文化史学古迹三宝垄创新扩散改编

Dzuha Hening Yanuarsari, Toto Haryadi
{"title":"文化史学古迹三宝垄创新扩散改编","authors":"Dzuha Hening Yanuarsari, Toto Haryadi","doi":"10.33633/JA.V2I1.2697","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstraksiBangunan-bangunan ikonik di kota Semarang menjadi saksi perjuangan masyarakat dalammelawan penjajah. Salah satunya yaitu monumen Tugu Muda sebagai simbol pertempuranlima hari Semarang. Peristiwa tersebut dikenang dalam teatrikal yang ramai ditonton olehkalangan remaja hingga orang tua. Di sisi lain, penceritaan peristiwa bersejarah tersebutjustru belum bisa dinikmati oleh anak-anak, sebagai generasi emas Indonesia. Anak-anakhanya mengetahuinya dari buku bacaan. Padahal, karakter anak dalam menyerap informasisangat membutuhkan cara tepat diantaranya dalam empat gaya, yaitu: auditori, visual,reading, dan kinestetik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan media edukasiyang bisa menggabungkan keempat gaya tersebut untuk memberi pengetahuan kepada anaktentang cerita historikal Tugu Muda secara efektif, komunikatif, dan menyenangkan denganmengadaptasi teori Difusi-Inovasi berupa konsep miniatur yang ditata mengacu pada lingkungansekitar Tugu Muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sesuai dengan permasalahanyang diangkat. Pemanfaatan konsep miniatur menjadi cara baru yang melibatkan kemampuanmendengar, melihat, membaca, serta gerak aktif anak-anak. Hasil dari penelitian ini yaitu mockup miniatur Tugu Muda yang berisi visualisasi suasana monumen beserta beberapa karakterpejuang dan penjajah, yang dikembangkan melalui design thinking.  Kata Kunci: design thinking, difusi-inovasi, edukasi, miniatur, Tugu Muda AbstractThe iconical building in Semarang become prove about peoples struggle againts invaders.One of them is Tugu Muda as a symbol of the Semarang five days battle. That incident isremembered through theatrical which is watched by teenagers to parents. On the other side,the storytelling about that historical incident has not been enjoyed by children yet, which areIndonesia golden generation. Children know that story only from books. Whereas, children’scharacter in obtaining information needs the right way, including in four styles, namely:auditory, visual, reading, and kinesthetic. Based on that problem, an educational media isneeded to combine four styles to share knowledge for children about Tugu Muda historicalstory  effectively, communicatively, and pleasantly by adapting Difusion-innovation theoryin form of miniature concept which is arranged according to the environtment around TuguMuda. This research uses qualitative methods according to the main problem. The usage ofminiature concept becomes a new way which involves children’s ability of listening, seeing,reading, and practicing. The result of this research is mock up about Tugu Muda miniaturewhich contains visualization of the monument situation along with some characters of warriorand invader, which is developed through design thinking.Keywords: design thinking, diffusion-innovation, education, miniature, Tugu Muda ","PeriodicalId":413609,"journal":{"name":"Jurnal Audience","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"ADAPTASI DIFUSI INOVASI DALAM MEDIA EDUKASI HISTORIKAL MONUMEN TUGU MUDA SEMARANG\",\"authors\":\"Dzuha Hening Yanuarsari, Toto Haryadi\",\"doi\":\"10.33633/JA.V2I1.2697\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstraksiBangunan-bangunan ikonik di kota Semarang menjadi saksi perjuangan masyarakat dalammelawan penjajah. Salah satunya yaitu monumen Tugu Muda sebagai simbol pertempuranlima hari Semarang. Peristiwa tersebut dikenang dalam teatrikal yang ramai ditonton olehkalangan remaja hingga orang tua. Di sisi lain, penceritaan peristiwa bersejarah tersebutjustru belum bisa dinikmati oleh anak-anak, sebagai generasi emas Indonesia. Anak-anakhanya mengetahuinya dari buku bacaan. Padahal, karakter anak dalam menyerap informasisangat membutuhkan cara tepat diantaranya dalam empat gaya, yaitu: auditori, visual,reading, dan kinestetik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan media edukasiyang bisa menggabungkan keempat gaya tersebut untuk memberi pengetahuan kepada anaktentang cerita historikal Tugu Muda secara efektif, komunikatif, dan menyenangkan denganmengadaptasi teori Difusi-Inovasi berupa konsep miniatur yang ditata mengacu pada lingkungansekitar Tugu Muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sesuai dengan permasalahanyang diangkat. Pemanfaatan konsep miniatur menjadi cara baru yang melibatkan kemampuanmendengar, melihat, membaca, serta gerak aktif anak-anak. Hasil dari penelitian ini yaitu mockup miniatur Tugu Muda yang berisi visualisasi suasana monumen beserta beberapa karakterpejuang dan penjajah, yang dikembangkan melalui design thinking.  