{"title":"领导实践模式的学习,以培养学生的数学批判性思维能力","authors":"Ika Marlina, A. Fatah, A. Pamungkas","doi":"10.32734/st.v2i2.531","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan berpikir yang semakin naik. Kecakapan berpikir tersebut diperoleh melalui pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika yang juga merupakan Higher Order Thinking adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan ini dianggap masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP Negeri 1 Cikande kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikande yang berjumlah 252 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang kemudian terpilih dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diapatkan kesimpulan bahwa pencapaian akhir kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran MEAs setting koperatif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa. \n \nThe background of this research by the needs of human resources who have the thinking skill that is increasingly going up. The thinking skills acquired through learning of mathematics. One of the skills needed in the learning of mathematics is also a higher order thinking is the ability of critical thinking. This ability is considered still belongs to low. This research aims to know the development of critical thinking ability of second grade at SMPN 1 Cikande Kabupaten Serang. The research methode used was quasi experimental design with nonequivalent control group. The population is second grade at SMPN 1 Cikande totalling 252 students. The technique used is the sample of purposive sampling, which is the selected two classes as experimental and control classes. Based on the result of the analysis of data obtained by the conclusion that the ability of the critical thinking of students who get the learning mathematics of MEAs cooperative settings better than students who get reguler learning.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAS) Dalam Setting Koperatif Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa\",\"authors\":\"Ika Marlina, A. Fatah, A. Pamungkas\",\"doi\":\"10.32734/st.v2i2.531\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan berpikir yang semakin naik. Kecakapan berpikir tersebut diperoleh melalui pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika yang juga merupakan Higher Order Thinking adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan ini dianggap masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP Negeri 1 Cikande kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikande yang berjumlah 252 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang kemudian terpilih dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diapatkan kesimpulan bahwa pencapaian akhir kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran MEAs setting koperatif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa. \\n \\nThe background of this research by the needs of human resources who have the thinking skill that is increasingly going up. The thinking skills acquired through learning of mathematics. One of the skills needed in the learning of mathematics is also a higher order thinking is the ability of critical thinking. This ability is considered still belongs to low. This research aims to know the development of critical thinking ability of second grade at SMPN 1 Cikande Kabupaten Serang. The research methode used was quasi experimental design with nonequivalent control group. The population is second grade at SMPN 1 Cikande totalling 252 students. The technique used is the sample of purposive sampling, which is the selected two classes as experimental and control classes. Based on the result of the analysis of data obtained by the conclusion that the ability of the critical thinking of students who get the learning mathematics of MEAs cooperative settings better than students who get reguler learning.\",\"PeriodicalId\":117967,\"journal\":{\"name\":\"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)\",\"volume\":\"38 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.531\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.531","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAS) Dalam Setting Koperatif Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan berpikir yang semakin naik. Kecakapan berpikir tersebut diperoleh melalui pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika yang juga merupakan Higher Order Thinking adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan ini dianggap masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP Negeri 1 Cikande kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikande yang berjumlah 252 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang kemudian terpilih dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diapatkan kesimpulan bahwa pencapaian akhir kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran MEAs setting koperatif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa.
The background of this research by the needs of human resources who have the thinking skill that is increasingly going up. The thinking skills acquired through learning of mathematics. One of the skills needed in the learning of mathematics is also a higher order thinking is the ability of critical thinking. This ability is considered still belongs to low. This research aims to know the development of critical thinking ability of second grade at SMPN 1 Cikande Kabupaten Serang. The research methode used was quasi experimental design with nonequivalent control group. The population is second grade at SMPN 1 Cikande totalling 252 students. The technique used is the sample of purposive sampling, which is the selected two classes as experimental and control classes. Based on the result of the analysis of data obtained by the conclusion that the ability of the critical thinking of students who get the learning mathematics of MEAs cooperative settings better than students who get reguler learning.