{"title":"2020年海湾27区青少年SMPN 27区研究珍兰塔油制软洗皂的企业培训","authors":"Rodhiansyah Djayasinga, Nursindam Nursindam, Khairuni Fitriany, E. Sulistianingsih, Mimi Sugiarti, Nurminha Nurminha, Wimba Widagdho Dinutanayo","doi":"10.26630/jpk.v1i3.51","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi para Siswa siswi SMPN 27 Kabupaten Pesawaran maka melalui Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Mandiri oleh Tim Dosen Pengabdian Polkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan, dipandang perlu melaksanakan pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring lunak kepada siswa siswi SMPN 27 Kabupaten Pesawaran. Analisis Situasi, Berdasarkan data Profile Tahun 2020, SMPN 27 Kabupaten Pesawaran memiliki rombongan belajar kelas VII sejumlah 3 kelas dengan jumlah siswa 83 siswa, rombongan belajar kelas VIII sejumlah 3 kelas dengan jumlah siswa 75 siswa. Permasalahan Mitra, KIR SMPN 27 Kabupaten Pesawaran belum pernah mendapatkan pembinaan kewirausahaan,. belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembuatan sabun berbahan baku minyak jelantah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu bentuk wirausaha. Solusi yang diberikan oleh Tim Pengabmas Dosen Polkes Tanjungkarang adalah melakukan penyampaian materi teori kewirausahaan dan pelatihan pembuatan sabun menggunakan bahan baku minyak jelantah. Metode pelaksanaan dilakukan sesuai tahapan yaitu koordinasi tim pengabmas dengan mitra yaitu SMPN 27 Kabupaten Pesawaran, penyampaian materi teori, praktik pembuatan sabun. Sasaran pelaksanaan pengabmas ditujukan kepada Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMPN 27 Kabupaten Pesawaran. Indikator keberhasilan kegiatan pengabmas ini adalah para siswa yang tergabung dalam KIR memiliki soft skill yang terlihat dari peningkatan nilai hasil pretes dan postes, memiliki life skill pembuatan sabun cuci piring lunak, serta publikasi ilmiah pada jurnal pengabmas terakreditasi ataupun nonakreditasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Pengabmas ini adalah hasil pretest nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 73, selanjutnya 8 peserta (53%) dari 15 peserta memiliki nilai >= 60, sedangkan 47% memiliki nilai =< 60. Hasil post test, terdapat peningkatan hasil tes dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 93, selanjutnya 15 peserta (100%) dari 15 peserta memiliki nilai >= 60, KIR SMPN 27 Kabupaten Pesawaran memiliki life skill memurnikan minyak jelantah dan memanfaatkannya menjadi bahan baku pada pembuatan sabun cuci piring lunak.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Sabun Cuci Piring Lunak Berbahan Baku Minyak Jelantah Kepada Kelompok Karya Ilmiah Remaja SMPN 27 Kabupaten Pesawaran Tahun 2020\",\"authors\":\"Rodhiansyah Djayasinga, Nursindam Nursindam, Khairuni Fitriany, E. Sulistianingsih, Mimi Sugiarti, Nurminha Nurminha, Wimba Widagdho Dinutanayo\",\"doi\":\"10.26630/jpk.v1i3.51\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi para Siswa siswi SMPN 27 Kabupaten Pesawaran maka melalui Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Mandiri oleh Tim Dosen Pengabdian Polkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan, dipandang perlu melaksanakan pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring lunak kepada siswa siswi SMPN 27 Kabupaten Pesawaran. Analisis Situasi, Berdasarkan data Profile Tahun 2020, SMPN 27 Kabupaten Pesawaran memiliki rombongan belajar kelas VII sejumlah 3 kelas dengan jumlah siswa 83 siswa, rombongan belajar kelas VIII sejumlah 3 kelas dengan jumlah siswa 75 siswa. Permasalahan Mitra, KIR SMPN 27 Kabupaten Pesawaran belum pernah mendapatkan pembinaan kewirausahaan,. belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembuatan sabun berbahan baku minyak jelantah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu bentuk wirausaha. Solusi yang diberikan oleh Tim Pengabmas Dosen Polkes Tanjungkarang adalah melakukan