Mariska Dyah Astari
{"title":"Objektifikasi Perempuan dalam Lagu-lagu Campursari Analisis Wacana M.A.K Halliday","authors":"Mariska Dyah Astari","doi":"10.20473/medkom.v2i2.33113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini berfokus pada identifikasi makna dan stereotip yang dilekatkan pada perempuan sebagai objek dalam lirik-lirik lagu campursari. Terdapat tiga lagu campursari yang menjadi objek penelitian ini, ketiga lagu tersebut yakni Angge-angge Orong-orong dan Njaluk Kelon oleh Ratna Antika dan Bukak Bungkus oleh Didi Kempot. Dimana ketiga lagu tersebut dalam banyak menunjukkan adanya objektifikasi terhadap tubuh perempuan dalam liriknya. Untuk mengupas ketiga lagu tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode eksploratif. Berdasarkan topik yang dibahas, peneliti menggunakan discourse linguistik dengan pendekatan M.A.K Halliday. Analisis discourse dipilih karena penelitian akan berfokus pada konteks produksi bahasa. Penelitian ini menghasilkan tiga diskursus, yakni diskursus objektifikasi dimana dalam ketiga lagu tersebut perempuan hanya dipandang sebagai sesuatu yang memiliki fungsi seksual saja, dimana tubuh perempuan dieksploitasi dan disamakan dengan penyebutan nama-nama benda hingga hewan. Diskursus janda, dimana lagu Angge-angge Orong-orong dan Njaluk Kelon dalam liriknya memberi stigma bahwa janda merepotkan karena sudah melahirkan anak dari pernikahan sebelumnya, selain itu janda juga dianggap memiliki kemampuan seksualitas lebih dibandingkan dengan perawan. Terakhir, diskursus hubungan seksual. Pada ketiga lagu tersebut, baik secara implisit maupun eksplisit mengelompokkan hubungan seksual menjadi dua kategori, yakni hubungan seksual yang legal dan illegal.","PeriodicalId":141813,"journal":{"name":"Jurnal Media dan Komunikasi","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Media dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/medkom.v2i2.33113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这项研究的重点是识别与女性相关的意义和刻板印象,这些印象是在混合歌曲歌词中的对象。研究对象是三种不同的歌曲,三种歌曲是Ratna Antika的anggeong - angong和Njaluk Kelon,另一种是Didi Kempot。这三首歌在很多方面都表明它对女性身体的物化存在于歌词中。剥光这三种歌曲,研究人员采用定性的方法,带有探索性的方法。根据所讨论的主题,研究人员使用语言表达与M. a.k.哈利迪的方法。选择演讲分析,因为研究将重点放在语言制作的语境上。这项研究产生了三种类型的课程,即对象识别,在这三种歌曲中,女性只被视为具有性功能的东西,在这些歌曲中,女性的身体被利用,并被比作对动物的名字的引用。寡妇的课程,在其歌词中,anggeangong orong和Njaluk Kelon的歌曲让人感到尴尬的是,寡妇不仅被认为比处女更有性欲。最后,在一个性接触课程。在这三首歌中,无论是含蓄的还是明确的将性行为分为两类,即合法和非法的性行为。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Objektifikasi Perempuan dalam Lagu-lagu Campursari Analisis Wacana M.A.K Halliday
Penelitian ini berfokus pada identifikasi makna dan stereotip yang dilekatkan pada perempuan sebagai objek dalam lirik-lirik lagu campursari. Terdapat tiga lagu campursari yang menjadi objek penelitian ini, ketiga lagu tersebut yakni Angge-angge Orong-orong dan Njaluk Kelon oleh Ratna Antika dan Bukak Bungkus oleh Didi Kempot. Dimana ketiga lagu tersebut dalam banyak menunjukkan adanya objektifikasi terhadap tubuh perempuan dalam liriknya. Untuk mengupas ketiga lagu tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode eksploratif. Berdasarkan topik yang dibahas, peneliti menggunakan discourse linguistik dengan pendekatan M.A.K Halliday. Analisis discourse dipilih karena penelitian akan berfokus pada konteks produksi bahasa. Penelitian ini menghasilkan tiga diskursus, yakni diskursus objektifikasi dimana dalam ketiga lagu tersebut perempuan hanya dipandang sebagai sesuatu yang memiliki fungsi seksual saja, dimana tubuh perempuan dieksploitasi dan disamakan dengan penyebutan nama-nama benda hingga hewan. Diskursus janda, dimana lagu Angge-angge Orong-orong dan Njaluk Kelon dalam liriknya memberi stigma bahwa janda merepotkan karena sudah melahirkan anak dari pernikahan sebelumnya, selain itu janda juga dianggap memiliki kemampuan seksualitas lebih dibandingkan dengan perawan. Terakhir, diskursus hubungan seksual. Pada ketiga lagu tersebut, baik secara implisit maupun eksplisit mengelompokkan hubungan seksual menjadi dua kategori, yakni hubungan seksual yang legal dan illegal.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信