{"title":"Kajian Pengaruh Geometri Jalan terhadap Konsumsi Bahan Bakar dalam Optimasi Pengangkutan pada Kegiatan Penambangan Andesit di PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat","authors":"Ikbal Amru, Yuliadi, Elfida Moralista","doi":"10.29313/bcsme.v2i1.2210","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. The geometry of haul roads is one of the factors that affect the production and consumption of fuel. The factors that influence it are the rolling resistance of the haul road, the slope of the haul road, and the haul road distance. For example, the haul road is made too uphill, so it requires higher fuel consumption. So with these parameters, it is necessary to plan the haul road geometry to get a calculation of fuel requirements that can be used as a reference when the mine operates and reduce operating costs (cost). This study aims to determine the effect of road geometry on more efficient fuel consumption based on road geometry standards following Ministerial Decree 1827 K/30/Mem/2018. Based on the calculation, the actual production of loading equipment is 376.68 tons/hour and the overall production of transportation equipment is 376.22 tons/hour with average fuel consumption of 31.83 liters/hour for loading equipment and 6, 35 liters/hour. The actual fuel ratio of loading equipment is 0.08 liters/BCM and transportation equipment is 0.17 liters/BCM and the actual fuel consumption per rate of loading equipment is 0.20 liters/rate and transportation equipment is 1.34 liters/rate. The actual fuel cost of loading equipment is Rp. 20,322,515.43 and transportation means Rp. 4,824,578.15. After re-evaluation related to road geometry in accordance with the standard Kepmen 1827 K/30/Mem/2018 by changing the slope to a maximum of 12% so that the travel time of the conveyance becomes faster, there is an improvement calculation. The average production of transportation equipment after the repair is 535.92 tons/hour, fuel consumption after the repair is 4.44 liters/hour and fuel consumption per cycle after the repair is 0.65 liters/hour. The fuel ratio after repair for transportation equipment is 0.08 liter/BCM and for fuel cost transportation equipment after the repair is Rp. 3,475,857.89. \nAbstrak. Geometri jalan angkut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi dan konsumsi bahan bakar. Faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tahanan gulir yang dimiliki oleh jalan angkut, kemiringan jalan angkut serta jarak jalan angkut. Contohnya jalan angkut dibuat terlalu menanjak, sehingga memerlukan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Maka dengan adanya parameter tersebut diperlukan perencanaan geometri jalan angkut untuk mendapatkan suatu perhitungan kebutuhan bahan bakar yang dapat digunakan sebagai acuan ketika tambang beroperasi dan mengurangi biaya operasional (cost). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh geometri jalan terhadap konsumsi bahan bakar yang lebih efisien berdasarkan standar geometri jalan sesuai dengan Kepmen 1827 K/30/Mem/2018. Berdasarkan perhitungan didapat produksi aktual alat muat sebesar 376,68 ton/jam dan untuk produksi alat angkut keseluruhan adalah 376,22 ton/jam dengan rata-rata konsumsi bahan bakar untuk alat muat adalah sebesar 31,83 liter/jam dan angkut sebesar 6,35 liter/jam. Untuk fuel ratio aktual alat muat sebesar 0,08 liter/BCM dan alat angkut sebesar 0,17 liter/BCM dan konsumsi bahan bakar per ritase aktual alat muat sebesar 0,20 liter/ritase dan alat angkut 1,34 liter/ritase. Fuel