{"title":"Simulasi Network Automation Menggunakan Ansible Di GNS3 (Studi Kasus Smile Project)","authors":"Irjaman Syah, Abdul Haris Muhammad, Erwin Gunawan","doi":"10.52046/j-tifa.v3i2.1065","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Management sebuah perangkat jaringan biasa dilakukan oleh paa administrator sesuai dengan kompleksitas jaringan. Konfigurasi tersebut biasa dilakukan menguunakan CLI (Command Line Interface) dengan menggunkan port konsol, telnet jika ingin berkomunikasi jarak jauh atau bisa juga menggunakan SSH agar dengan informasi yang telah dienkripsi. Ada juga perangkat jaringan yang telah mendukung tampilan antar muka (GUI). Metode yang baru dijelaskan diatas kurang efektif jika perangkat yang ingin di konfigurasi lebih dari 5 bahkan sampai 100 perangkat karena akan memakan waktu lama dan melelahkan jika melakukan konfigurasi perangkat satu persatu. Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi maka adanya metode otomatisasi dengan metode ini para administrator jaringan hanya perlu membuat satu sintaks yang bisa dijalankan pada semua perangkat dan tidak perlu takutnya ada kesalahan pada sintaks dan juga tidak memakan waktu jika perangkat yang ingin dikonfigurasi dengan topologi yang sangat besar. Ada alat untuk melakukan tugas-tugas ini seperti: Ansible dan Terraform. Dalam tulisan ini, Ansible dipilih karena kesederhanaannya.","PeriodicalId":215465,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Informatika (J-Tifa)","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Informatika (J-Tifa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52046/j-tifa.v3i2.1065","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Simulasi Network Automation Menggunakan Ansible Di GNS3 (Studi Kasus Smile Project)
Management sebuah perangkat jaringan biasa dilakukan oleh paa administrator sesuai dengan kompleksitas jaringan. Konfigurasi tersebut biasa dilakukan menguunakan CLI (Command Line Interface) dengan menggunkan port konsol, telnet jika ingin berkomunikasi jarak jauh atau bisa juga menggunakan SSH agar dengan informasi yang telah dienkripsi. Ada juga perangkat jaringan yang telah mendukung tampilan antar muka (GUI). Metode yang baru dijelaskan diatas kurang efektif jika perangkat yang ingin di konfigurasi lebih dari 5 bahkan sampai 100 perangkat karena akan memakan waktu lama dan melelahkan jika melakukan konfigurasi perangkat satu persatu. Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi maka adanya metode otomatisasi dengan metode ini para administrator jaringan hanya perlu membuat satu sintaks yang bisa dijalankan pada semua perangkat dan tidak perlu takutnya ada kesalahan pada sintaks dan juga tidak memakan waktu jika perangkat yang ingin dikonfigurasi dengan topologi yang sangat besar. Ada alat untuk melakukan tugas-tugas ini seperti: Ansible dan Terraform. Dalam tulisan ini, Ansible dipilih karena kesederhanaannya.