约翰·克里索斯姆(Jhon Chrysostom)对牧师资格的看法:牧师和提摩太前书3:1-7的对比

Desti Ratna Sari Halawa
{"title":"约翰·克里索斯姆(Jhon Chrysostom)对牧师资格的看法:牧师和提摩太前书3:1-7的对比","authors":"Desti Ratna Sari Halawa","doi":"10.52220/magnum.v3i1.65","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Being a priest or pastor suddenly who only studied the Bible for 3 months is an issue that is considered a problem in the church environment. Priests play a role in guiding the congregation to gain salvation, know God and have a soul that is increasingly purified from day a day. In carrying out this role there are conditions that must be possessed so that in his ministry, he becomes a priest who succeeds in shepherding the souls entrusted by God. For this reason, this study aims to provide an overview of the qualifications of a priest in the book The Priesthood and in 1 Timothy 3: 1-7. Through a literary analysis of The Priesthood and 1 Timothy 3: 1-7 the writer will explore the requirements for becoming a priest. The data collected will help the priests to be more serious in their ministry. According to Chrysostom the priest should not be a chaplain of the priestly office, have a clear mind, not be seduced by worldly desires, not be angry, not a person who loves praise. Meanwhile, according to the apostle Paul, the priest must be able to accept the responsibility of shepherding the church, have self-control, capable of teaching, be recognized as dignified in the family, well known in the community. The two opinions of this figure mutually support the success of a priest in pure service to the congregation. The result is that the priest fulfills the requirements to become a priest, so the priest can successfully serve the souls of the congregation that God has entrusted to him. AbstrakMenjadi imam atau pendeta secara tiba – tiba, yang hanya belajar Alkitab 3 bulan, merupakan isu yang dianggap sebagai persoalan dalam lingkungan gereja. Imam berperan dalam membimbing jemaat untuk memperoleh keselamatan, mengenal Allah dan memiliki jiwa yang semakin dimurnikan dari hari lepas hari. Dalam menjalankan peran ini ada syarat yang harus dimiliki sehingga dalam pelayanannya, ia menjadi seorang imam yang berhasil menggembalakan jiwa- jiwa yang dipercayakan Tuhan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kualifikasi seorang imam dalam buku The Priesthood dan dalam surat 1 Timotius 3: 1-7. Melalui analisis pustaka Buku The Priesthood dan surat 1 Timotius 3: 1- 7 penulis akan mengexplorasi syarat-syarat menjadi imam. Data- data yang dikumpulkan akan menolong para imam untuk semakin serius dalam pelayanannya. Menurut Chrysostom imam harus bukan seorang pengejar jabatan keimaman, memiliki pikiran yang jernih, tidak tergoda dengan keinginan duniawi, bukan pemarah, bukan orang yang cinta akan pujian. Sedangkan menurut rasul Paulus imam itu harus Jiwanya sanggup menerima tanggung jawab penggembalaan jemaat, mengontrol diri, cakap mengajar, dikenal berwibawa dalam keluarga, dikenal baik di tengah masyarakat. Kedua pendapat tokoh ini saling mendukung keberhasilan seorang imam dalam pelayanan yang murni kepada jemaat. Hasilnya, memenuhi syarat menjadi imam adalah panduan seorang imam untuk mencapai keberhasilan melayani jiwa–jiwa atau jemaat yang dipercayakan Tuhan kepadanya.","PeriodicalId":233729,"journal":{"name":"MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pandangan Jhon Chrysostom tentang kualifikasi Seorang Imam: Refleksi Komparatif Buku The Priesthood dan 1 Timotius 3:1-7\",\"authors\":\"Desti Ratna Sari Halawa\",\"doi\":\"10.52220/magnum.v3i1.65\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Being a priest or pastor suddenly who only studied the Bible for 3 months is an issue that is considered a problem in the church environment. Priests play a role in guiding the congregation to gain salvation, know God and have