cost aktual alat muat sebesar Rp. 20.322.515,43 dan alat angkut sebesar Rp. 4.824.578,15. Setelah dilakukan evaluasi kembali terkait dengan geometri jalan yang sesuai dengan standar Kepmen 1827 K/30/Mem/2018 dengan mengubah kemiringan menjadi maksimal 12% sehingga waktu tempuh alat angkut menjadi lebih cepat maka adanya perhitungan perbaikan. Untuk produksi rata-rata alat angkut setelah perbaikan sebesar 535,92 ton/jam, konsumsi bahan bakar setelah perbaikan adalah 4,44 liter/jam dan konsumsi bahan bakar per ritase setelah perbaikan 0,65 liter/ritase. Fuel ratio setelah perbaikan untuk alat angkut sebesar 0,08 liter/BCM dan untuk fuel cost alat angkut setelah perbaikan sebesar Rp. 3.475.857,89.","PeriodicalId":187584,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Mining Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Mining Engineering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcsme.v2i1.2210","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要。运输道路的几何形状是影响燃料生产和消耗的因素之一。影响它的因素有:运输道路的滚动阻力、运输道路的坡度和运输道路的距离。例如,运输道路的坡度太大,因此需要更高的燃油消耗。因此,有了这些参数,就有必要规划运输道路的几何形状,从而得到所需燃料的计算结果,为矿山作业提供参考,降低作业成本。本研究旨在根据第1827 K/30/Mem/2018号部长级法令的道路几何形状标准,确定道路几何形状对更有效的燃油消耗的影响。经计算,装载设备实际产量为376.68吨/小时,运输设备整体产量为376.22吨/小时,装载设备平均油耗为31.83升/小时,6.35升/小时。装货设备的实际燃油比为0.08升/BCM,运输设备的实际燃油比为0.17升/BCM,装货设备的实际油耗率为0.20升/率,运输设备的实际油耗率为1.34升/率。装载设备的实际燃料费用为20,322,515.43卢比,运输费用为4,824,578.15卢比。根据标准Kepmen 1827 K/30/Mem/2018对道路几何形状进行重新评估后,将坡度改为最大12%,从而使运输工具的行驶时间更快,并进行改进计算。维修后的运输设备平均产量为535.92吨/小时,维修后的油耗为4.44升/小时,维修后的每循环油耗为0.65升/小时。运输设备维修后的燃料比为0.08升/BCM,维修后的燃料成本运输设备为Rp. 3,475,857.89。Abstrak。杨Geometri道路angkut merupakan salah研究faktor mempengaruhi produksi丹konsumsi bahan bakar。因子-因子为yang mempengaruhinya seperti tahanan gullir yang dimiliki oleh jalan angkut, kemiringan jalan angkut, serta jalan angkut。[cn] [j] [j] [j] [j] [j] [j] [j]。Maka dengan adanya参数tersebut diperlukan perencananan geometri jalan angkut untuk mendapatkan suatu perhitungan kebutuhan bahan bakar yang dapat digunakan sebagai acan ketika tambang beroperasi dan mengurangi biaya运营(成本)。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh geometri jalan terhadap konsumsi bahan bakar yang lebih efisien berdasarkan standar geometri jalan sesuai dengan kemmen 1827 K/30/Mem/2018。Berdasarkan perhitungan didapak生产的实际alat木浆376,68吨/果酱,但untuk生产的alat angkut keseluruhan木浆376,22吨/果酱,dengan rata-rata konsumsi bahan木浆331,83升/果酱,但angkut木浆635升/果酱。燃油比:实际燃油比:0.08升/BCM,实际燃油比:0.17升/BCM,实际燃油比:0.20升/BCM,实际燃油比:1.34升/BCM。燃料成本实际价格为:20.322.515,43,但价格为:4.824.57,15。Setelah dilakukan evaluasi kembali terkait dengan geometri jalan yang sesuai dengan standard kemmen 1827 K/30/Mem/2018 dengan mengubah kemiringan menjadi maksimal 12% sehinga waktu tempuh alat angkut menjadi lebih cepat maka adanya perhitungan perbaikan。Untuk生产的产品为rata-rata alat angkut setelah perbaikan sebesar 535,92吨/果酱,konsumsi bahan bakar setelah perbaikan adalah 4,44升/果酱,konsumsi bahan bakar per ritase setelah perbaikan 0,65升/ritase。燃油比:0.08升/BCM,燃油成本:3.475.857,89。
Kajian Pengaruh Geometri Jalan terhadap Konsumsi Bahan Bakar dalam Optimasi Pengangkutan pada Kegiatan Penambangan Andesit di PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat
