Komang Ayu Purnama Dewi, Ni Made Nurtini, Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja
{"title":"登巴萨南部普斯克马斯二世患有serskesmas脑炎的育龄妇女洗阴道的行为和动机","authors":"Komang Ayu Purnama Dewi, Ni Made Nurtini, Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja","doi":"10.36474/caring.v2i1.33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Servisitis merupakan kasus yang paling sering dijumpai di Bali dan Denpasar khususnya di Puskesmas II Denpasar Selatan. Salah satu etiologi non infeksi penyebab dari servisitis adalah perilaku cuci vagina. Cuci vagina adalah proses pembilasan atau pembersihan vagina dengan memaksa air atau cairan lain masuk ke dalam rongga vagina untuk membersihkan atau membilas keputihan dan lainnya. Peneliti tertarik mengetahui tentang gambaran dan motivasi perilaku cuci vagina pada WUS dengan servisitis di Puskesmas II Denpasar Selatan. \nMetodologi: sampel dalam penelitian ini adalah WUS dengan servisitis yang berkunjung ke Puslesmas II Denpasar Selatan selama bulan Januari – Pebruari 2018, yaitu sebanyak 44 orang. \nHasil: Sebagian besar WUS dengan servisitis melakukan cuci vagina dengan menggunakan air saja yaitu 26 orang (59.09%), melakukan cuci vagina pada saat buang air kecil yaitu sebanyak 25 orang (56.82%), melakukan cuci vagina di rumah/tempat tinggal yaitu 38 orang (86.36%) dan melakukan cuci vagina sendiri yaitu 36 orang (81.82%). Sebagian besar motivasi perilaku cuci vagina pada WUS dengan servisitis karena merasa kotor yaittu sebanyak 23 orang (52.27%). \nDiskusi: Masih ada WUS yang melakukan cuci vagina dengan air sirih, sabun mandi dan sabun khusus untuk cuci vagina. Penggunaan cairan selain air untuk cuci vagina ini mengakibatkan terjadinya kerusakan flora normal pada vagina sehingga mempermudah bakteri yang tidak menguntungkan untuk masuk dan menyebabkan infeksi pada vagina, servisitis atau penyakit kelamin lainnya.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Gambaran Perilaku dan Motivasi Cuci Vagina pada Wanita Usia Subur dengan Servisitis di Puskesmas II Denpasar Selatan\",\"authors\":\"Komang Ayu Purnama Dewi, Ni Made Nurtini, Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja\",\"doi\":\"10.36474/caring.v2i1.33\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendahuluan: Servisitis merupakan kasus yang paling sering dijumpai di Bali dan Denpasar khususnya di Puskesmas II Denpasar Selatan. Salah satu etiologi non infeksi penyebab dari servisitis adalah perilaku cuci vagina. Cuci vagina adalah proses pembilasan atau pembersihan vagina dengan memaksa air atau cairan lain masuk ke dalam rongga vagina untuk membersihkan atau membilas keputihan dan lainnya. Peneliti tertarik mengetahui tentang gambaran dan motivasi perilaku cuci vagina pada WUS dengan servisitis di Puskesmas II Denpasar Selatan. \\nMetodologi: sampel dalam penelitian ini adalah WUS dengan servisitis yang berkunjung ke Puslesmas II Denpasar Selatan selama bulan Januari – Pebruari 2018, yaitu sebanyak 44 orang. \\nHasil: Sebagian besar WUS dengan servisitis melakukan cuci vagina dengan menggunakan air saja yaitu 26 orang (59.09%), melakukan cuci vagina pada saat buang air kecil yaitu sebanyak 25 orang (56.82%), melakukan cuci vagina di rumah/tempat tinggal yaitu 38 orang (86.36%) dan melakukan cuci vagina sendiri yaitu 36 orang (81.82%). Sebagian besar motivasi perilaku cuci vagina pada WUS dengan servisitis karena merasa kotor yaittu sebanyak 23 orang (52.27%). \\nDiskusi: Masih ada WUS yang melakukan cuci vagina dengan air sirih, sabun mandi dan sabun khusus untuk cuci vagina. Penggunaan cairan selain air untuk cuci vagina ini mengakibatkan terjadinya kerusakan flora normal pada vagina sehingga mempermudah bakteri yang tidak menguntungkan untuk masuk dan menyebabkan infeksi pada vagina, servisitis atau penyakit kelamin lainnya.\",\"PeriodicalId\":405835,\"journal\":{\"name\":\"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36474/caring.v2i1.33\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36474/caring.v2i1.33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Gambaran Perilaku dan Motivasi Cuci Vagina pada Wanita Usia Subur dengan Servisitis di Puskesmas II Denpasar Selatan
Pendahuluan: Servisitis merupakan kasus yang paling sering dijumpai di Bali dan Denpasar khususnya di Puskesmas II Denpasar Selatan. Salah satu etiologi non infeksi penyebab dari servisitis adalah perilaku cuci vagina. Cuci vagina adalah proses pembilasan atau pembersihan vagina dengan memaksa air atau cairan lain masuk ke dalam rongga vagina untuk membersihkan atau membilas keputihan dan lainnya. Peneliti tertarik mengetahui tentang gambaran dan motivasi perilaku cuci vagina pada WUS dengan servisitis di Puskesmas II Denpasar Selatan.
Metodologi: sampel dalam penelitian ini adalah WUS dengan servisitis yang berkunjung ke Puslesmas II Denpasar Selatan selama bulan Januari – Pebruari 2018, yaitu sebanyak 44 orang.
Hasil: Sebagian besar WUS dengan servisitis melakukan cuci vagina dengan menggunakan air saja yaitu 26 orang (59.09%), melakukan cuci vagina pada saat buang air kecil yaitu sebanyak 25 orang (56.82%), melakukan cuci vagina di rumah/tempat tinggal yaitu 38 orang (86.36%) dan melakukan cuci vagina sendiri yaitu 36 orang (81.82%). Sebagian besar motivasi perilaku cuci vagina pada WUS dengan servisitis karena merasa kotor yaittu sebanyak 23 orang (52.27%).
Diskusi: Masih ada WUS yang melakukan cuci vagina dengan air sirih, sabun mandi dan sabun khusus untuk cuci vagina. Penggunaan cairan selain air untuk cuci vagina ini mengakibatkan terjadinya kerusakan flora normal pada vagina sehingga mempermudah bakteri yang tidak menguntungkan untuk masuk dan menyebabkan infeksi pada vagina, servisitis atau penyakit kelamin lainnya.