a soul that is increasingly purified from day a day. In carrying out this role there are conditions that must be possessed so that in his ministry, he becomes a priest who succeeds in shepherding the souls entrusted by God. For this reason, this study aims to provide an overview of the qualifications of a priest in the book The Priesthood and in 1 Timothy 3: 1-7. Through a literary analysis of The Priesthood and 1 Timothy 3: 1-7 the writer will explore the requirements for becoming a priest. The data collected will help the priests to be more serious in their ministry. According to Chrysostom the priest should not be a chaplain of the priestly office, have a clear mind, not be seduced by worldly desires, not be angry, not a person who loves praise. Meanwhile, according to the apostle Paul, the priest must be able to accept the responsibility of shepherding the church, have self-control, capable of teaching, be recognized as dignified in the family, well known in the community. The two opinions of this figure mutually support the success of a priest in pure service to the congregation. The result is that the priest fulfills the requirements to become a priest, so the priest can successfully serve the souls of the congregation that God has entrusted to him. AbstrakMenjadi imam atau pendeta secara tiba – tiba, yang hanya belajar Alkitab 3 bulan, merupakan isu yang dianggap sebagai persoalan dalam lingkungan gereja. Imam berperan dalam membimbing jemaat untuk memperoleh keselamatan, mengenal Allah dan memiliki jiwa yang semakin dimurnikan dari hari lepas hari. Dalam menjalankan peran ini ada syarat yang harus dimiliki sehingga dalam pelayanannya, ia menjadi seorang imam yang berhasil menggembalakan jiwa- jiwa yang dipercayakan Tuhan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kualifikasi seorang imam dalam buku The Priesthood dan dalam surat 1 Timotius 3: 1-7. Melalui analisis pustaka Buku The Priesthood dan surat 1 Timotius 3: 1- 7 penulis akan mengexplorasi syarat-syarat menjadi imam. Data- data yang dikumpulkan akan menolong para imam untuk semakin serius dalam pelayanannya. Menurut Chrysostom imam harus bukan seorang pengejar jabatan keimaman, memiliki pikiran yang jernih, tidak tergoda dengan keinginan duniawi, bukan pemarah, bukan orang yang cinta akan pujian. Sedangkan menurut rasul Paulus imam itu harus Jiwanya sanggup menerima tanggung jawab penggembalaan jemaat, mengontrol diri, cakap mengajar, dikenal berwibawa dalam keluarga, dikenal baik di tengah masyarakat. Kedua pendapat tokoh ini saling mendukung keberhasilan seorang imam dalam pelayanan yang murni kepada jemaat. Hasilnya, memenuhi syarat menjadi imam adalah panduan seorang imam untuk mencapai keberhasilan melayani jiwa–jiwa atau jemaat yang dipercayakan Tuhan kepadanya.\",\"PeriodicalId\":233729,\"journal\":{\"name\":\"MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52220/magnum.v3i1.65\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52220/magnum.v3i1.65","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

突然成为一个只学了三个月圣经的神父或牧师,在教会环境中被认为是一个问题。牧师的作用是引导会众获得救赎,认识上帝,拥有一个日益净化的灵魂。在履行这一角色时,他必须具备一些条件,这样他才能成为一名牧师,成功地牧养上帝所托付的灵魂。因此,本研究旨在提供《祭司职任》一书和提摩太前书3:1 -7中祭司资格的概述。通过对祭司和提摩太前书3:1 -7的文学分析,作者将探讨成为祭司的要求。收集到的数据将帮助牧师在他们的事工中更加认真。根据金口的说法,祭司不应该是司祭职的牧师,有清醒的头脑,不被世俗的欲望所诱惑,不生气,不喜欢赞美。同时,根据使徒保罗的说法,祭司必须能够承担牧养教会的责任,有自制力,有能力教导,在家庭中被认为是有尊严的,在社区中是众所周知的。这个数字的两种观点相互支持牧师在为会众服务方面的成功。结果是,牧师满足了成为牧师的要求,因此牧师可以成功地为上帝托付给他的会众的灵魂服务。[摘要]门加迪伊玛目atau pendeta secara tiba - tiba,杨汉亚belajar Alkitab 3 bulan, merupakan isu杨江盖塞巴盖个人,dalam lingkungan gereja。伊玛目berperan dalam成员jemaat untuk memperoleh keselamatan, mengeal dan memiliki jiwa yang semakin dimurnikan dari hari lepas hari。Dalam menjalankan peran ini ada syarat yang harus dimiliki sehinga Dalam pelayanannya, ia menjadi seorang imam yang berhasil menggembalakan jiwa- jiwa yang dipercayakan Tuhan。