Abstract. The geometry of haul roads is one of the factors that affect the production and consumption of fuel. The factors that influence it are the rolling resistance of the haul road, the slope of the haul road, and the haul road distance. For example, the haul road is made too uphill, so it requires higher fuel consumption. So with these parameters, it is necessary to plan the haul road geometry to get a calculation of fuel requirements that can be used as a reference when the mine operates and reduce operating costs (cost). This study aims to determine the effect of road geometry on more efficient fuel consumption based on road geometry standards following Ministerial Decree 1827 K/30/Mem/2018. Based on the calculation, the actual production of loading equipment is 376.68 tons/hour and the overall production of transportation equipment is 376.22 tons/hour with average fuel consumption of 31.83 liters/hour for loading equipment and 6, 35 liters/hour. The actual fuel ratio of loading equipment is 0.08 liters/BCM and transportation equipment is 0.17 liters/BCM and the actual fuel consumption per rate of loading equipment is 0.20 liters/rate and transportation equipment is 1.34 liters/rate. The actual fuel cost of loading equipment is Rp. 20,322,515.43 and transportation means Rp. 4,824,578.15. After re-evaluation related to road geometry in accordance with the standard Kepmen 1827 K/30/Mem/2018 by changing the slope to a maximum of 12% so that the travel time of the conveyance becomes faster, there is an improvement calculation. The average production of transportation equipment after the repair is 535.92 tons/hour, fuel consumption after the repair is 4.44 liters/hour and fuel consumption per cycle after the repair is 0.65 liters/hour. The fuel ratio after repair for transportation equipment is 0.08 liter/BCM and for fuel cost transportation equipment after the repair is Rp. 3,475,857.89.
Abstrak. Geometri jalan angkut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi dan konsumsi bahan bakar. Faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tahanan gulir yang dimiliki oleh jalan angkut, kemiringan jalan angkut serta jarak jalan angkut. Contohnya jalan angkut dibuat terlalu menanjak, sehingga memerlukan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Maka dengan adanya parameter tersebut diperlukan perencanaan geometri jalan angkut untuk mendapatkan suatu perhitungan kebutuhan bahan bakar yang dapat digunakan sebagai acuan ketika tambang beroperasi dan mengurangi biaya operasional (cost). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh geometri jalan terhadap konsumsi bahan bakar yang lebih efisien berdasarkan standar geometri jalan sesuai dengan Kepmen 1827 K/30/Mem/2018. Berdasarkan perhitungan didapat produksi aktual alat muat sebesar 376,68 ton/jam dan untuk produksi alat angkut keseluruhan adalah 376,22 ton/jam dengan rata-rata konsumsi bahan bakar untuk alat muat adalah sebesar 31,83 liter/jam dan angkut sebesar 6,35 liter/jam. Untuk fuel ratio aktual alat muat sebesar 0,08 liter/BCM dan alat angkut sebesar 0,17 liter/BCM dan konsumsi bahan bakar per ritase aktual alat muat sebesar 0,20 liter/ritase dan alat angkut 1,34 liter/ritase. Fuel cost aktual alat muat sebesar Rp. 20.322.515,43 dan alat angkut sebesar Rp. 4.824.578,15. Setelah dilakukan evaluasi kembali terkait dengan geometri jalan yang sesuai dengan standar Kepmen 1827 K/30/Mem/2018 dengan mengubah kemiringan menjadi maksimal 12% sehingga waktu tempuh alat angkut menjadi lebih cepat maka adanya perhitungan perbaikan. Untuk produksi rata-rata alat angkut setelah perbaikan sebesar 535,92 ton/jam, konsumsi bahan bakar setelah perbaikan adalah 4,44 liter/jam dan konsumsi bahan bakar per ritase setelah perbaikan 0,65 liter/ritase. Fuel ratio setelah perbaikan untuk alat angkut sebesar 0,08 liter/BCM dan untuk fuel cost alat angkut setelah perbaikan sebesar Rp. 3.475.857,89.