Kata Kunci: design thinking, difusi-inovasi, edukasi, miniatur, Tugu Muda AbstractThe iconical building in Semarang become prove about peoples struggle againts invaders.One of them is Tugu Muda as a symbol of the Semarang five days battle. That incident isremembered through theatrical which is watched by teenagers to parents. On the other side,the storytelling about that historical incident has not been enjoyed by children yet, which areIndonesia golden generation. Children know that story only from books. Whereas, children’scharacter in obtaining information needs the right way, including in four styles, namely:auditory, visual, reading, and kinesthetic. Based on that problem, an educational media isneeded to combine four styles to share knowledge for children about Tugu Muda historicalstory  effectively, communicatively, and pleasantly by adapting Difusion-innovation theoryin form of miniature concept which is arranged according to the environtment around TuguMuda. This research uses qualitative methods according to the main problem. The usage ofminiature concept becomes a new way which involves children’s ability of listening, seeing,reading, and practicing. The result of this research is mock up about Tugu Muda miniaturewhich contains visualization of the monument situation along with some characters of warriorand invader, which is developed through design thinking.Keywords: design thinking, diffusion-innovation, education, miniature, Tugu Muda \",\"PeriodicalId\":413609,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Audience\",\"volume\":\"5 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Audience\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33633/JA.V2I1.2697\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Audience","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33633/JA.V2I1.2697","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

三宝垄的标志性建筑见证了人们与侵略者的斗争。其中一个是这座纪念碑,它象征着三宝垄五天的战斗。这一事件是由青少年和老年人观看的熙来攘往的戏剧中记住的。另一方面,作为印度尼西亚的黄金一代,对历史事件的描述对孩子们来说是不愉快的。孩子们只从课本上知道。然而,儿童在吸收信息方面的性格需要有四种类型的正确方法,即音频、视觉、阅读和动觉。基于这一问题,教育媒体将不得不将这四种力量结合起来,通过适应围绕着青年纪念碑周围的微型概念的创新理论,有效地、交流地和愉快地给予人们知识。本研究采用基于问题的定性方法。微型概念的运用成为一种新的方式,包括儿童的听力、视觉、阅读和活动能力。这项研究的结果是一个包含纪念碑大气可视化的微型纪念碑模型,以及通过设计思维开发的战士和殖民者的一些特征。关键词:设计思考,创新,教育,缩小,年轻的象样建筑在三宝垄对反对入侵者的人进行了积极的宣传。其中一个是三宝垄的青年纪念碑,代表着为期五天的战斗。这一事件被认为是通过青少年给父母看的戏剧引起的。另一方面,关于历史上的事件的故事还没有被儿童们所吸引,这是印度尼西亚的黄金一代。孩子们只知道这个故事。在那里,儿童在收集信息需要正确的方式,包括四种风格,namely:声音,视觉,阅读和动态。基于这个问题,一种教育媒体需要与孩子们分享四种风格的知识,关于他们年轻历史故事的影响,交流,以及对他们适应环境的小型化小型化的小型化形式的概念。这项研究的标准方法是接受主要问题。这种想法产生了一种新的方式,使孩子们能够倾听、看到、阅读和实践。这项研究的结果是对年轻的小雕像的模仿,这种小雕像与勇士勇士的一些特征形成了这种设计思维。Keywords:设计思维,diff味创新,教育,微型化,青年纪念碑
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
ADAPTASI DIFUSI INOVASI DALAM MEDIA EDUKASI HISTORIKAL MONUMEN TUGU MUDA SEMARANG
AbstraksiBangunan-bangunan ikonik di kota Semarang menjadi saksi perjuangan masyarakat dalammelawan penjajah. Salah satunya yaitu monumen Tugu Muda sebagai simbol pertempuranlima hari Semarang. Peristiwa tersebut dikenang dalam teatrikal yang ramai ditonton olehkalangan remaja hingga orang tua. Di sisi lain, penceritaan peristiwa bersejarah tersebutjustru belum bisa dinikmati oleh anak-anak, sebagai generasi emas Indonesia. Anak-anakhanya mengetahuinya dari buku bacaan. Padahal, karakter anak dalam menyerap informasisangat membutuhkan cara tepat diantaranya dalam empat gaya, yaitu: auditori, visual,reading, dan kinestetik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan media edukasiyang bisa menggabungkan keempat gaya tersebut untuk memberi pengetahuan kepada anaktentang cerita historikal Tugu Muda secara efektif, komunikatif, dan menyenangkan denganmengadaptasi teori Difusi-Inovasi berupa konsep miniatur yang ditata mengacu pada lingkungansekitar Tugu Muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sesuai dengan permasalahanyang diangkat. Pemanfaatan konsep miniatur menjadi cara baru yang melibatkan kemampuanmendengar, melihat, membaca, serta gerak aktif anak-anak. Hasil dari penelitian ini yaitu mockup miniatur Tugu Muda yang berisi visualisasi suasana monumen beserta beberapa karakterpejuang dan penjajah, yang dikembangkan melalui design thinking.  Kata Kunci: design thinking, difusi-inovasi, edukasi, miniatur, Tugu Muda AbstractThe iconical building in Semarang become prove about peoples struggle againts invaders.One of them is Tugu Muda as a symbol of the Semarang five days battle. That incident isremembered through theatrical which is watched by teenagers to parents. On the other side,the storytelling about that historical incident has not been enjoyed by children yet, which areIndonesia golden generation. Children know that story only from books. Whereas, children’scharacter in obtaining information needs the right way, including in four styles, namely:auditory, visual, reading, and kinesthetic. Based on that problem, an educational media isneeded to combine four styles to share knowledge for children about Tugu Muda historicalstory  effectively, communicatively, and pleasantly by adapting Difusion-innovation theoryin form of miniature concept which is arranged according to the environtment around TuguMuda. This research uses qualitative methods according to the main problem. The usage ofminiature concept becomes a new way which involves children’s ability of listening, seeing,reading, and practicing. The result of this research is mock up about Tugu Muda miniaturewhich contains visualization of the monument situation along with some characters of warriorand invader, which is developed through design thinking.Keywords: design thinking, diffusion-innovation, education, miniature, Tugu Muda 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信