{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMERIKSAAN IVA TEST PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA SIMATUPANG KECAMATAN MUARA TAHUN 2019","authors":"M. Siregar, H. Panggabean, Juana Linda Simbolon","doi":"10.51544/jkmlh.v6i1.1918","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Kanker serviks adalah kanker paling sering keempat pada wanita dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018 dan mewakili 6,6% dari semua kanker pada wanita. Sekitar 90% kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal, berarti setiap 1 jam diperkirakan 1 orang perempuan meninggal dunia karena kanker serviks.Indonesia akan kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya. Kurangnya pengetahuan wanita tentang kanker serviks menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis sehingga pasien datang dalam kondisi kanker sudah stadium lanjut, keadaan umum yang lemah. Jumlah Cakupan Pelayanan IVA Test Pada WUS Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Tahun 2019 masih rendah yaitu, Desa Untemungkur (9%), Desa Hutanagodang(8%), Desa Silalitoruan (5%), Desa Bariba Niaek (6%), Desa Simatupang ( 6%) dan Desa Aritonang (4 %).Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan penelitian cross sectional.Populasi seluruh WUS (usia 15-49 tahun) yang berdomisili di Desa Simatupang sebanyak 79 orang, dan yang menjadi sampel adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 64 orang. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Dari hasil analisis data diperoleh tidak ada hubungan usia dengan perilaku pemeriksaan IVA Test;ρ=0,637 (p>0,05), ada hubungan pendidikan dengan perilaku pemeriksaan IVA Test; ρ=0,003 (p<0,05), tidak ada hubungan paritas dengan perilaku pemeriksaan IVA Test; ρ=0,220 (p>0,05), ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA Test; ρ=0,002 (p< 0,05), ada hubungan sikap dengan perilaku pemeriksaan IVA Test;ρ=0,000 (p<0,05). Analisis multivariat regresi logistik diperoleh variabel pendidikan, dukungan kader, dan sikap berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA Test dengan probabilitas lebih kecil dari nilai (p<0,05), yaitu masing – masing pendidikan (0,035), dukungan kader (0,026), dan sikap (0,007) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan perilaku WUS dalam pemeriksaan IVA. Disarankan kepada Pemerintah,Tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan penyediaan informasi yang lengkap dan benar mengenai deteksi dini kanker serviks, meningkatkan pembekalan kepada kader tentang deteksi dini kanker serviks, melakukan penyuluhan tentang kanker serviks didesa-desa sehingga Wanita Usia subur lebih rutin melakukan deteksi dini kanker serviks.","PeriodicalId":186380,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1918","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMERIKSAAN IVA TEST PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA SIMATUPANG KECAMATAN MUARA TAHUN 2019
ABSTRAK Kanker serviks adalah kanker paling sering keempat pada wanita dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018 dan mewakili 6,6% dari semua kanker pada wanita. Sekitar 90% kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal, berarti setiap 1 jam diperkirakan 1 orang perempuan meninggal dunia karena kanker serviks.Indonesia akan kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya. Kurangnya pengetahuan wanita tentang kanker serviks menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis sehingga pasien datang dalam kondisi kanker sudah stadium lanjut, keadaan umum yang lemah. Jumlah Cakupan Pelayanan IVA Test Pada WUS Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Tahun 2019 masih rendah yaitu, Desa Untemungkur (9%), Desa Hutanagodang(8%), Desa Silalitoruan (5%), Desa Bariba Niaek (6%), Desa Simatupang ( 6%) dan Desa Aritonang (4 %).Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan penelitian cross sectional.Populasi seluruh WUS (usia 15-49 tahun) yang berdomisili di Desa Simatupang sebanyak 79 orang, dan yang menjadi sampel adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 64 orang. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Dari hasil analisis data diperoleh tidak ada hubungan usia dengan perilaku pemeriksaan IVA Test;ρ=0,637 (p>0,05), ada hubungan pendidikan dengan perilaku pemeriksaan IVA Test; ρ=0,003 (p<0,05), tidak ada hubungan paritas dengan perilaku pemeriksaan IVA Test; ρ=0,220 (p>0,05), ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA Test; ρ=0,002 (p< 0,05), ada hubungan sikap dengan perilaku pemeriksaan IVA Test;ρ=0,000 (p<0,05). Analisis multivariat regresi logistik diperoleh variabel pendidikan, dukungan kader, dan sikap berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA Test dengan probabilitas lebih kecil dari nilai (p<0,05), yaitu masing – masing pendidikan (0,035), dukungan kader (0,026), dan sikap (0,007) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan perilaku WUS dalam pemeriksaan IVA. Disarankan kepada Pemerintah,Tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan penyediaan informasi yang lengkap dan benar mengenai deteksi dini kanker serviks, meningkatkan pembekalan kepada kader tentang deteksi dini kanker serviks, melakukan penyuluhan tentang kanker serviks didesa-desa sehingga Wanita Usia subur lebih rutin melakukan deteksi dini kanker serviks.