{"title":"清真寺作为法勒斯塔里教、当地艺术和科学的转型","authors":"R. Rusdiyanto","doi":"10.30984/j.v3i2.863","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstact. The Jendral Sudirman mosque Yogyakarta through various activities which are held in the last few years has managed to win out the pattern and new colors in the mosque's world and compared to the common mosque. The novelty was seen from the various activities such as ngaji of Philosophy, ngaji of Quran The materialistic of a historical approach, ngajiof Tasawuf, ngaji of the ancient Javanese script, ngaji of postcolonial studies, macapatcourses, Literation activities, publication, and other unique activities. The ability to present something new in a mosque that becomes focused on this research/study. Through participation in activity, documentation, and informal conversation with a Jendral Sudirman mosque's perpetrator, this research/study indicates that through the variety of its unique activities, the JendralSudirman's mosque is attempting to offer and display other function of the unfocused mosque on the worship, but also as the central preservation of the local wisdom destruction, and the place of the art and science transformation without being stuck on the current population. All that activity is managed by management as a matter and run by the voluntary known ROMLI (Rombongan Lillahita'ala) who would share the idea and the energy to work together in serving the mosque.The key words: The Jendral Sudirman mosque, the science transformation, local wisdom, arts. Abstrak., Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta melalui berbagai kegiatan yang dilangsungkan beberapa tahun terakhir ini, telah berhasil menampilkan corak dan warna baru dalam dunia kemasjidan jika dibandingkan dengan masjid pada umumnya. Kebaruan itu terlihat dari ragam kegiatan diantaranya Ngaji Filsafat, Ngaji al-Quran Pendekatan Materialisme-Historis, Ngaji Tasawuf, Ngaji Serat Jawa Kuno, Ngaji studi Postkolonial, kursus Macapat, kegiatan literasi, publikasi, dan kegiatan ‘unik’ lainnya. Kemampuan menghadirkan kabaruan dalam ranah masjid itulah yang menjadi fokus kajian ini. Melalui partisipasi dalam kegiatan, dokumentasi, dan bincang santai dengan pelaksana kegiatan Masjid Jendral Sudirman kajian ini menunjukkan bahwa melalui berbagai kegiatan unik tersebut, Masjid Jendral Sudirman berupaya untuk menawarkan dan menampilkan fungsi lain dari masjid yang tidak terfokus pada tempat ibadah ritual, melainkan juga sebagai pusat pelestarian kearifan lokal dan tempat transformasi seni dan ilmu pengetahuan tanpa terjebak pada arus populis. Semua aktifitas itu dikelola dengan manejemin ala kadarnya dan dijalankan oleh relawan-relewan yang dikenal ROMLI (Rombongan Lillahi Ta’ala) yang bersedia berbagi ide dan tenaga untuk kerja bersama mengabdi untuk memakmurkan masjid. Kata Kunci: Masjid Jendral Sudirman, Transformasi Ilmu Pengetahuan, Kearifan Lokal, Seni.","PeriodicalId":435657,"journal":{"name":"Journal of Islamic Education Policy","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Masjid Sebagai Pelestari dan Transformasi Kearifan Lokal, Seni, dan Ilmu Pengetahuan (Studi Kasus Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta)\",\"authors\":\"R. Rusdiyanto\",\"doi\":\"10.30984/j.v3i2.863\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstact. The Jendral Sudirman mosque Yogyakarta through various activities which are held in the last few years has managed to win out the pattern and new colors in the mosque's world and compared to the common mosque. The novelty was seen from the various activities such as ngaji of Philosophy, ngaji of Quran The materialistic of a historical approach, ngajiof Tasawuf, ngaji of the ancient Javanese script, ngaji of postcolonial studies, macapatcourses, Literation activities, publication, and other unique activities. The ability to present something new in a mosque that becomes focused on this research/study. Through participation in activity, documentation, and informal conversation with a Jendral Sudirman mosque's perpetrator, this research/study indicates that through the variety of its unique activities, the JendralSudirman's mosque is attempting to offer and display other function of the unfocused mosque on the worship, but also as the central preservation of the local wisdom destruction, and the place of the art and science transformation without being stuck on the current population. All that activity is managed by management as a matter and run by the voluntary known ROMLI (Rombongan Lillahita'ala) who would share the idea and the energy to work together in serving the mosque.The key words: The Jendral Sudirman mosque, the science transformation, local wisdom, arts. Abstrak., Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta melalui berbagai kegiatan yang dilangsungkan beberapa tahun terakhir ini, telah berhasil menampilkan corak dan warna baru dalam dunia kemasjidan jika dibandingkan dengan masjid pada umumnya. Kebaruan itu terlihat dari ragam kegiatan diantaranya Ngaji Filsafat, Ngaji al-Quran Pendekatan Materialisme-Historis, Ngaji Tasawuf, Ngaji Serat Jawa Kuno, Ngaji studi Postkolonial, kursus Macapat, kegiatan literasi, publikasi, dan kegiatan ‘unik’ lainnya. Kemampuan menghadirkan kabaruan dalam