{"title":"西加里曼丹西海岸社区沿海文化(案例研究旅游地区SETAPUK MANGROVE SETAPUK)","authors":"Hasanah Hasanah, Efriani Efriani, Galuh Bayuardi","doi":"10.31571/SOSIAL.V8I1.3195","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.","PeriodicalId":248970,"journal":{"name":"Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"BUDAYA PESISIR DAN WISATA PANTAI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI BARAT KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS KAWASAN WISATA SETAPUK MANGROVE SETAPUK BESAR SINGKAWANG UTARA)\",\"authors\":\"Hasanah Hasanah, Efriani Efriani, Galuh Bayuardi\",\"doi\":\"10.31571/SOSIAL.V8I1.3195\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.\",\"PeriodicalId\":248970,\"journal\":{\"name\":\"Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31571/SOSIAL.V8I1.3195\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31571/SOSIAL.V8I1.3195","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
BUDAYA PESISIR DAN WISATA PANTAI BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI BARAT KALIMANTAN BARAT (STUDI KASUS KAWASAN WISATA SETAPUK MANGROVE SETAPUK BESAR SINGKAWANG UTARA)
Setapuk Mangrove merupakan kawasan wisata merepresentasikan wilayah pesisir barat Kalimantan Barat yang mengalami perubahan budaya. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pemahaman tentang asal mula munculnya gagasan pengelolaan pantai dengan basis masyarakat lokal; mengidentifikasi dan memperoleh tentang peran agen, penggiat dan masyarakat serta organisasi pengelolaan pariwisata; memahami dan mengidentifikasi perubahan atau perluasan orientasi budaya pesisir dengan kesadaran baru (memaknai) tentang potensi wisata sebagai variasi wacana selain kenelayanan; memberikan gambaran kondisi pariwisata kawasan pesisir Kalimantan Barat pasca pandemic covid-19. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penanaman mangrove yang digagas oleh agen internal tokoh masyarakat merupakan bentuk respons agen adaptasi terhadap ancaman abrasi yang sudah menyebabkan kerusakan lahan sekitar Desa Setapuk. Sepinya pengunjung membuat sumber dana pemeliharaan fasilitas kawasan wisata berkurang. Beberapa fasilitas tampak terbengkalai, meskipun mulai ada yang dibenahi sedikit demi sedikit, seperti beberapa papan titian di sepanjang hutan mangrove, dan jembatan gantung yang melintasi Sungai Setapuk.