{"title":"教会是神的子民和国家的伙伴","authors":"H. Susanto","doi":"10.25278/JJ71.V17I1.298","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini menguraikan posisi gereja sebagai umat Allah dan warga negara berdasarkan tinjauan Injil Lukas, dan Kisah Para Rasul. Kemudian melihat relevansinya bagi gereja di Indonesia, untuk mencari pendirian yang tepat terkait sikap umat Kristen terhadap negara. Dengan menggunakan pendekatan analisis naratif yang dipadukan dengan analisis sosial oleh Philip F. Esler. Tulisan ini akan meninjau interaksi Paulus dengan petinggi-petinggi Romawi. Berdasarkan asumsi kesatuan teks yang merupakan karakteristik analisis naratif, pembahasan tentang interaksi tersebut akan dihubungkan dengan dimensi sosial dalam keseluruhan tulisan Lukas. Hasil analisis teks dijelaskan bahwa gereja bukanlah oposisi bagi negara, melainkan rekan yang memiliki tanggung jawab sosial untuk mengaktualkan shalom bagi warga gereja, dan masyarakat yang lebih luas.","PeriodicalId":186227,"journal":{"name":"Jurnal Jaffray","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Gereja Sebagai Umat Allah dan Rekan Negara\",\"authors\":\"H. Susanto\",\"doi\":\"10.25278/JJ71.V17I1.298\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini menguraikan posisi gereja sebagai umat Allah dan warga negara berdasarkan tinjauan Injil Lukas, dan Kisah Para Rasul. Kemudian melihat relevansinya bagi gereja di Indonesia, untuk mencari pendirian yang tepat terkait sikap umat Kristen terhadap negara. Dengan menggunakan pendekatan analisis naratif yang dipadukan dengan analisis sosial oleh Philip F. Esler. Tulisan ini akan meninjau interaksi Paulus dengan petinggi-petinggi Romawi. Berdasarkan asumsi kesatuan teks yang merupakan karakteristik analisis naratif, pembahasan tentang interaksi tersebut akan dihubungkan dengan dimensi sosial dalam keseluruhan tulisan Lukas. Hasil analisis teks dijelaskan bahwa gereja bukanlah oposisi bagi negara, melainkan rekan yang memiliki tanggung jawab sosial untuk mengaktualkan shalom bagi warga gereja, dan masyarakat yang lebih luas.\",\"PeriodicalId\":186227,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Jaffray\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Jaffray\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25278/JJ71.V17I1.298\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Jaffray","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25278/JJ71.V17I1.298","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
根据路加福音和使徒行传的回顾,这篇文章概述了教会作为神的子民和公民的立场。然后看看它与印尼教会的关系,寻找与基督徒对国家的态度相关的正确立场。采用菲利普·F·埃斯勒(Philip F. Esler)的叙事分析方法与社会分析结合。这篇文章将回顾保罗与罗马最高领袖的互动。基于叙述分析的特征文本的统一假设,对这种相互作用的讨论将与路加整个著作的社会维度联系起来。文本分析的结果表明,教会不是国家的反对意见,而是一个对教会公民和更广泛社会负有社会责任的伙伴。
Tulisan ini menguraikan posisi gereja sebagai umat Allah dan warga negara berdasarkan tinjauan Injil Lukas, dan Kisah Para Rasul. Kemudian melihat relevansinya bagi gereja di Indonesia, untuk mencari pendirian yang tepat terkait sikap umat Kristen terhadap negara. Dengan menggunakan pendekatan analisis naratif yang dipadukan dengan analisis sosial oleh Philip F. Esler. Tulisan ini akan meninjau interaksi Paulus dengan petinggi-petinggi Romawi. Berdasarkan asumsi kesatuan teks yang merupakan karakteristik analisis naratif, pembahasan tentang interaksi tersebut akan dihubungkan dengan dimensi sosial dalam keseluruhan tulisan Lukas. Hasil analisis teks dijelaskan bahwa gereja bukanlah oposisi bagi negara, melainkan rekan yang memiliki tanggung jawab sosial untuk mengaktualkan shalom bagi warga gereja, dan masyarakat yang lebih luas.