{"title":"肺结核RELAPS:病例报告","authors":"D. Manihuruk, F. Faisal, Abdil Mukhlisin","doi":"10.36341/cmj.v4i1.2164","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke bagian poli RS dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu yang lalu. Batuk berdarah dialami terus-menerus disertai nyeri dada sebelah kiri, badan lemas, sering berkeringat di malam hari, demam terutama pada malam hari, mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. Riwayat TB batuk berdarah pada tahun 2015, riwayat mengonsumsi OAT tidak tuntas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah dan nadi dalam batas normal, frekuensi napas 24x/ menit, suhu 38,60 C. Pada pemeriksaan fisik mata, konjungtiva tampak anemis, pemeriksaan fisik thoraks tampak pergerakan dinding dada (keadaan statis dan dinamis) simetris, teraba fremitus vocal simetris kanan dan kiri, perkusi sonor di kedua lapang paru, dan auskultasi ditemukan rhonki dibagian hemithoraks kiri. Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah rutin, pemeriksaan BTA, pemeriksaan gen expert TB dan skrining HIV serta pemeriksaan rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin diperoleh Hb = 9,6 gr/dL, Ht = 29%, leukosit = 14.300/uL, trombosit = 597.000/ uL, gula darah sewaktu 106 mg/ dL. Pasien di diagnosis mengalami TB paru putus obat. Tatalaksana pasien ini diberikan sesuai dengan kondisi klinis pasien.","PeriodicalId":403154,"journal":{"name":"Collaborative Medical Journal (CMJ)","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TB PARU RELAPS : SEBUAH LAPORAN KASUS\",\"authors\":\"D. Manihuruk, F. Faisal, Abdil Mukhlisin\",\"doi\":\"10.36341/cmj.v4i1.2164\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke bagian poli RS dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu yang lalu. Batuk berdarah dialami terus-menerus disertai nyeri dada sebelah kiri, badan lemas, sering berkeringat di malam hari, demam terutama pada malam hari, mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. Riwayat TB batuk berdarah pada tahun 2015, riwayat mengonsumsi OAT tidak tuntas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah dan nadi dalam batas normal, frekuensi napas 24x/ menit, suhu 38,60 C. Pada pemeriksaan fisik mata, konjungtiva tampak anemis, pemeriksaan fisik thoraks tampak pergerakan dinding dada (keadaan statis dan dinamis) simetris, teraba fremitus vocal simetris kanan dan kiri, perkusi sonor di kedua lapang paru, dan auskultasi ditemukan rhonki dibagian hemithoraks kiri. Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah rutin, pemeriksaan BTA, pemeriksaan gen expert TB dan skrining HIV serta pemeriksaan rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin diperoleh Hb = 9,6 gr/dL, Ht = 29%, leukosit = 14.300/uL, trombosit = 597.000/ uL, gula darah sewaktu 106 mg/ dL. Pasien di diagnosis mengalami TB paru putus obat. Tatalaksana pasien ini diberikan sesuai dengan kondisi klinis pasien.\",\"PeriodicalId\":403154,\"journal\":{\"name\":\"Collaborative Medical Journal (CMJ)\",\"volume\":\"2016 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Collaborative Medical Journal (CMJ)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36341/cmj.v4i1.2164\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Collaborative Medical Journal (CMJ)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36341/cmj.v4i1.2164","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang ke bagian poli RS dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 minggu yang lalu. Batuk berdarah dialami terus-menerus disertai nyeri dada sebelah kiri, badan lemas, sering berkeringat di malam hari, demam terutama pada malam hari, mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. Riwayat TB batuk berdarah pada tahun 2015, riwayat mengonsumsi OAT tidak tuntas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah dan nadi dalam batas normal, frekuensi napas 24x/ menit, suhu 38,60 C. Pada pemeriksaan fisik mata, konjungtiva tampak anemis, pemeriksaan fisik thoraks tampak pergerakan dinding dada (keadaan statis dan dinamis) simetris, teraba fremitus vocal simetris kanan dan kiri, perkusi sonor di kedua lapang paru, dan auskultasi ditemukan rhonki dibagian hemithoraks kiri. Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah rutin, pemeriksaan BTA, pemeriksaan gen expert TB dan skrining HIV serta pemeriksaan rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin diperoleh Hb = 9,6 gr/dL, Ht = 29%, leukosit = 14.300/uL, trombosit = 597.000/ uL, gula darah sewaktu 106 mg/ dL. Pasien di diagnosis mengalami TB paru putus obat. Tatalaksana pasien ini diberikan sesuai dengan kondisi klinis pasien.