{"title":"Liturgi yang Bermain untuk Generasi Z di Masa Pandemi COVID-19: Suatu Panduan Melalui Perspektif Romano Guardini","authors":"Tiarma Pintauli Tambun","doi":"10.46929/graciadeo.v4i2.86","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAk: Pandemi COVID-19 menghantar gereja kepada pergumulan dengan dunia virtual, sekaligus kebosanan hidup dengan interaksi daring tersebut. Berbagai gereja dan sekolah berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan ini melalui berbagai usaha seperti menjalankan ibadah secara virtual via Zoom dan YouTube. Sayangnya, usaha penyelamatan itu tidak holistik mengarah kepada seluruh warga jemaat. Ibadah virtual kurang memberi perhatian pada generasi Z yang menghadapi kebosanan, kesepian, bahkan kemarahan dengan situasi pandemi, terlebih ketika mereka melewati masa-masa karantina. Pada dasarnya, generasi ini erat dengan bermain. Bermain pun menjadi bagian dari pendidikan (paedeia). Sejumlah teks Perjanjian Lama (Mzm. 33:21; Ams. 13:9; Pkh. 8:15; 2 Sam. 6:5; 1 Taw. 15:29; Zak. 8:5; Kel. 32:6) dan Perjanjian Baru (Kis. 2:26, Luk. 24:50-52) menghubungkan bermain dengan sukacita, kegembiraan, kebahagiaan, dan kesenangan. Dari problematika generasi Z dan sejumlah landasan teologis bermain yang mendatangkan sukacita, tulisan ini berupaya untuk mengonstruksi liturgi bermain bagi generasi Z yang kehilangan gairah ibadah virtual di masa pandemi. Penelitian ini menunjukkan bahwa liturgi bermain mampu memberi ruang bagi generasi Z untuk lebih interaktif dan aktif dalam ibadah. ABSTRACT: Pandemic COVID-19 led church to strive for a virtual world and living with some boredom due to the online interaction. Some churches and schools try to adjust themselves with these conditions by running the virtual service via Zoom and YouTube. However, this effort is not holistic for the whole people. Virtual worship is not paying attention enough to the Z generation who are facing boredom, loneliness, and anger due to the pandemic, especially during the quarantine. Basically, this generation is close to playful activity. Playful has been part of education (paidea). Some text in the Old Testament and the New Testament has connected playful with rejoiceful, happiness, joyful, and fun. From these Z generation’s problems and with the playful theology pedestal, this paper tries to construct playful liturgy for the Z generation who lost enthusiasm for virtual worship during the pandemic. This research has shown that playful liturgy is able to give a space for the Z generation to be more interactive and active in worship.","PeriodicalId":113383,"journal":{"name":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.86","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
抽象:COVID-19大流行给教会带来了与虚拟世界的斗争,同时也为网络互动带来了生活的无聊。许多教堂和学校试图通过缩放和YouTube等活动来适应这种情况。不幸的是,救援工作并没有对所有公民进行全面的打击。虚拟崇拜很少关心Z代人,他们面临着无聊、孤独,甚至对流行病的愤怒,尤其是在他们经历了隔离的时候。基本上,这一代人是通过玩耍而结合在一起的。玩耍成为教育的一部分。许多旧约文本(mz.33:21;伯13:9;传8:15;。2山姆5:5;时间:扎克。8:5;(出32:6)和新约(使徒行传2:26,路加福音24:50-52)把玩耍与快乐、快乐、幸福和快乐联系起来。从Z代的问题问题和许多快乐的游戏神学基础上,这篇文章试图将礼拜作为为那些在大流行中失去了虚拟崇拜热情的Z代进行标记。这项研究表明,礼拜仪式为Z一代在崇拜中更互动和活跃提供了空间。招生:Pandemic covid COVID-19 led church为了一个虚拟世界而工作,并在网上互动中使用一些无聊的东西。一些教会和学校试图通过Zoom和YouTube运行虚拟服务来补充这些条件。哦,这份工作对整个人来说并不理想。在过去的几代人里,这种无聊、孤独、愤怒的生活并没有得到足够的关注,尤其是在隔离期间。基本上,这一代人几乎没有动力。乐趣一直是教育的一部分。《旧约》和《新约》中的一些文本包含了充满回忆、幸福、快乐和乐趣的乐趣。从这些Z一代的问题和令人兴奋的神学基础上,这篇论文对那些在大灾难中失去了对虚拟存在的需求的Z代人的礼仪提出了挑战。这项研究表明,它具有令人愉快的礼仪,可以给Z代人提供一个空间,使他们在崇拜中更加活跃和活跃。
Liturgi yang Bermain untuk Generasi Z di Masa Pandemi COVID-19: Suatu Panduan Melalui Perspektif Romano Guardini
ABSTRAk: Pandemi COVID-19 menghantar gereja kepada pergumulan dengan dunia virtual, sekaligus kebosanan hidup dengan interaksi daring tersebut. Berbagai gereja dan sekolah berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan ini melalui berbagai usaha seperti menjalankan ibadah secara virtual via Zoom dan YouTube. Sayangnya, usaha penyelamatan itu tidak holistik mengarah kepada seluruh warga jemaat. Ibadah virtual kurang memberi perhatian pada generasi Z yang menghadapi kebosanan, kesepian, bahkan kemarahan dengan situasi pandemi, terlebih ketika mereka melewati masa-masa karantina. Pada dasarnya, generasi ini erat dengan bermain. Bermain pun menjadi bagian dari pendidikan (paedeia). Sejumlah teks Perjanjian Lama (Mzm. 33:21; Ams. 13:9; Pkh. 8:15; 2 Sam. 6:5; 1 Taw. 15:29; Zak. 8:5; Kel. 32:6) dan Perjanjian Baru (Kis. 2:26, Luk. 24:50-52) menghubungkan bermain dengan sukacita, kegembiraan, kebahagiaan, dan kesenangan. Dari problematika generasi Z dan sejumlah landasan teologis bermain yang mendatangkan sukacita, tulisan ini berupaya untuk mengonstruksi liturgi bermain bagi generasi Z yang kehilangan gairah ibadah virtual di masa pandemi. Penelitian ini menunjukkan bahwa liturgi bermain mampu memberi ruang bagi generasi Z untuk lebih interaktif dan aktif dalam ibadah. ABSTRACT: Pandemic COVID-19 led church to strive for a virtual world and living with some boredom due to the online interaction. Some churches and schools try to adjust themselves with these conditions by running the virtual service via Zoom and YouTube. However, this effort is not holistic for the whole people. Virtual worship is not paying attention enough to the Z generation who are facing boredom, loneliness, and anger due to the pandemic, especially during the quarantine. Basically, this generation is close to playful activity. Playful has been part of education (paidea). Some text in the Old Testament and the New Testament has connected playful with rejoiceful, happiness, joyful, and fun. From these Z generation’s problems and with the playful theology pedestal, this paper tries to construct playful liturgy for the Z generation who lost enthusiasm for virtual worship during the pandemic. This research has shown that playful liturgy is able to give a space for the Z generation to be more interactive and active in worship.