{"title":"分析了2018年婆罗洲东部比尔古布政治辩论候选人的环境话语","authors":"Resya Famelasari, Ibnu Asqori Pohan","doi":"10.35308/JCPDS.V4I2.987","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2018 memperoleh berbagai pernyataan dari masyarakat untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Isu Lingkungan mempengaruhi debat politik dalam periode kampanye Calon empat. Penelitian ini menekankan pada analisis isu lingkungan dominan yang diwacanakan oleh kandidat pemilu dan pemetaan kandidat potensial yang paling peduli dalam perlindungan dan perbaikan lingkungan. Data penelitian ini adalah teks berita tentang wacana lingkungan yang telah disaring dan diambil oleh media elektronik dibagi menjadi debat politik I dan II selama 15 Februari hingga 15 Mei 2018. Metodologi penelitian menggunakan Analisis Wacana Kritis Teun A Van Dijk: Sosio- Perspektif CognitifPenelitian menemukan bahwa wacana lingkungan yang muncul dalam dominasi oleh kandidat no.2 Syaharie Jaang-Awang F. Hidayat dan Calon no.4 Rusmadi Wongso-Safaruddin. Calon no.2 mewacanakan program lingkungan melalui mengubah fungsi lubang penambangan menjadi sumber air dan sumber perikanan, menanam 200 ribu hingga 1 juta pohon di Kalimantan Timur, dan merevitalisasi Sungai dan Danau Mahakam. Calon no.4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Masyarakat. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam. 4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Kemasyarakatan. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam. 4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Kemasyarakatan. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam.Kata kunci: Debat Politik, Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur, Analisis Wacana Kritis, Isu Lingkungan","PeriodicalId":317266,"journal":{"name":"Jurnal Community","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS WACANA LINGKUNGAN DALAM DEBAT POLITIK KANDIDAT PILGUB KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018\",\"authors\":\"Resya Famelasari, Ibnu Asqori Pohan\",\"doi\":\"10.35308/JCPDS.V4I2.987\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2018 memperoleh berbagai pernyataan dari masyarakat untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Isu Lingkungan mempengaruhi debat politik dalam periode kampanye Calon empat. Penelitian ini menekankan pada analisis isu lingkungan dominan yang diwacanakan oleh kandidat pemilu dan pemetaan kandidat potensial yang paling peduli dalam perlindungan dan perbaikan lingkungan. Data penelitian ini adalah teks berita tentang wacana lingkungan yang telah disaring dan diambil oleh media elektronik dibagi menjadi debat politik I dan II selama 15 Februari hingga 15 Mei 2018. Metodologi penelitian menggunakan Analisis Wacana Kritis Teun A Van Dijk: Sosio- Perspektif CognitifPenelitian menemukan bahwa wacana lingkungan yang muncul dalam dominasi oleh kandidat no.2 Syaharie Jaang-Awang F. Hidayat dan Calon no.4 Rusmadi Wongso-Safaruddin. Calon no.2 mewacanakan program lingkungan melalui mengubah fungsi lubang penambangan menjadi sumber air dan sumber perikanan, menanam 200 ribu hingga 1 juta pohon di Kalimantan Timur, dan merevitalisasi Sungai dan Danau Mahakam. Calon no.4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Masyarakat. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam. 4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Kemasyarakatan. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam. 4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Kemasyarakatan. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam.Kata kunci: Debat Politik, Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur, Analisis Wacana Kritis, Isu Lingkungan\",\"PeriodicalId\":317266,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Community\",\"volume\":\"99 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Community\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35308/JCPDS.V4I2.987\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Community","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35308/JCPDS.V4I2.987","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
2018年,加里曼丹东部州长的选举得到了社区发表的解决环境问题的声明。环境问题影响了候选人四人运动期间的政治辩论。该研究强调了由选举候选人发起的主导环境问题分析,以及最有可能关心环境保护和改善的候选人地图。本研究的数据显示,在2018年2月15日至5月15日期间,由电子媒体过滤和过滤的环境话语新闻文本被分为政治辩论I和II。研究方法论采用了Teun A Van Dijk批判话语分析:社会学- cognitifstudy视角发现,环境话语是由候选人2号主导的shaharie jadie F. Hidayat和未来4号候选人Rusmadi Wongso-Safaruddin。号候选人。2个环境计划将采矿坑的功能转化为水洞和渔业资源,在东加里曼丹种植20万到100万棵树木,并振兴兴江大姆湖。号候选人。程序是重新安排采矿许可证、填海掘坑和社区森林。环境政策决策受到拟人化观点的影响,拟人化认为对人类有利,而不是对自然的保护。程序是重新安排采矿许可证、填海矿场和森林社区。环境政策决策受到拟人化观点的影响,拟人化认为对人类有利,而不是对自然的保护。程序是重新安排采矿许可证、填海矿场和森林社区。环境政策决策受到拟人化观点的影响,拟人化认为对人类有利,而不是对自然的保护。关键词:政治辩论、东加里曼丹州长选举、关键话语分析、环境问题
ANALISIS WACANA LINGKUNGAN DALAM DEBAT POLITIK KANDIDAT PILGUB KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018
Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2018 memperoleh berbagai pernyataan dari masyarakat untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Isu Lingkungan mempengaruhi debat politik dalam periode kampanye Calon empat. Penelitian ini menekankan pada analisis isu lingkungan dominan yang diwacanakan oleh kandidat pemilu dan pemetaan kandidat potensial yang paling peduli dalam perlindungan dan perbaikan lingkungan. Data penelitian ini adalah teks berita tentang wacana lingkungan yang telah disaring dan diambil oleh media elektronik dibagi menjadi debat politik I dan II selama 15 Februari hingga 15 Mei 2018. Metodologi penelitian menggunakan Analisis Wacana Kritis Teun A Van Dijk: Sosio- Perspektif CognitifPenelitian menemukan bahwa wacana lingkungan yang muncul dalam dominasi oleh kandidat no.2 Syaharie Jaang-Awang F. Hidayat dan Calon no.4 Rusmadi Wongso-Safaruddin. Calon no.2 mewacanakan program lingkungan melalui mengubah fungsi lubang penambangan menjadi sumber air dan sumber perikanan, menanam 200 ribu hingga 1 juta pohon di Kalimantan Timur, dan merevitalisasi Sungai dan Danau Mahakam. Calon no.4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Masyarakat. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam. 4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Kemasyarakatan. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam. 4 progam adalah pengaturan ulang izin penambangan, lubang-lubang penambangan reklamasi dan Hutan Kemasyarakatan. Wacana kebijakan lingkungan dipengaruhi oleh perspektif antroposentrisme yang dianggap kepentingan manusia daripada perlindungan alam.Kata kunci: Debat Politik, Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur, Analisis Wacana Kritis, Isu Lingkungan