{"title":"Remaining Service Life Discharge Conveyor F pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan","authors":"Syifa Kharenina, Elfida Moralista, Zaenal","doi":"10.29313/bcsme.v3i1.7141","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Conveyor is a means of transportation used in the mining industry to transport minerals to make it more efficient. The conveyor structure is made of carbon steel which has the potential to experience oxidation reactions due to contact with the surrounding environment. The oxidation reaction that occurs causes the conveyor to corrode, thus causing a reduction in Remaining Service Life. Therefore, it is necessary to control and supervise corrosion on the conveyor structure so that Remaining Service Life can reach its design life. The purpose of this research is to determine the type of corrosion that occurs, the methods used for corrosion control, the corrosion rate, and the remaining service life. The research methodology used is measuring the thickness of the conveyor structure. The actual thickness measurement was carried out on a 92 meter conveyor structure with 25 test points divided into 3 segments. Measurements were made using an Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. The environmental conditions in the study area in 2017-2021 with an average rainfall of 233,65 mm/year, an average air temperature of 26,96oC, and an average air relative humidity 84,54%. The type of corrosion that occurs is uniform corrosion. The corrosion control method used on the conveyor structure is a coating method with 3 layers system namely, primary coating using Seaguard 5000, intermediate coating using Sherglass FF, and top coating using Aliphatic Arcylic Modified Polyurethane. The corrosion rate of the coveyor structure is between 0.1767 – 0.3283 mm/year in the good category based on the relative corrosion resistance of steel. The service life of the conveyor structure is 6 years and based on calculations, the Remaining Service Life is 8,50 – 10,96 years. Thus it is estimated that 40% or 10 test points are not expected to reach the design life of 15 years. \nAbstrak. Conveyor merupakan alat transportasi yang digunakan pada industri pertambangan untuk mengangkut mineral agar lebih efisien. Struktur konveyor terbuat dari baja karbon yang berpotensi mengalami reaksi oksidasi akibat kontak dengan lingkungan sekitar. Reaksi oksidasi yang terjadi menyebabkan conveyor mengalami korosi sehingga menyebabkan Remaining Service Life berkurang. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan korosi pada struktur konveyor agar Remaining Service Life dapat mencapai umur rencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi, metode yang digunakan untuk pengendalian korosi, laju korosi, dan sisa umur pakai. Metodologi penelitian yang digunakan adalah mengukur ketebalan struktur conveyor. Pengukuran ketebalan sebenarnya dilakukan pada struktur konveyor sepanjang 92 meter dengan 25 titik uji yang dibagi menjadi 3 segmen. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Kondisi lingkungan di wilayah studi tahun 2017-2021 dengan curah hujan rata-rata 233,65 mm/tahun, suhu udara rata-rata 26,96oC, dan kelembaban relatif udara rata-rata 84,54 %. Jenis korosi yang terjadi adalah korosi seragam. Metode pengendalian korosi yang digunakan pada struktur conveyor adalah metode pelapisan dengan sistem 3 lapis yaitu, pelapisan primer menggunakan Seaguard 5000, pelapisan menengah menggunakan Sherglass FF, dan pelapisan atas menggunakan Aliphatic Arcylic Modified Polyurethane. Laju korosi struktur konveyor antara 0,1767 – 0,3283 mm/tahun dalam kategori baik berdasarkan ketahanan korosi relatif baja. Masa layan struktur conveyor adalah 6 tahun dan berdasarkan perhitungan, Sisa Masa Pakai adalah 8,50 – 10,96 tahun. Dengan demikian diperkirakan 40% atau 10 titik uji diperkirakan tidak akan mencapai umur rencana 15 tahun.","PeriodicalId":187584,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Mining Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Mining Engineering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcsme.v3i1.7141","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要。输送机是采矿业中用于运输矿物以提高其效率的一种运输工具。输送机结构由碳钢制成,由于与周围环境接触,有可能发生氧化反应。所发生的氧化反应导致输送机腐蚀,从而导致剩余使用寿命的减少。因此,有必要对输送机结构的腐蚀进行控制和监督,使其剩余使用寿命达到设计寿命。本研究的目的是确定发生腐蚀的类型、腐蚀控制方法、腐蚀速率和剩余使用寿命。采用的研究方法是测量输送机结构的厚度。实际厚度测量是在一个92米的输送机结构上进行的,25个测试点分为3段。使用超声波测厚仪TT 130进行测量。研究区2017-2021年的环境条件为平均降雨量233,65 mm/年,平均气温26.96 oc,平均空气相对湿度84,54%。所发生的腐蚀类型为均匀腐蚀。在输送机结构上采用的腐蚀控制方法是一种3层体系的涂覆方法,即初级涂覆采用Seaguard 5000,中间涂覆采用Sherglass FF,顶层涂覆采用脂族芳烃改性聚氨酯。根据钢材的相对耐腐蚀性,输送机结构的腐蚀速率在0.1767 - 0.3283 mm/年之间,属于良好类别。输送机结构使用寿命为6年,经计算,剩余使用寿命为8,50 - 10,96年。因此,估计有40%或10个测试点预计无法达到15年的设计寿命。Abstrak。输送机merupakan alat transportasi yang digunakan padada industri pertambangan untuk mengangkut mineral agar lebih efisien。Struktur konveyor terbuat达里语巴哈karbon杨berpotensi mengalami reaksi oksidasi akibat kontak dengan lingkungan sekitar。