{"title":"肠系膜-门静脉血栓合并疑似淋巴瘤患者呼吸管理的研究","authors":"Agatha Permata, Arvina Nugrahni, Christine Natalia, Theresia Theresia","doi":"10.19166/nc.v11i1.6788","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mesenteric Vein Thrombosis (MVT) is described as a condition where a blood clot forms in the mesenteric vein, which potentially leads to intestinal infarction. Common clinical manifestations of MVT include abdominal pain, constipation, anorexia, nausea and vomiting, melena, and fever. Meanwhile, specific manifestations cover pressure-induced abdominal pain, abdominal distension, and ascites. In this case study, the patient's oxygen saturation remains in the range of 90-91% in room air. Decreased oxygen saturation implies the need for respiratory management to prevent medical emergencies due to respiratory decline. The management of this nursing care is to prevent decreased respiratory conditions and detect worsening respiratory conditions in patients with MVT, portal vein thrombus, and suspected lymphoma. Mr. M (40 years old) with abdominal pain et causa mesenteric and portal vein thrombosis, lymphoma suspect complained of abdominal pain, distended, and tenderness for 1.5 months, as well as intolerable pain complemented with nausea for one week. Patient’s oxygen saturation remains in 90-91% on the first 2 days of case study. Abdominal CT- Scan indicates pancreatitis, lymphoma suspect, pleural effusion on right and left lung base, and compression atelectasis on left lung lobe. No respiratory decline after 3 days of case study (no additional respiratory muscles utilized, nostrils breathing, chest retraction, oxygen saturation <90%, peripheral nor central cyanosis, decreased consciousness). Respiratory management is effective in preventing respiratory decline. Further studies needed to explore more about MVT and its nursing implication in Indonesia.BAHASA INDONESIA ABSTRAK Thrombus vena mesenterika atau Mesenteric Vein Thrombosis (MVT) adalah kondisi terbentuknya bekuan darah di vena mesenterika, dengan bahaya infark usus. Manifestasi klinis thrombus vena mesenterika akut yang paling sering muncul adalah adanya nyeri abdomen, konstipasi, anoreksia, mual, muntah, melena dan demam. Manifestasi klinis secara spesifik pada abdomen terdapat nyeri tekan pada abdomen, distensi abdomen, dan asites. Pada studi kasus ini, saturasi oksigen pasien pada room air 90-91%. Adanya penurunan oksigen menjadi indikasi tindakan keperawatan yang berfokus pada kondisi respirasi dan oksigenasi pasien dengan melakukan manajemen respirasi. kelolaan asuhan keperawatan ini yaitu mencegah penurunan kondisi pernapasan dan mendeteksi perburukan kondisi pernapasan pernapasan pada pasien MVT, thrombus vena porta, dan suspek limfoma. Pasien Tn.M usia 40 tahun dengan abdominal pain et causa thrombus vena mesenterika-porta suspek limfoma mengatakan keluhan perut terasa keras, begah, nyeri sejak lebaran dalam kurun kurang 1,5 bulan, dan perut mulai nyeri hebat, mual dan tidak bisa tertahankan sejak satu minggu. Pada pemeriksaan vital sign pada hari kedua hingga hari ketiga pengkajian, saturasi oksigen pasien secara room air berada pada 90-91%. Hasil CT Scan menunjukkan pankreatitis dan suspek lymphoma, efusi pleura kanan dan kiri paru, serta kompresi atelektasis di lapang paru kiri pasien. Manajemen repsirasi dilakukan selama tiga hari dan tidak ditemukan adanya perburukan kondisi pernapasan. Penerapan manajemen respirasi yang dilakukan selama tiga hari tidak ditemukan adanya perburukan kondisi pernapasan (tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi dada, saturasi oksigen <90%, sianosis perifer/sentral, maupun penurunan kesadaran). Manajemen respirasi dapat dilakukan untuk mencegah adanya perburukan kondisi pernapasan.","PeriodicalId":373230,"journal":{"name":"Nursing Current: Jurnal Keperawatan","volume":"119 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MANAJEMEN RESPIRASI PASIEN THROMBUS VENA MESENTERIKA-PORTA DAN SUSPEK LIMFOMA: STUDI KASUS [RESPIRATION MANAGEMENT OF MESENTERIC-PORTAL VEIN THROMBUS PATIENTS WITH SUSPECTED LYMPHOMA: A CASE STUDY]\",\"authors\":\"Agatha Permata, Arvina Nugrahni, Christine Natalia, Theresia Theresia\",\"doi\":\"10.19166/nc.v11i1.6788\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mesenteric Vein Thrombosis (MVT) is described as a condition where a blood clot forms in the mesenteric vein, which potentially leads to intestinal infarction. Common clinical manifestations