penyampaian materi teori kewirausahaan dan pelatihan pembuatan sabun menggunakan bahan baku minyak jelantah. Metode pelaksanaan dilakukan sesuai tahapan yaitu koordinasi tim pengabmas dengan mitra yaitu SMPN 27 Kabupaten Pesawaran, penyampaian materi teori, praktik pembuatan sabun. Sasaran pelaksanaan pengabmas ditujukan kepada Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMPN 27 Kabupaten Pesawaran. Indikator keberhasilan kegiatan pengabmas ini adalah para siswa yang tergabung dalam KIR memiliki soft skill yang terlihat dari peningkatan nilai hasil pretes dan postes, memiliki life skill pembuatan sabun cuci piring lunak, serta publikasi ilmiah pada jurnal pengabmas terakreditasi ataupun nonakreditasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Pengabmas ini adalah hasil pretest nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 73, selanjutnya 8 peserta (53%) dari 15 peserta memiliki nilai >= 60, sedangkan 47% memiliki nilai =< 60. Hasil post test, terdapat peningkatan hasil tes dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 93, selanjutnya 15 peserta (100%) dari 15 peserta memiliki nilai >= 60, KIR SMPN 27 Kabupaten Pesawaran memiliki life skill memurnikan minyak jelantah dan memanfaatkannya menjadi bahan baku pada pembuatan sabun cuci piring lunak.\",\"PeriodicalId\":443290,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i3.51\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i3.51","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Sabun Cuci Piring Lunak Berbahan Baku Minyak Jelantah Kepada Kelompok Karya Ilmiah Remaja SMPN 27 Kabupaten Pesawaran Tahun 2020
Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi para Siswa siswi SMPN 27 Kabupaten Pesawaran maka melalui Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Mandiri oleh Tim Dosen Pengabdian Polkes Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan, dipandang perlu melaksanakan pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring lunak kepada siswa siswi SMPN 27 Kabupaten Pesawaran. Analisis Situasi, Berdasarkan data Profile Tahun 2020, SMPN 27 Kabupaten Pesawaran memiliki rombongan belajar kelas VII sejumlah 3 kelas dengan jumlah siswa 83 siswa, rombongan belajar kelas VIII sejumlah 3 kelas dengan jumlah siswa 75 siswa. Permasalahan Mitra, KIR SMPN 27 Kabupaten Pesawaran belum pernah mendapatkan pembinaan kewirausahaan,. belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembuatan sabun berbahan baku minyak jelantah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu bentuk wirausaha. Solusi yang diberikan oleh Tim Pengabmas Dosen Polkes Tanjungkarang adalah melakukan penyampaian materi teori kewirausahaan dan pelatihan pembuatan sabun menggunakan bahan baku minyak jelantah. Metode pelaksanaan dilakukan sesuai tahapan yaitu koordinasi tim pengabmas dengan mitra yaitu SMPN 27 Kabupaten Pesawaran, penyampaian materi teori, praktik pembuatan sabun. Sasaran pelaksanaan pengabmas ditujukan kepada Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMPN 27 Kabupaten Pesawaran. Indikator keberhasilan kegiatan pengabmas ini adalah para siswa yang tergabung dalam KIR memiliki soft skill yang terlihat dari peningkatan nilai hasil pretes dan postes, memiliki life skill pembuatan sabun cuci piring lunak, serta publikasi ilmiah pada jurnal pengabmas terakreditasi ataupun nonakreditasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Pengabmas ini adalah hasil pretest nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 73, selanjutnya 8 peserta (53%) dari 15 peserta memiliki nilai >= 60, sedangkan 47% memiliki nilai =< 60. Hasil post test, terdapat peningkatan hasil tes dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 93, selanjutnya 15 peserta (100%) dari 15 peserta memiliki nilai >= 60, KIR SMPN 27 Kabupaten Pesawaran memiliki life skill memurnikan minyak jelantah dan memanfaatkannya menjadi bahan baku pada pembuatan sabun cuci piring lunak.