Sukriadi Sambas, Indira Sabet Rahmawaty, Ratna Dewi
{"title":"Dakwah Islam Multikultural Pada Komunitas Sunda, Arab Alawi dan Arab Irsyadi","authors":"Sukriadi Sambas, Indira Sabet Rahmawaty, Ratna Dewi","doi":"10.15575/ANIDA.V19I1.5067","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The characteristics of Islam as a religion of da’wa makes Islam capable of crossing the walls of diversity in society, creating harmony, providing solutions to diversity and even conflict. This multicultural aspect can be seen in the meeting of the elements of da’wa: da'i, mad'u, messages and media of da’wa. The multiculturalist aspect is examined qualitatively descriptive in the process of dakwah in the Sundanese community, Alawi Arabs and Irsyadi Arabs. The Sundanese, Arab Alawi and Arab Irsyadi communities are qualified as competent da'i. Scientific competence is symbolized in the title carried by da'i. This title is one of the important factors in the image of da'i. The da'i title is Kyai, Ajengan and the teacher for the Sundanese community; Habib, Syarif and Sayid for the Arab Alawi community; and an academic degree for the Irsyadi Arab community. If all communities appreciate the differences shown by the respective communities. Mad'u from three communities mingled at the same time and place in certain da’wa events, and parted ways in a typical community events. Da’wa messages delivered by the three communities are the same and some are unique. But the source of the message is the same, namely Al-Quran and As-Sunnah. For the Irsyadi Arab community Ijma and qiyas were not added except for the Sundanese and Alawi Arabs. Wasilah (media) propaganda is the same except the Irsyadi Arab community does not use media in its opinion including bid'ah and khurafat. Karakteristik Islam sebagai agama dakwah membuat Islam mampu melintasi dinding-dinding keragaman masyarakat, mewujudkan keharmonisan, memberi solusi atas keragaman bahkan konflik. Aspek multikultural ini terlihat dalam pertemuan unsur-unsur dakwah: da’i, mad’u, pesan dan wasilah dakwah. Aspek multikulturalis diteliti secara kualitatif deskriptif dalam proses dakwah di komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi. Da’i komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi memiliki kualifikasi sebagai da’i yang kompeten. Kompetensi keilmuan disimbolkan dalam gelar yang disandang da’i. Gelar ini menjadi salah satu faktor penting citra da’i. Gelar da’i yaitu Kyai, Ajengan dan pak guru bagi da’i komunitas Sunda; Habib, Syarif dan Sayid bagi da’i komunitas Arab Alawi; dan gelar akademik bagi da’i komunitas Arab Irsyadi. Da’i semua komunitas menghargai perbedaan yang ditunjukan uruf masing-masing komunitas. Mad’u dakwah dari tiga komunitas berbaur pada waktu dan tempat yang sama dalam event-event dakwah tertentu, dan berpisah dalam event dakwah khas perkomunitas. Pesan dakwah yang disampaikan da’i ketiga komunitas ada yang sama dan ada yang khas. Namun sumber pesannya sama, yaitu Al-Quran dan As-Sunah. Bagi komunitas Arab Irsyadi tidak ditambah ijma dan qiyas kecuali bagi komunitas Sunda dan Arab Alawi. Wasilah (media) dakwahpun sama kecuali komunitas Arab Irsyadi tidak menggunakan media yang dalam pendapatnya termasuk bid’ah dan khurafat.","PeriodicalId":272728,"journal":{"name":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/ANIDA.V19I1.5067","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