of MVT include abdominal pain, constipation, anorexia, nausea and vomiting, melena, and fever. Meanwhile, specific manifestations cover pressure-induced abdominal pain, abdominal distension, and ascites. In this case study, the patient's oxygen saturation remains in the range of 90-91% in room air. Decreased oxygen saturation implies the need for respiratory management to prevent medical emergencies due to respiratory decline. The management of this nursing care is to prevent decreased respiratory conditions and detect worsening respiratory conditions in patients with MVT, portal vein thrombus, and suspected lymphoma. Mr. M (40 years old) with abdominal pain et causa mesenteric and portal vein thrombosis, lymphoma suspect complained of abdominal pain, distended, and tenderness for 1.5 months, as well as intolerable pain complemented with nausea for one week. Patient’s oxygen saturation remains in 90-91% on the first 2 days of case study. Abdominal CT- Scan indicates pancreatitis, lymphoma suspect, pleural effusion on right and left lung base, and compression atelectasis on left lung lobe. No respiratory decline after 3 days of case study (no additional respiratory muscles utilized, nostrils breathing, chest retraction, oxygen saturation <90%, peripheral nor central cyanosis, decreased consciousness). Respiratory management is effective in preventing respiratory decline. Further studies needed to explore more about MVT and its nursing implication in Indonesia.BAHASA INDONESIA ABSTRAK Thrombus vena mesenterika atau Mesenteric Vein Thrombosis (MVT) adalah kondisi terbentuknya bekuan darah di vena mesenterika, dengan bahaya infark usus. Manifestasi klinis thrombus vena mesenterika akut yang paling sering muncul adalah adanya nyeri abdomen, konstipasi, anoreksia, mual, muntah, melena dan demam. Manifestasi klinis secara spesifik pada abdomen terdapat nyeri tekan pada abdomen, distensi abdomen, dan asites. Pada studi kasus ini, saturasi oksigen pasien pada room air 90-91%. Adanya penurunan oksigen menjadi indikasi tindakan keperawatan yang berfokus pada kondisi respirasi dan oksigenasi pasien dengan melakukan manajemen respirasi. kelolaan asuhan keperawatan ini yaitu mencegah penurunan kondisi pernapasan dan mendeteksi perburukan kondisi pernapasan pernapasan pada pasien MVT, thrombus vena porta, dan suspek limfoma. Pasien Tn.M usia 40 tahun dengan abdominal pain et causa thrombus vena mesenterika-porta suspek limfoma mengatakan keluhan perut terasa keras, begah, nyeri sejak lebaran dalam kurun kurang 1,5 bulan, dan perut mulai nyeri hebat, mual dan tidak bisa tertahankan sejak satu minggu. Pada pemeriksaan vital sign pada hari kedua hingga hari ketiga pengkajian, saturasi oksigen pasien secara room air berada pada 90-91%. Hasil CT Scan menunjukkan pankreatitis dan suspek lymphoma, efusi pleura kanan dan kiri paru, serta kompresi atelektasis di lapang paru kiri pasien. Manajemen repsirasi dilakukan selama tiga hari dan tidak ditemukan adanya perburukan kondisi pernapasan. Penerapan manajemen respirasi yang dilakukan selama tiga hari tidak ditemukan adanya perburukan kondisi pernapasan (tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi dada, saturasi oksigen <90%, sianosis perifer/sentral, maupun penurunan kesadaran). Manajemen respirasi dapat dilakukan untuk mencegah adanya perburukan kondisi pernapasan.\",\"PeriodicalId\":373230,\"journal\":{\"name\":\"Nursing Current: Jurnal Keperawatan\",\"volume\":\"119 5 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Nursing Current: Jurnal Keperawatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19166/nc.v11i1.6788\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nursing Current: Jurnal Keperawatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19166/nc.v11i1.6788","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
