{"title":"Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna","authors":"H. Hasriani, La Rangki, F. Fitriani","doi":"10.30872/J.KES.PASMI.KAL.V3I2.4631","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Data rekam medik di Puskesmas Napabalano kejadian TB paru tahun 2016 periode Januari - Desember sebanyak 315 suspek kasus, sedangkan pada tahun 2017 periode Januari - Desember suspek kejadian TB paru sebanyak 261 kasus.Tujuan penelitian ini untuk analisis faktor risiko kejadian penyakit TB Paru di Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna. Desain penelitian adalah Case Control Study. Populasi penelitian adalahsemua suspek TB paru yang berada di Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna mulai Januari sampai Desember Tahun 2017 berjumlah 261 kasus dengan jumlah sampel kasus 57 dan kontrol 57diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan hunian merupakan faktor risiko kejadian TB Paru, responden yang berada dirumah dengan padat huniannya yaitu > 1 orang per 10 m2 berisiko menderita TB paru sebesar 6 kali dibandingkan dengan responden yang berada dirumah tidak padat huniannya yaitu < 1 orang per 10 m2.Status gizi merupakan faktor risiko kejadian TB Paru, responden dengan status gizi kurang nilai IMT <18 berisiko menderita TB paru sebesar 33 kali dibandingkan dengan responden dengan status gizi normal nilai IMT 18-24.Simpulan dari penelitian ini adalah ada faktor risiko kepadatan hunian, status gizi Saran perlu penyuluhan kepadatan hunian, status gizi dan perilaku pencegahan penyakit tuberkulosis. Kata Kunci: Risiko TB Paru, Kepadatan Hunian, Status Gizi","PeriodicalId":267171,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30872/J.KES.PASMI.KAL.V3I2.4631","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna
Data rekam medik di Puskesmas Napabalano kejadian TB paru tahun 2016 periode Januari - Desember sebanyak 315 suspek kasus, sedangkan pada tahun 2017 periode Januari - Desember suspek kejadian TB paru sebanyak 261 kasus.Tujuan penelitian ini untuk analisis faktor risiko kejadian penyakit TB Paru di Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna. Desain penelitian adalah Case Control Study. Populasi penelitian adalahsemua suspek TB paru yang berada di Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna mulai Januari sampai Desember Tahun 2017 berjumlah 261 kasus dengan jumlah sampel kasus 57 dan kontrol 57diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan hunian merupakan faktor risiko kejadian TB Paru, responden yang berada dirumah dengan padat huniannya yaitu > 1 orang per 10 m2 berisiko menderita TB paru sebesar 6 kali dibandingkan dengan responden yang berada dirumah tidak padat huniannya yaitu < 1 orang per 10 m2.Status gizi merupakan faktor risiko kejadian TB Paru, responden dengan status gizi kurang nilai IMT <18 berisiko menderita TB paru sebesar 33 kali dibandingkan dengan responden dengan status gizi normal nilai IMT 18-24.Simpulan dari penelitian ini adalah ada faktor risiko kepadatan hunian, status gizi Saran perlu penyuluhan kepadatan hunian, status gizi dan perilaku pencegahan penyakit tuberkulosis. Kata Kunci: Risiko TB Paru, Kepadatan Hunian, Status Gizi