伊斯兰教作为一种“达瓦”宗教的特点使伊斯兰教能够跨越社会多样性的围墙,创造和谐,为多样性甚至冲突提供解决办法。这种多元文化的一面可以从达瓦语的元素:达瓦语、达瓦语、达瓦语的信息和媒介的融合中看到。在逊尼派社区、阿拉维阿拉伯人和伊尔西亚迪阿拉伯人的dakwah过程中,对多元文化方面进行了定性描述。逊尼派、阿拉伯阿拉维派和阿拉伯伊尔西亚迪族都有资格成为合格的达伊。“大”的头衔象征着科学能力。这一称谓是影响大夷形象的重要因素之一。da'i的头衔是Kyai, Ajengan和Sundanese社区的老师;阿拉伯阿拉维社区的哈比卜、叙里夫和赛义德;并为伊尔西亚迪阿拉伯社区颁发学位。如果所有社区都欣赏各自社区所表现出的差异。来自三个社区的Mad'u在一定的da 'wa事件中在同一时间和地点混合在一起,并在典型的社区事件中分道扬镳。三个社区传递的达娃信息是相同的,有些是独特的。但信息的来源是相同的,即《古兰经》和《圣训》。对于伊尔萨迪阿拉伯社区,除了逊尼派阿拉伯人和阿拉维阿拉伯人之外,没有增加伊杰玛和齐亚斯。Wasilah(媒体)宣传是一样的,除了Irsyadi阿拉伯社区不使用媒体发表意见,包括bid'ah和khurafat。喀喇喀特伊斯兰教成员:伊斯兰教mampu melintasi dinding-dinding keragaman masyarakat, mewujudkan keharmonisan,成员:solusi atas keragaman bakan konflik。说到多元文化,你会说:da 'i, mad 'u, pesan dan wasilah dakwah。阿拉伯阿拉维派、阿拉维派和阿拉伯伊尔萨迪派都是多元文化派。Da 'i komunitas Sunda,阿拉伯阿拉维派,dan Arab Irsyadi memiliki kualifikasi sebagai Da 'i yang kompeten。Kompetensi keilmuan disimbolkan dalam gelar yang disandang da 'i。Gelar ini menjadi salah是一个重要的因素。Gelar da 'i yaitu Kyai, Ajengan dan pak guru bagi da 'i komunitas Sunda;哈比卜,阿拉伯阿拉维派;dan gelar akademik bagi da 'i komunitas Arab Irsyadi。Da 'i semua komunitas menghargai perbedaan yang ditunjukan -masing komunitas。madu dakwah dari tiga komunitas berbaur pada waktu dan tempat yang sama dalam event-event dakwah tertentu, dan berpisah dalam event dakwah khas perkomunitas。Pesan dakwah yang disampaikan da 'i ketiga komunitas ada yang sama dan ada yang khas。Namun sumber pesannya sama, yitu al - quuran dan As-Sunah。阿拉维教是阿拉伯阿拉维教,阿拉维教是阿拉伯阿拉维教。Wasilah(媒体)dakwahpun sama kecuali komunitas Arab Irsyadi tiak menggunakan媒体yang dalam pendapatnya termasuk bid 'ah dan khurafat。
Dakwah Islam Multikultural Pada Komunitas Sunda, Arab Alawi dan Arab Irsyadi
The characteristics of Islam as a religion of da’wa makes Islam capable of crossing the walls of diversity in society, creating harmony, providing solutions to diversity and even conflict. This multicultural aspect can be seen in the meeting of the elements of da’wa: da'i, mad'u, messages and media of da’wa. The multiculturalist aspect is examined qualitatively descriptive in the process of dakwah in the Sundanese community, Alawi Arabs and Irsyadi Arabs. The Sundanese, Arab Alawi and Arab Irsyadi communities are qualified as competent da'i. Scientific competence is symbolized in the title carried by da'i. This title is one of the important factors in the image of da'i. The da'i title is Kyai, Ajengan and the teacher for the Sundanese community; Habib, Syarif and Sayid for the Arab Alawi community; and an academic degree for the Irsyadi Arab community. If all communities appreciate the differences shown by the respective communities. Mad'u from three communities mingled at the same time and place in certain da’wa events, and parted ways in a typical community events. Da’wa messages delivered by the three communities are the same and some are unique. But the source of the message is the same, namely Al-Quran and As-Sunnah. For the Irsyadi Arab community Ijma and qiyas were not added except for the Sundanese and Alawi Arabs. Wasilah (media) propaganda is the same except the Irsyadi Arab community does not use media in its opinion including bid'ah and khurafat. Karakteristik Islam sebagai agama dakwah membuat Islam mampu melintasi dinding-dinding keragaman masyarakat, mewujudkan keharmonisan, memberi solusi atas keragaman bahkan konflik. Aspek multikultural ini terlihat dalam pertemuan unsur-unsur dakwah: da’i, mad’u, pesan dan wasilah dakwah. Aspek multikulturalis diteliti secara kualitatif deskriptif dalam proses dakwah di komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi. Da’i komunitas Sunda, Arab Alawi, dan Arab Irsyadi memiliki kualifikasi sebagai da’i yang kompeten. Kompetensi keilmuan disimbolkan dalam gelar yang disandang da’i. Gelar ini menjadi salah satu faktor penting citra da’i. Gelar da’i yaitu Kyai, Ajengan dan pak guru bagi da’i komunitas Sunda; Habib, Syarif dan Sayid bagi da’i komunitas Arab Alawi; dan gelar akademik bagi da’i komunitas Arab Irsyadi. Da’i semua komunitas menghargai perbedaan yang ditunjukan uruf masing-masing komunitas. Mad’u dakwah dari tiga komunitas berbaur pada waktu dan tempat yang sama dalam event-event dakwah tertentu, dan berpisah dalam event dakwah khas perkomunitas. Pesan dakwah yang disampaikan da’i ketiga komunitas ada yang sama dan ada yang khas. Namun sumber pesannya sama, yaitu Al-Quran dan As-Sunah. Bagi komunitas Arab Irsyadi tidak ditambah ijma dan qiyas kecuali bagi komunitas Sunda dan Arab Alawi. Wasilah (media) dakwahpun sama kecuali komunitas Arab Irsyadi tidak menggunakan media yang dalam pendapatnya termasuk bid’ah dan khurafat.