{"title":"Potensi Karbon pada Lamun Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides di Perairan Pantai Waai Pulau Ambon","authors":"Ch. I. Tupan, Ferdinandus Sangur, G. W. Lailossa","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.3.169","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lamun sebagai tanaman tingkat tinggi memanfaatkan karbondioksida untuk menghasilkan bahan organik dan menyimpannya dalam biomassa, sehingga tanaman ini berpotensi mengurangi pencemaran gas karbondioksida di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cadangan dan serapan karbon dua spesies lamun di Perairan Pantai Waai, Pulau Ambon. Dua spesies lamun yang menjadi fokus penelitian adalah Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides yang merupakan spesies dominan pada perairan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019 pada dua stasiun penelitian berdasarkan perbedaan substrat yaitu Stasiun 1 mewakili substrat berlumpur, dan Stasiun 2 mewakili substrat berpasir. Analisis cadangan karbon dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis biomassa, yang dibedakan atas bagian di atas substrat dan bagian di bawah substrat. Analisis serapan karbon dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis laju produksi. Analisis kandungan karbon didasarkan pada metode Walkley and Black. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh potensi cadangan karbon pada spesies E. acoroides berkisar antara 112,38 – 126,34 gC.m-2 dan lebih tinggi dari pada T. hemprichii yang berkisar antara 9,31 – 11,28 gC.m-2. Cadangan karbon ini lebih tinggi pada bagian bawah substrat khususnya pada bagian rhizoma yang mencapai 52% dari total cadangan karbon. Potensi penyerapan karbon juga lebih tinggi pada spesies E. acoroides yang berkisar antara 1,45 – 1,81 gC.m-2.h-1 dibandingkan T. hemprichii yang berkisar antara 0,43 – 0,54 gC.m-2.h-1. Kemampuan kedua spesies tersebut dalam menyerap dan menyimpan karbon lebih baik pada daerah substrat berlumpur didukung dengan kandungan nutrien yang cukup.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.3.169","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Potensi Karbon pada Lamun Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides di Perairan Pantai Waai Pulau Ambon
Lamun sebagai tanaman tingkat tinggi memanfaatkan karbondioksida untuk menghasilkan bahan organik dan menyimpannya dalam biomassa, sehingga tanaman ini berpotensi mengurangi pencemaran gas karbondioksida di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cadangan dan serapan karbon dua spesies lamun di Perairan Pantai Waai, Pulau Ambon. Dua spesies lamun yang menjadi fokus penelitian adalah Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides yang merupakan spesies dominan pada perairan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019 pada dua stasiun penelitian berdasarkan perbedaan substrat yaitu Stasiun 1 mewakili substrat berlumpur, dan Stasiun 2 mewakili substrat berpasir. Analisis cadangan karbon dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis biomassa, yang dibedakan atas bagian di atas substrat dan bagian di bawah substrat. Analisis serapan karbon dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis laju produksi. Analisis kandungan karbon didasarkan pada metode Walkley and Black. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh potensi cadangan karbon pada spesies E. acoroides berkisar antara 112,38 – 126,34 gC.m-2 dan lebih tinggi dari pada T. hemprichii yang berkisar antara 9,31 – 11,28 gC.m-2. Cadangan karbon ini lebih tinggi pada bagian bawah substrat khususnya pada bagian rhizoma yang mencapai 52% dari total cadangan karbon. Potensi penyerapan karbon juga lebih tinggi pada spesies E. acoroides yang berkisar antara 1,45 – 1,81 gC.m-2.h-1 dibandingkan T. hemprichii yang berkisar antara 0,43 – 0,54 gC.m-2.h-1. Kemampuan kedua spesies tersebut dalam menyerap dan menyimpan karbon lebih baik pada daerah substrat berlumpur didukung dengan kandungan nutrien yang cukup.