M. Mustakim, Adinda Chairunnisa Hatta, Amira Mhuthia Adila, Alvira Damayanti, Devi Aninda Putri, Dewi Risqan Marfiah
{"title":"雅加达穆罕默德大学学生在科维德-19大流行期间的吸烟行为","authors":"M. Mustakim, Adinda Chairunnisa Hatta, Amira Mhuthia Adila, Alvira Damayanti, Devi Aninda Putri, Dewi Risqan Marfiah","doi":"10.34305/jphi.v2i1.380","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tembakau (Nicotiana Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal yang mengandung zat alkolid nikotin. Pada salah satu universitas di Indonesia mahasiswa dengan perokok ringan yaitu sebanyak sebanyak 67,5% dan penyebab perilaku merokok tersebut adalah sebanyak 52,5% mahasiswa memiliki pengetahuan rendah, sebanyak 37,5% mahasiswa dipengaruhi oleh orang tua perokok, sebanyak 65% mahasiswa dipengaruhi teman, sebanyak 43,8% mahasiswa dipengaruhi stress dan sebanyak 46,3% mahasiswa dipengaruhi iklan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada masa pandemi Covid-19.\nPenelitian ini merupakan penelitian observasional tanpa memberikan intervensi terlebih dahulu kepada subjek penelitian. Analisis data yang digunakan untuk melihat gambaran perilaku adalah analisis univariat menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk melihat perbedaan proporsi mengenai perilaku merokok responden sebelum dan saat masa pandemi covid-19. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa frekuensi perokok berdasarkan umur pertama kali merokok sebagian besar merokok pada usia lebih dari 16 tahun yaitu (34,4%).\nBerdasarkan perilaku merokok terkait frekuensi, jumlah batang setiap hari, tempat merokok dan lain – lainnya dilihat dari perbandingan terdapat perubahan antara sebelum adanya pandemi covid-19 dan sesudah adanya pandemi covid-19. Perubahan yang sangat terlihat terutama pada tempat merokok yang awalnya sebagian besar (28,1%) di kampus menjadi di rumah sebanyak (28,1%) saat adanya pandemi. Gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada saat terjadinya pandemi seperti frekuensi merokok dalam sebulan, jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari, harga rokok terutama tempat merokok terdapat perbedaan dari sebelum terjadinya pandemi. Perbedaan yang paling terlihat pada tempat merokok, dimana tadinya banyak mahasiswa UMJ yang memilih merokok di kampus saat sebelum pandemi kemudian beralih menjadi merokok di rumah ketika pemerintah menerapkan sistem PSBB guna menekan angka terjadinya covid-19. Tetapi bisa dilihat bahwa pandemi ini tidak mengubah proporsi dari merk rokok maupun harga rokok.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERILAKU MEROKOK MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID-19\",\"authors\":\"M. Mustakim, Adinda Chairunnisa Hatta, Amira Mhuthia Adila, Alvira Damayanti, Devi Aninda Putri, Dewi Risqan Marfiah\",\"doi\":\"10.34305/jphi.v2i1.380\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tembakau (Nicotiana Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal yang mengandung zat alkolid nikotin. Pada salah satu universitas di Indonesia mahasiswa dengan perokok ringan yaitu sebanyak sebanyak 67,5% dan penyebab perilaku merokok tersebut adalah sebanyak 52,5% mahasiswa memiliki pengetahuan rendah, sebanyak 37,5% mahasiswa dipengaruhi oleh orang tua perokok, sebanyak 65% mahasiswa dipengaruhi teman, sebanyak 43,8% mahasiswa dipengaruhi stress dan sebanyak 46,3% mahasiswa dipengaruhi iklan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada masa pandemi Covid-19.\\nPenelitian ini merupakan penelitian observasional tanpa memberikan intervensi terlebih dahulu kepada subjek penelitian. Analisis data yang digunakan untuk melihat gambaran perilaku adalah analisis univariat menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk melihat perbedaan proporsi mengenai perilaku merokok responden sebelum dan saat masa pandemi covid-19. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa frekuensi perokok berdasarkan umur pertama kali merokok sebagian besar merokok pada usia lebih dari 16 tahun yaitu (34,4%).\\nBerdasarkan perilaku merokok terkait frekuensi, jumlah batang setiap hari, tempat merokok dan lain – lainnya dilihat dari perbandingan terdapat perubahan antara sebelum adanya pandemi covid-19 dan sesudah adanya pandemi covid-19. Perubahan yang sangat terlihat terutama pada tempat merokok yang awalnya sebagian besar (28,1%) di kampus menjadi di rumah sebanyak (28,1%) saat adanya pandemi. Gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada saat terjadinya pandemi seperti frekuensi merokok dalam sebulan, jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari, harga rokok terutama tempat merokok terdapat perbedaan dari sebelum terjadinya pandemi. Perbedaan yang paling terlihat pada tempat merokok, dimana tadinya banyak mahasiswa UMJ yang memilih merokok di kampus saat sebelum pandemi kemudian beralih menjadi merokok di rumah ketika pemerintah menerapkan sistem PSBB guna menekan angka terjadinya covid-19. Tetapi bisa dilihat bahwa pandemi ini tidak mengubah proporsi dari merk rokok maupun harga rokok.\",\"PeriodicalId\":249118,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Public Health Innovation\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Public Health Innovation\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.380\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Public Health Innovation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.380","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERILAKU MEROKOK MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID-19
Tembakau (Nicotiana Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal yang mengandung zat alkolid nikotin. Pada salah satu universitas di Indonesia mahasiswa dengan perokok ringan yaitu sebanyak sebanyak 67,5% dan penyebab perilaku merokok tersebut adalah sebanyak 52,5% mahasiswa memiliki pengetahuan rendah, sebanyak 37,5% mahasiswa dipengaruhi oleh orang tua perokok, sebanyak 65% mahasiswa dipengaruhi teman, sebanyak 43,8% mahasiswa dipengaruhi stress dan sebanyak 46,3% mahasiswa dipengaruhi iklan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada masa pandemi Covid-19.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional tanpa memberikan intervensi terlebih dahulu kepada subjek penelitian. Analisis data yang digunakan untuk melihat gambaran perilaku adalah analisis univariat menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk melihat perbedaan proporsi mengenai perilaku merokok responden sebelum dan saat masa pandemi covid-19. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa frekuensi perokok berdasarkan umur pertama kali merokok sebagian besar merokok pada usia lebih dari 16 tahun yaitu (34,4%).
Berdasarkan perilaku merokok terkait frekuensi, jumlah batang setiap hari, tempat merokok dan lain – lainnya dilihat dari perbandingan terdapat perubahan antara sebelum adanya pandemi covid-19 dan sesudah adanya pandemi covid-19. Perubahan yang sangat terlihat terutama pada tempat merokok yang awalnya sebagian besar (28,1%) di kampus menjadi di rumah sebanyak (28,1%) saat adanya pandemi. Gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada saat terjadinya pandemi seperti frekuensi merokok dalam sebulan, jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari, harga rokok terutama tempat merokok terdapat perbedaan dari sebelum terjadinya pandemi. Perbedaan yang paling terlihat pada tempat merokok, dimana tadinya banyak mahasiswa UMJ yang memilih merokok di kampus saat sebelum pandemi kemudian beralih menjadi merokok di rumah ketika pemerintah menerapkan sistem PSBB guna menekan angka terjadinya covid-19. Tetapi bisa dilihat bahwa pandemi ini tidak mengubah proporsi dari merk rokok maupun harga rokok.