肠系膜静脉血栓形成(MVT)被描述为在肠系膜静脉形成血块的情况,这可能导致肠梗死。MVT的常见临床表现为腹痛、便秘、厌食、恶心呕吐、黑黑、发热。同时,具体表现为压力性腹痛、腹胀、腹水。在本病例研究中,患者在室内空气中的氧饱和度保持在90-91%之间。血氧饱和度降低意味着需要进行呼吸管理,以防止因呼吸功能下降而出现医疗紧急情况。这种护理的管理是防止呼吸系统疾病的恶化,并发现呼吸系统疾病恶化的患者有MVT,门静脉血栓,和疑似淋巴瘤。M先生(40岁)腹痛,肠系膜及门静脉血栓形成,疑似淋巴瘤,主诉腹痛、腹胀、压痛1.5个月,疼痛难忍并恶心1周。在病例研究的前2天,患者的血氧饱和度保持在90-91%。腹部CT示胰腺炎,疑似淋巴瘤,左右肺底胸腔积液,左肺叶压迫性肺不张。病例研究3天后无呼吸衰退(无额外呼吸肌使用,鼻孔呼吸,胸部收缩,血氧饱和度<90%,外周性或中枢性紫绀,意识下降)。呼吸管理对预防呼吸衰退是有效的。印尼的MVT及其护理意义有待进一步研究。摘要/ abstract摘要:肠系膜静脉血栓形成(MVT)是肠系膜静脉血栓形成的主要原因之一。肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓、肠系膜静脉血栓。腹肌膨大,腹肌膨大,腹肌膨大。室内空气质量为90-91%,室内空气质量为90%。在呼吸系统管理方面,我们有一个很好的例子,那就是呼吸系统管理。kelolaan asuhan keperawatan ini yitu menegah penuruni pernapasan dan mendeteksi perburukan kondisi pernapasan pernapasan pada pasen MVT,门静脉血栓,和可疑的脂肪瘤。帕西恩·特纳姆·乌苏尼亚40例腹部疼痛及引起血栓、肠系膜静脉、门静脉可疑瘤、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓、门静脉血栓等。呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统空气呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统呼吸系统CT扫描:胸膜积液、胸膜炎、胸膜膨胀性肺不张、胸膜膨胀性肺不张、胸膜膨胀性肺不张、胸膜膨胀性肺不张。管理上的进步是进步,是进步,是进步。penerapemen managesasi yang dilakukan selama tiga hari tidak ditemukan adanya perburukan kondisi pernapasan (tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi dada, saturasi oksigen <90%, sianosis perifer/ central, maupun penurunan kesadaran)。管理人员:管理人员:管理人员:管理人员:管理人员
MANAJEMEN RESPIRASI PASIEN THROMBUS VENA MESENTERIKA-PORTA DAN SUSPEK LIMFOMA: STUDI KASUS [RESPIRATION MANAGEMENT OF MESENTERIC-PORTAL VEIN THROMBUS PATIENTS WITH SUSPECTED LYMPHOMA: A CASE STUDY]
Mesenteric Vein Thrombosis (MVT) is described as a condition where a blood clot forms in the mesenteric vein, which potentially leads to intestinal infarction. Common clinical manifestations of MVT include abdominal pain, constipation, anorexia, nausea and vomiting, melena, and fever. Meanwhile, specific manifestations cover pressure-induced abdominal pain, abdominal distension, and ascites. In this case study, the patient's oxygen saturation remains in the range of 90-91% in room air. Decreased oxygen saturation implies the need for respiratory management to prevent medical emergencies due to respiratory decline. The management of this nursing care is to prevent decreased respiratory conditions and detect worsening respiratory conditions in patients with MVT, portal vein thrombus, and suspected lymphoma. Mr. M (40 years old) with abdominal pain et causa mesenteric and portal vein thrombosis, lymphoma suspect complained of abdominal pain, distended, and tenderness for 1.5 months, as well as intolerable pain complemented with nausea for one week. Patient’s oxygen saturation remains in 90-91% on the first 2 days of case study. Abdominal CT- Scan indicates pancreatitis, lymphoma suspect, pleural effusion on right and left lung base, and compression atelectasis on left lung lobe. No respiratory decline after 3 days of case study (no additional respiratory muscles utilized, nostrils breathing, chest retraction, oxygen saturation <90%, peripheral nor central cyanosis, decreased consciousness). Respiratory management is effective in preventing respiratory decline. Further studies needed to explore more about MVT and its nursing implication in Indonesia.BAHASA INDONESIA ABSTRAK Thrombus vena mesenterika atau Mesenteric Vein Thrombosis (MVT) adalah kondisi terbentuknya bekuan darah di vena mesenterika, dengan bahaya infark usus. Manifestasi klinis thrombus vena mesenterika akut yang paling sering muncul adalah adanya nyeri abdomen, konstipasi, anoreksia, mual, muntah, melena dan demam. Manifestasi klinis secara spesifik pada abdomen terdapat nyeri tekan pada abdomen, distensi abdomen, dan asites. Pada studi kasus ini, saturasi oksigen pasien pada room air 90-91%. Adanya penurunan oksigen menjadi indikasi tindakan keperawatan yang berfokus pada kondisi respirasi dan oksigenasi pasien dengan melakukan manajemen respirasi. kelolaan asuhan keperawatan ini yaitu mencegah penurunan kondisi pernapasan dan mendeteksi perburukan kondisi pernapasan pernapasan pada pasien MVT, thrombus vena porta, dan suspek limfoma. Pasien Tn.M usia 40 tahun dengan abdominal pain et causa thrombus vena mesenterika-porta suspek limfoma mengatakan keluhan perut terasa keras, begah, nyeri sejak lebaran dalam kurun kurang 1,5 bulan, dan perut mulai nyeri hebat, mual dan tidak bisa tertahankan sejak satu minggu. Pada pemeriksaan vital sign pada hari kedua hingga hari ketiga pengkajian, saturasi oksigen pasien secara room air berada pada 90-91%. Hasil CT Scan menunjukkan pankreatitis dan suspek lymphoma, efusi pleura kanan dan kiri paru, serta kompresi atelektasis di lapang paru kiri pasien. Manajemen repsirasi dilakukan selama tiga hari dan tidak ditemukan adanya perburukan kondisi pernapasan. Penerapan manajemen respirasi yang dilakukan selama tiga hari tidak ditemukan adanya perburukan kondisi pernapasan (tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi dada, saturasi oksigen <90%, sianosis perifer/sentral, maupun penurunan kesadaran). Manajemen respirasi dapat dilakukan untuk mencegah adanya perburukan kondisi pernapasan.