ranah masjid itulah yang menjadi fokus kajian ini. Melalui partisipasi dalam kegiatan, dokumentasi, dan bincang santai dengan pelaksana kegiatan Masjid Jendral Sudirman kajian ini menunjukkan bahwa melalui berbagai kegiatan unik tersebut, Masjid Jendral Sudirman berupaya untuk menawarkan dan menampilkan fungsi lain dari masjid yang tidak terfokus pada tempat ibadah ritual, melainkan juga sebagai pusat pelestarian kearifan lokal dan tempat transformasi seni dan ilmu pengetahuan tanpa terjebak pada arus populis. Semua aktifitas itu dikelola dengan manejemin ala kadarnya dan dijalankan oleh relawan-relewan yang dikenal ROMLI (Rombongan Lillahi Ta’ala) yang bersedia berbagi ide dan tenaga untuk kerja bersama mengabdi untuk memakmurkan masjid. Kata Kunci: Masjid Jendral Sudirman, Transformasi Ilmu Pengetahuan, Kearifan Lokal, Seni.\",\"PeriodicalId\":435657,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Islamic Education Policy\",\"volume\":\"145 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Islamic Education Policy\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30984/j.v3i2.863\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Islamic Education Policy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/j.v3i2.863","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要。Jendral Sudirman清真寺日惹通过过去几年举办的各种活动,与普通清真寺相比,在清真寺的世界中赢得了新的图案和颜色。这种新颖性体现在哲学的“恩加吉”、古兰经的“恩加吉”、塔萨乌夫的“恩加吉”、古爪哇文字的“恩加吉”、后殖民研究的“恩加吉”、文学课程、文学活动、出版等各种独特的活动中。有能力在清真寺里展示一些新的东西,这些东西变得专注于这项研究/研究。通过参与活动、文献记录和与JendralSudirman清真寺的罪犯的非正式对话,本研究表明,通过各种独特的活动,JendralSudirman清真寺试图提供和展示其他功能,而不是专注于礼拜,但也作为中心保存当地智慧的破坏,以及艺术和科学转化的地方,而不局限于当前的人口。所有这些活动都由管理部门管理,并由志愿组织ROMLI (Rombongan Lillahita'ala)管理,他们将分享想法和精力,共同为清真寺服务。关键词:苏迪曼清真寺,科学改造,地方智慧,艺术。Abstrak。日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹Kebaruan itu terlihat dari ragam kegiatan diantaranya Ngaji Filsafat, Ngaji al-Quran Pendekatan唯物主义-历史,Ngaji Tasawuf, Ngaji Serat Jawa Kuno, Ngaji studi postcolonial, kursus Macapat, kegiatan literasi, publiclikasi, dan kegiatan ' unik ' lainnya。Kemampuan menghadirkan kabaruan dalam ranah masjid itulah yang menjadi fokus kajian ini。在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:在这里,我们要讲的是:【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】Kata Kunci: Masjid Jendral Sudirman, Transformasi Ilmu Pengetahuan, Kearifan loal, Seni。
Masjid Sebagai Pelestari dan Transformasi Kearifan Lokal, Seni, dan Ilmu Pengetahuan (Studi Kasus Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta)
Abstact. The Jendral Sudirman mosque Yogyakarta through various activities which are held in the last few years has managed to win out the pattern and new colors in the mosque's world and compared to the common mosque. The novelty was seen from the various activities such as ngaji of Philosophy, ngaji of Quran The materialistic of a historical approach, ngajiof Tasawuf, ngaji of the ancient Javanese script, ngaji of postcolonial studies, macapatcourses, Literation activities, publication, and other unique activities. The ability to present something new in a mosque that becomes focused on this research/study. Through participation in activity, documentation, and informal conversation with a Jendral Sudirman mosque's perpetrator, this research/study indicates that through the variety of its unique activities, the JendralSudirman's mosque is attempting to offer and display other function of the unfocused mosque on the worship, but also as the central preservation of the local wisdom destruction, and the place of the art and science transformation without being stuck on the current population. All that activity is managed by management as a matter and run by the voluntary known ROMLI (Rombongan Lillahita'ala) who would share the idea and the energy to work together in serving the mosque.The key words: The Jendral Sudirman mosque, the science transformation, local wisdom, arts. Abstrak., Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta melalui berbagai kegiatan yang dilangsungkan beberapa tahun terakhir ini, telah berhasil menampilkan corak dan warna baru dalam dunia kemasjidan jika dibandingkan dengan masjid pada umumnya. Kebaruan itu terlihat dari ragam kegiatan diantaranya Ngaji Filsafat, Ngaji al-Quran Pendekatan Materialisme-Historis, Ngaji Tasawuf, Ngaji Serat Jawa Kuno, Ngaji studi Postkolonial, kursus Macapat, kegiatan literasi, publikasi, dan kegiatan ‘unik’ lainnya. Kemampuan menghadirkan kabaruan dalam ranah masjid itulah yang menjadi fokus kajian ini. Melalui partisipasi dalam kegiatan, dokumentasi, dan bincang santai dengan pelaksana kegiatan Masjid Jendral Sudirman kajian ini menunjukkan bahwa melalui berbagai kegiatan unik tersebut, Masjid Jendral Sudirman berupaya untuk menawarkan dan menampilkan fungsi lain dari masjid yang tidak terfokus pada tempat ibadah ritual, melainkan juga sebagai pusat pelestarian kearifan lokal dan tempat transformasi seni dan ilmu pengetahuan tanpa terjebak pada arus populis. Semua aktifitas itu dikelola dengan manejemin ala kadarnya dan dijalankan oleh relawan-relewan yang dikenal ROMLI (Rombongan Lillahi Ta’ala) yang bersedia berbagi ide dan tenaga untuk kerja bersama mengabdi untuk memakmurkan masjid. Kata Kunci: Masjid Jendral Sudirman, Transformasi Ilmu Pengetahuan, Kearifan Lokal, Seni.