Nur Prangawayu, Fitrah Japunk Lucky Anto, Jayanti Yosepha Simangunsong
{"title":"最优就业需求分析与生产部门技术人员I的工作负荷分析方法(WLA)","authors":"Nur Prangawayu, Fitrah Japunk Lucky Anto, Jayanti Yosepha Simangunsong","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.29","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"PT XYZ merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai jenis pipa air dan sambungan (fitting) beserta lem PVC untuk memenuhi setiap kebutuhan terkait sistem perpipaan. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa dalam menjalankan proses produksinya memiliki beban kerja yang belum merata. Hal ini didasari dengan adanya operator yang menganggur saat operator lainnya mengerjakan tugas di jam yang sama. Padahal tanggung jawab Extruder Technician I cukup banyak. Ketidakseimbangan ini membuat operator dengan beban kerja yang berlebih akan menerima beberapa dampak buruk seperti lebih mudah lelah sehingga konsentrasi dapat menurun dan cenderung tidak produktif. Analisis ini dilakukan dengan Metode Work Load Analysis (WLA). Metode ini dapat memberikan penjelasan terkait beban kerja yang diterima oleh suatu unit perusahaan sehingga usulan pengoptimalan beban kerja dapat diberikan. Setelah dilakukan analisis, dihasilkan output berupa rekomendasi kebijakan pengoptimalan beban kerja dengan memberikan insentif berdasarkan beban kerja dan tidak melakukan penambahan jumlah tenaga kerja. Hal ini dikarenakan rekomendasi ini memiliki nilai efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan dilakukannya penambahan tenaga kerja, perusahaan hanya perlu mengeluarkan total biaya insentif sebesar Rp. 5.032.575,- untuk tiga orang pekerja dibandingkan harus mengeluarkan biaya Rp. 6.000.000,- untuk satu orang pekerja tambahan.","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Optimal dengan Metode Work Load Analysis (WLA) pada Extruder Technician I di Departemen Produksi\",\"authors\":\"Nur Prangawayu, Fitrah Japunk Lucky Anto, Jayanti Yosepha Simangunsong\",\"doi\":\"10.28932/sentekmi2021.v1i1.29\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"PT XYZ merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai jenis pipa air dan sambungan (fitting) beserta lem PVC untuk memenuhi setiap kebutuhan terkait sistem perpipaan. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa dalam menjalankan proses produksinya memiliki beban kerja yang belum merata. Hal ini didasari dengan adanya operator yang menganggur saat operator lainnya mengerjakan tugas di jam yang sama. Padahal tanggung jawab Extruder Technician I cukup banyak. Ketidakseimbangan ini membuat operator dengan beban kerja yang berlebih akan menerima beberapa dampak buruk seperti lebih mudah lelah sehingga konsentrasi dapat menurun dan cenderung tidak produktif. Analisis ini dilakukan dengan Metode Work Load Analysis (WLA). Metode ini dapat memberikan penjelasan terkait beban kerja yang diterima oleh suatu unit perusahaan sehingga usulan pengoptimalan beban kerja dapat diberikan. Setelah dilakukan analisis, dihasilkan output berupa rekomendasi kebijakan pengoptimalan beban kerja dengan memberikan insentif berdasarkan beban kerja dan tidak melakukan penambahan jumlah tenaga kerja. Hal ini dikarenakan rekomendasi ini memiliki nilai efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan dilakukannya penambahan tenaga kerja, perusahaan hanya perlu mengeluarkan total biaya insentif sebesar Rp. 5.032.575,- untuk tiga orang pekerja dibandingkan harus mengeluarkan biaya Rp. 6.000.000,- untuk satu orang pekerja tambahan.\",\"PeriodicalId\":342850,\"journal\":{\"name\":\"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri\",\"volume\":\"112 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.29\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.29","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Optimal dengan Metode Work Load Analysis (WLA) pada Extruder Technician I di Departemen Produksi
PT XYZ merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai jenis pipa air dan sambungan (fitting) beserta lem PVC untuk memenuhi setiap kebutuhan terkait sistem perpipaan. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa dalam menjalankan proses produksinya memiliki beban kerja yang belum merata. Hal ini didasari dengan adanya operator yang menganggur saat operator lainnya mengerjakan tugas di jam yang sama. Padahal tanggung jawab Extruder Technician I cukup banyak. Ketidakseimbangan ini membuat operator dengan beban kerja yang berlebih akan menerima beberapa dampak buruk seperti lebih mudah lelah sehingga konsentrasi dapat menurun dan cenderung tidak produktif. Analisis ini dilakukan dengan Metode Work Load Analysis (WLA). Metode ini dapat memberikan penjelasan terkait beban kerja yang diterima oleh suatu unit perusahaan sehingga usulan pengoptimalan beban kerja dapat diberikan. Setelah dilakukan analisis, dihasilkan output berupa rekomendasi kebijakan pengoptimalan beban kerja dengan memberikan insentif berdasarkan beban kerja dan tidak melakukan penambahan jumlah tenaga kerja. Hal ini dikarenakan rekomendasi ini memiliki nilai efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan dilakukannya penambahan tenaga kerja, perusahaan hanya perlu mengeluarkan total biaya insentif sebesar Rp. 5.032.575,- untuk tiga orang pekerja dibandingkan harus mengeluarkan biaya Rp. 6.000.000,- untuk satu orang pekerja tambahan.