Reaksi oksidasi yang terjadi menyebabkan输送机mengalami korosi sehingga menyebabkan剩余使用寿命berkurang。Oleh karena图,diperlukan pengendalian danpengawasan korosi pada结构输送机,琼脂剩余使用寿命(pada)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi, metode yang digunakan untuk pengendalian korosi, laju korosi, dan sisa umur pakai。方法:penelitian yang digunakan adalah mengukur ketebalan结构输送机。企鹅ketebalan sebenarnya dilakukan pada struktur konveyor sepanjang 92米登岸25 titik uji yang dibagi menjadi 3段。企鹅dilakukan登干menggunakan超声波测厚仪tt130。Kondisi lingkungan di wilayah studi tahun 2017-2021 dengan curah hujan rata-rata 233,65 mm/tahun, suhu udara rata-rata 26,96 oc, dan kelembaban相对udara rata-rata 84,54%。Jenis korosi yang terjadi adalah korosi seragam。3 .青金石yaitu、青金石底漆menggunakan Seaguard 5000、青金石menengah menggunakan Sherglass FF、青金石atas menggunakan脂肪族芳烃改性聚氨酯。Laju korosi构造输送机antara 0,1767 - 0,3283 mm/tahun dalam kategori baik berdasarkan ketahanan korosi相对baja。Masa layan结构输送机adalah 6 tahun dan berdasarkan perhitungan, Sisa Masa Pakai adalah 8,50 - 10,96 tahun。登干德米基安(demikian diperkirakan)占40%,占10%,占10%。
Remaining Service Life Discharge Conveyor F pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan
Abstract. Conveyor is a means of transportation used in the mining industry to transport minerals to make it more efficient. The conveyor structure is made of carbon steel which has the potential to experience oxidation reactions due to contact with the surrounding environment. The oxidation reaction that occurs causes the conveyor to corrode, thus causing a reduction in Remaining Service Life. Therefore, it is necessary to control and supervise corrosion on the conveyor structure so that Remaining Service Life can reach its design life. The purpose of this research is to determine the type of corrosion that occurs, the methods used for corrosion control, the corrosion rate, and the remaining service life. The research methodology used is measuring the thickness of the conveyor structure. The actual thickness measurement was carried out on a 92 meter conveyor structure with 25 test points divided into 3 segments. Measurements were made using an Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. The environmental conditions in the study area in 2017-2021 with an average rainfall of 233,65 mm/year, an average air temperature of 26,96oC, and an average air relative humidity 84,54%. The type of corrosion that occurs is uniform corrosion. The corrosion control method used on the conveyor structure is a coating method with 3 layers system namely, primary coating using Seaguard 5000, intermediate coating using Sherglass FF, and top coating using Aliphatic Arcylic Modified Polyurethane. The corrosion rate of the coveyor structure is between 0.1767 – 0.3283 mm/year in the good category based on the relative corrosion resistance of steel. The service life of the conveyor structure is 6 years and based on calculations, the Remaining Service Life is 8,50 – 10,96 years. Thus it is estimated that 40% or 10 test points are not expected to reach the design life of 15 years.
Abstrak. Conveyor merupakan alat transportasi yang digunakan pada industri pertambangan untuk mengangkut mineral agar lebih efisien. Struktur konveyor terbuat dari baja karbon yang berpotensi mengalami reaksi oksidasi akibat kontak dengan lingkungan sekitar. Reaksi oksidasi yang terjadi menyebabkan conveyor mengalami korosi sehingga menyebabkan Remaining Service Life berkurang. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan korosi pada struktur konveyor agar Remaining Service Life dapat mencapai umur rencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi, metode yang digunakan untuk pengendalian korosi, laju korosi, dan sisa umur pakai. Metodologi penelitian yang digunakan adalah mengukur ketebalan struktur conveyor. Pengukuran ketebalan sebenarnya dilakukan pada struktur konveyor sepanjang 92 meter dengan 25 titik uji yang dibagi menjadi 3 segmen. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Kondisi lingkungan di wilayah studi tahun 2017-2021 dengan curah hujan rata-rata 233,65 mm/tahun, suhu udara rata-rata 26,96oC, dan kelembaban relatif udara rata-rata 84,54 %. Jenis korosi yang terjadi adalah korosi seragam. Metode pengendalian korosi yang digunakan pada struktur conveyor adalah metode pelapisan dengan sistem 3 lapis yaitu, pelapisan primer menggunakan Seaguard 5000, pelapisan menengah menggunakan Sherglass FF, dan pelapisan atas menggunakan Aliphatic Arcylic Modified Polyurethane. Laju korosi struktur konveyor antara 0,1767 – 0,3283 mm/tahun dalam kategori baik berdasarkan ketahanan korosi relatif baja. Masa layan struktur conveyor adalah 6 tahun dan berdasarkan perhitungan, Sisa Masa Pakai adalah 8,50 – 10,96 tahun. Dengan demikian diperkirakan 40% atau 10 titik uji diperkirakan tidak akan mencapai umur rencana 15 tahun.