Untuk itu, penelitian ini bertujuan Untuk memberikan gambaran kualifikasi seorang imam dalam buku圣职dan dalam surat提摩太前书3:1 -7。《提摩太前书》3章1- 7节,《祭司的职分》。数据-数据yang dikumpulkan akan menonong para imam untuk semakin serius dalam pelayanannya。金牛:金牛,金牛,金牛,金牛,金牛,金牛,金牛,金牛,金牛,金牛。Sedangkan menurut rasul Paulus imam itharus Jiwanya sanggup menerima tanggung jawab penggembalaan jemaat, mengcontrol diri, cakap mengajar, dikenal berwibawa dalam keluarga, dikenal baik di tengah masyarakat。Kedua pendapat tokoh i sale mendukung keberhasilan seorang imam dalam pelayanan yang murni kepada jemaat。哈西尼亚,我是哈西尼亚,我是哈西尼亚,我是哈西尼亚,我是哈西尼亚,我是哈西尼亚,我是哈西尼亚,我是哈西尼亚。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pandangan Jhon Chrysostom tentang kualifikasi Seorang Imam: Refleksi Komparatif Buku The Priesthood dan 1 Timotius 3:1-7
Being a priest or pastor suddenly who only studied the Bible for 3 months is an issue that is considered a problem in the church environment. Priests play a role in guiding the congregation to gain salvation, know God and have a soul that is increasingly purified from day a day. In carrying out this role there are conditions that must be possessed so that in his ministry, he becomes a priest who succeeds in shepherding the souls entrusted by God. For this reason, this study aims to provide an overview of the qualifications of a priest in the book The Priesthood and in 1 Timothy 3: 1-7. Through a literary analysis of The Priesthood and 1 Timothy 3: 1-7 the writer will explore the requirements for becoming a priest. The data collected will help the priests to be more serious in their ministry. According to Chrysostom the priest should not be a chaplain of the priestly office, have a clear mind, not be seduced by worldly desires, not be angry, not a person who loves praise. Meanwhile, according to the apostle Paul, the priest must be able to accept the responsibility of shepherding the church, have self-control, capable of teaching, be recognized as dignified in the family, well known in the community. The two opinions of this figure mutually support the success of a priest in pure service to the congregation. The result is that the priest fulfills the requirements to become a priest, so the priest can successfully serve the souls of the congregation that God has entrusted to him. AbstrakMenjadi imam atau pendeta secara tiba – tiba, yang hanya belajar Alkitab 3 bulan, merupakan isu yang dianggap sebagai persoalan dalam lingkungan gereja. Imam berperan dalam membimbing jemaat untuk memperoleh keselamatan, mengenal Allah dan memiliki jiwa yang semakin dimurnikan dari hari lepas hari. Dalam menjalankan peran ini ada syarat yang harus dimiliki sehingga dalam pelayanannya, ia menjadi seorang imam yang berhasil menggembalakan jiwa- jiwa yang dipercayakan Tuhan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kualifikasi seorang imam dalam buku The Priesthood dan dalam surat 1 Timotius 3: 1-7. Melalui analisis pustaka Buku The Priesthood dan surat 1 Timotius 3: 1- 7 penulis akan mengexplorasi syarat-syarat menjadi imam. Data- data yang dikumpulkan akan menolong para imam untuk semakin serius dalam pelayanannya. Menurut Chrysostom imam harus bukan seorang pengejar jabatan keimaman, memiliki pikiran yang jernih, tidak tergoda dengan keinginan duniawi, bukan pemarah, bukan orang yang cinta akan pujian. Sedangkan menurut rasul Paulus imam itu harus Jiwanya sanggup menerima tanggung jawab penggembalaan jemaat, mengontrol diri, cakap mengajar, dikenal berwibawa dalam keluarga, dikenal baik di tengah masyarakat. Kedua pendapat tokoh ini saling mendukung keberhasilan seorang imam dalam pelayanan yang murni kepada jemaat. Hasilnya, memenuhi syarat menjadi imam adalah panduan seorang imam untuk mencapai keberhasilan melayani jiwa–jiwa atau jemaat yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信