Sabi’ah Khairi, Nur Tawajjuh, Nyoman Tribuana Tungga Dewi, Meti Karmayanti
{"title":"影响早衰的危险因素:调查研究","authors":"Sabi’ah Khairi, Nur Tawajjuh, Nyoman Tribuana Tungga Dewi, Meti Karmayanti","doi":"10.36474/CARING.V4I2.184","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketuban pecah dini (KPD) merupakan penyebab tidak langsung kematian ibu. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya KPD diantaranya adalah Riwayat anemia dalam kehamilan, Riwayat infeksi saluran kemih, status social ekonomi rendah, Riwayat KPD sebelumnya dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko terjadinya KPD baik dari faktor social demografi maupun faktor kondisi klinis di Ruang Bersalin RSUD Provinsi NTB. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan melihat medical record dari responden yang mengalami KPD pada tahun 2019 sejumlah 175 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat yakni melihat presentase faktor resiko. Hasil penelitian menunjukkan status multigravida tingkat pendidikan menengah dan status tidak bekerja merupakan faktor sosio demografi terbanyak masing-masing sebesar 53%, 63,8% dan 86%. Dari faktor kondisi klinis riwayat infeksi merupakan faktor resiko yang paling menonjol pada pasien KPD yakni sebanyak 119 responden (68%), sementara itu, Riwayat anemia dalam kehamilan menjadi faktor kondisi klinis ke dua terbanyak sebesar 45% atau 79 responden. Temuan penelitian ini dapat dijadikan penguatan kepada ibu hamil dengan optimalisasi pelaksanaan kegiatan kelas ibu di puskesmas serta dapat lebih meningkatkan promosi kesehatan dan inovasi pembelajaran baik di desa maupun di puskesmas.","PeriodicalId":405835,"journal":{"name":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini: Survey Study\",\"authors\":\"Sabi’ah Khairi, Nur Tawajjuh, Nyoman Tribuana Tungga Dewi, Meti Karmayanti\",\"doi\":\"10.36474/CARING.V4I2.184\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketuban pecah dini (KPD) merupakan penyebab tidak langsung kematian ibu. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya KPD diantaranya adalah Riwayat anemia dalam kehamilan, Riwayat infeksi saluran kemih, status social ekonomi rendah, Riwayat KPD sebelumnya dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko terjadinya KPD baik dari faktor social demografi maupun faktor kondisi klinis di Ruang Bersalin RSUD Provinsi NTB. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan melihat medical record dari responden yang mengalami KPD pada tahun 2019 sejumlah 175 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat yakni melihat presentase faktor resiko. Hasil penelitian menunjukkan status multigravida tingkat pendidikan menengah dan status tidak bekerja merupakan faktor sosio demografi terbanyak masing-masing sebesar 53%, 63,8% dan 86%. Dari faktor kondisi klinis riwayat infeksi merupakan faktor resiko yang paling menonjol pada pasien KPD yakni sebanyak 119 responden (68%), sementara itu, Riwayat anemia dalam kehamilan menjadi faktor kondisi klinis ke dua terbanyak sebesar 45% atau 79 responden. Temuan penelitian ini dapat dijadikan penguatan kepada ibu hamil dengan optimalisasi pelaksanaan kegiatan kelas ibu di puskesmas serta dapat lebih meningkatkan promosi kesehatan dan inovasi pembelajaran baik di desa maupun di puskesmas.\",\"PeriodicalId\":405835,\"journal\":{\"name\":\"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36474/CARING.V4I2.184\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36474/CARING.V4I2.184","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini: Survey Study
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan penyebab tidak langsung kematian ibu. Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya KPD diantaranya adalah Riwayat anemia dalam kehamilan, Riwayat infeksi saluran kemih, status social ekonomi rendah, Riwayat KPD sebelumnya dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko terjadinya KPD baik dari faktor social demografi maupun faktor kondisi klinis di Ruang Bersalin RSUD Provinsi NTB. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan melihat medical record dari responden yang mengalami KPD pada tahun 2019 sejumlah 175 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat yakni melihat presentase faktor resiko. Hasil penelitian menunjukkan status multigravida tingkat pendidikan menengah dan status tidak bekerja merupakan faktor sosio demografi terbanyak masing-masing sebesar 53%, 63,8% dan 86%. Dari faktor kondisi klinis riwayat infeksi merupakan faktor resiko yang paling menonjol pada pasien KPD yakni sebanyak 119 responden (68%), sementara itu, Riwayat anemia dalam kehamilan menjadi faktor kondisi klinis ke dua terbanyak sebesar 45% atau 79 responden. Temuan penelitian ini dapat dijadikan penguatan kepada ibu hamil dengan optimalisasi pelaksanaan kegiatan kelas ibu di puskesmas serta dapat lebih meningkatkan promosi kesehatan dan inovasi pembelajaran baik di desa maupun di puskesmas.