) dan jumlah payung daun bibit karet (payung dua dan payung tiga) selama masa tanaman belum menghasilkan (TBM). Penanaman dilakukan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Karet, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Penentuan kelas kesesuaian lahan dilakukan berdasarkan data tanah dan data iklim. Pertumbuhan klon diamati berdasarkan pengukuran lilit batang pada 500 pohon sampling untuk setiap kombinasi klon-jumlah payung. Pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap tahun sampai dengan umur lima tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit karet klon IRR 112 dengan jumlah payung tiga merupakan bibit karet yang terbaik dan pada umur lima tahun telah menghasilkan 81% batang matang sadap. Bibit karet tersebut dianjurkan ditanam pada lahan dengan kelas kesesuaian lahan sesuai (S2) di dataran rendah pada jenis tanah Ultisol. Kata kunci: Klon, bibit karet, kesesuaian lahan, lilit batang