基于TRI HITA KARANA的印度教领导伦理在巴厘岛发挥作用的重要性

Milla Permata Sunny
{"title":"基于TRI HITA KARANA的印度教领导伦理在巴厘岛发挥作用的重要性","authors":"Milla Permata Sunny","doi":"10.32795/VW.V1I2.192","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pengaruh gaya kepemimpinan akan berdampak pada kinerja bawahan. Dalam memotivasi kinerja dari perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin. Dalam budaya bali kepemimpinan hindu dikenal dengan ajaran atau konsep Asta Brata. Asta Brata adalah contoh kepemimpinan hindu yang terdapat dalam Itihasa Ramayana. Asta Brata yaitu delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Ajaran ini diberikan Sri Rama kepada Wibhisana sebagai raja Alengka Pura menggantikan kakaknya Rahwana. Dalam konsep Asta Brata ada delapan ajaran kepemimpinan hindu yang perlu diterapkan dan dijadikan sebagai pedoman dalam diri seorang pemimpin. Selain konsep Asta Brata, seorang pemimpin juga sangat membutuhkan dasar-dasar dalam menjalankan tugasnya. Dalam ajaran agama Hindu dasar-dasar yang dijadikan pedoman oleh seorang pemimpin adalah Konsep Tri Hita Karana. Dengan menerapkan konsep dari Tri Hita Karana, yaitu Parhyangan, Pawongan, Palemahan, maka seorang pemimpin akan dapat mempertanggungjawabkan (akontabilitas) kinerjanya serta dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis dan seimbang pada tiga komponen yang ada sehingga akan memberikan feed back positif kepada lingkungan masyarakat yang dipimpinnya.","PeriodicalId":253434,"journal":{"name":"VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"PENTINGNYA PENERAPAN ETIKA KEPEMIMPINAN HINDU DI BALI BERLANDASKAN ASTA BRATADENGAN BERBASIS TRI HITA KARANA\",\"authors\":\"Milla Permata Sunny\",\"doi\":\"10.32795/VW.V1I2.192\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pengaruh gaya kepemimpinan akan berdampak pada kinerja bawahan. Dalam memotivasi kinerja dari perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin. Dalam budaya bali kepemimpinan hindu dikenal dengan ajaran atau konsep Asta Brata. Asta Brata adalah contoh kepemimpinan hindu yang terdapat dalam Itihasa Ramayana. Asta Brata yaitu delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Ajaran ini diberikan Sri Rama kepada Wibhisana sebagai raja Alengka Pura menggantikan kakaknya Rahwana. Dalam konsep Asta Brata ada delapan ajaran kepemimpinan hindu yang perlu diterapkan dan dijadikan sebagai pedoman dalam diri seorang pemimpin. Selain konsep Asta Brata, seorang pemimpin juga sangat membutuhkan dasar-dasar dalam menjalankan tugasnya. Dalam ajaran agama Hindu dasar-dasar yang dijadikan pedoman oleh seorang pemimpin adalah Konsep Tri Hita Karana. Dengan menerapkan konsep dari Tri Hita Karana, yaitu Parhyangan, Pawongan, Palemahan, maka seorang pemimpin akan dapat mempertanggungjawabkan (akontabilitas) kinerjanya serta dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis dan seimbang pada tiga komponen yang ada sehingga akan memberikan feed back positif kepada lingkungan masyarakat yang dipimpinnya.\",\"PeriodicalId\":253434,\"journal\":{\"name\":\"VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32795/VW.V1I2.192\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32795/VW.V1I2.192","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

领导是一个影响或举例说明的过程,领导者试图实现组织的目标。领导风格的影响会影响下属的表现。激励公司或组织的表现是由领导的领导风格决定的。在巴厘岛文化中,印度教领袖被称为Asta Brata的教义或概念。Asta Brata是《罗摩衍那诗篇》中印度教领袖的一个例子。Asta Brata是八种领导类型,是上帝八种全能的本质。Sri Rama给Wibhisana作为Alengka Pura国王取代他的哥哥ravana。在Asta Brata的概念中,有八种印度教领导教义需要应用并作为领袖的指导。除了Asta Brata的概念,领导者在执行任务时也迫切需要基础知识。在印度教教义中,领袖指导的基础是三喜塔·卡拉那的概念。通过运用三塔·卡拉那(Tri Hita Karana)的概念,即parhyta、欺凌和回报,领导者将能够对自己的表现负责,并在现有的三种组成部分建立和谐、平衡的关系,从而为其领导的社区提供积极的反馈。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PENTINGNYA PENERAPAN ETIKA KEPEMIMPINAN HINDU DI BALI BERLANDASKAN ASTA BRATADENGAN BERBASIS TRI HITA KARANA
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pengaruh gaya kepemimpinan akan berdampak pada kinerja bawahan. Dalam memotivasi kinerja dari perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin. Dalam budaya bali kepemimpinan hindu dikenal dengan ajaran atau konsep Asta Brata. Asta Brata adalah contoh kepemimpinan hindu yang terdapat dalam Itihasa Ramayana. Asta Brata yaitu delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Ajaran ini diberikan Sri Rama kepada Wibhisana sebagai raja Alengka Pura menggantikan kakaknya Rahwana. Dalam konsep Asta Brata ada delapan ajaran kepemimpinan hindu yang perlu diterapkan dan dijadikan sebagai pedoman dalam diri seorang pemimpin. Selain konsep Asta Brata, seorang pemimpin juga sangat membutuhkan dasar-dasar dalam menjalankan tugasnya. Dalam ajaran agama Hindu dasar-dasar yang dijadikan pedoman oleh seorang pemimpin adalah Konsep Tri Hita Karana. Dengan menerapkan konsep dari Tri Hita Karana, yaitu Parhyangan, Pawongan, Palemahan, maka seorang pemimpin akan dapat mempertanggungjawabkan (akontabilitas) kinerjanya serta dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis dan seimbang pada tiga komponen yang ada sehingga akan memberikan feed back positif kepada lingkungan masyarakat yang dipimpinnya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信