{"title":"IDENTIFIKASI CEMARAN INSEKTISIDA PROFENOFOS DARI LAHAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES","authors":"S. Wahyuni, Indratin, Poniman, A. N. Ardiwinata","doi":"10.36762/jurnaljateng.v17i2.800","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan pestisida cukup tinggi dan berlebihan, disinyalir telah mencemari lahan bawang merah di Kabupaten Brebes. Dampak negatif penggunaan pestisida sudah dirasakan oleh petani, namun perilaku dan tata cara penggunaan pestisida belum banyak berubah. Sekolah lapang pengendalian hama terpadu telah dilaksanakan dan subsidi pestisida juga sudah dicabut, namun kenyataan di lapangan penggunaan pestisida terus meningkat. Residu pestisida yang terakumulasi di lahan pertanian diyakini sebagai penyebab menurunnya tingkat kesuburan tanah. Akibat dari penggunaan pestisida yang berlebih perlu dilakukan pengendalian pencemaran lingkungan sebagai wujud program keamanan pangan nasional. Sebelum dilakukan pengendalian perlu dilakukan identifikasi cemaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi cemaran profenofos yang yang ada di lahan bawang merah Kabupaten Brebes. Penelitian dilaksanakan di lapang dan laboratorium. Penelitian lapang dilaksanakan di Kabupaten Brebes Jawa Tengah dan analisa residu pestisida dilakukan di laboratorium terpadu Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan). Kegiatan ini berlangsung dari bulan Februari hingga April 2018. Metode yang dilakukan adalah metode survey dan wawancara petani dalam pengambilan sampel di lapang. Sampel tanah diambil dari 18 titik sampling yang berlokasi di 8 Kecamatan di Kabupaten Brebes. Dalam 1 titik sampel diambil secara komposit dari 5 titik sampling. Sampel tanah dilahan bawang merah yang diperoleh dari lapangan masing-masing diuji residu insektisida profenofos menggunakan metode Quecher. Hasil penelitian menunjukkan dari 18 titik sampel tanah yang diambil, terdeteksi cemaran insektisida profenofos sebanyak 17 sampel (94,44%) dengan konsentrasi","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v17i2.800","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IDENTIFIKASI CEMARAN INSEKTISIDA PROFENOFOS DARI LAHAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES
Penggunaan pestisida cukup tinggi dan berlebihan, disinyalir telah mencemari lahan bawang merah di Kabupaten Brebes. Dampak negatif penggunaan pestisida sudah dirasakan oleh petani, namun perilaku dan tata cara penggunaan pestisida belum banyak berubah. Sekolah lapang pengendalian hama terpadu telah dilaksanakan dan subsidi pestisida juga sudah dicabut, namun kenyataan di lapangan penggunaan pestisida terus meningkat. Residu pestisida yang terakumulasi di lahan pertanian diyakini sebagai penyebab menurunnya tingkat kesuburan tanah. Akibat dari penggunaan pestisida yang berlebih perlu dilakukan pengendalian pencemaran lingkungan sebagai wujud program keamanan pangan nasional. Sebelum dilakukan pengendalian perlu dilakukan identifikasi cemaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi cemaran profenofos yang yang ada di lahan bawang merah Kabupaten Brebes. Penelitian dilaksanakan di lapang dan laboratorium. Penelitian lapang dilaksanakan di Kabupaten Brebes Jawa Tengah dan analisa residu pestisida dilakukan di laboratorium terpadu Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan). Kegiatan ini berlangsung dari bulan Februari hingga April 2018. Metode yang dilakukan adalah metode survey dan wawancara petani dalam pengambilan sampel di lapang. Sampel tanah diambil dari 18 titik sampling yang berlokasi di 8 Kecamatan di Kabupaten Brebes. Dalam 1 titik sampel diambil secara komposit dari 5 titik sampling. Sampel tanah dilahan bawang merah yang diperoleh dari lapangan masing-masing diuji residu insektisida profenofos menggunakan metode Quecher. Hasil penelitian menunjukkan dari 18 titik sampel tanah yang diambil, terdeteksi cemaran insektisida profenofos sebanyak 17 sampel (94,44%) dengan konsentrasi