Nam Rumkel, Tri Syafari, Yahya Yunus, Journal Manager Apha
{"title":"马鲁库部落制度在马鲁库北部建立良好政府制度中的作用","authors":"Nam Rumkel, Tri Syafari, Yahya Yunus, Journal Manager Apha","doi":"10.46816/jial.v2i2.35","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi ini bertujuan untuk mengkaji kelembagaan Moluku Kei Raha dalam Sistem Pemerintahan Indonesia dan makna dari Kelembagaan Moloku Kie Raha dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa wilayah yang diberi nama Moloku Kie Raha terdapat empat kelembagaan adat yaitu Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Bacan dan Kesultanan Jailola. Tugas dan fungsi kelembagaan adat Moloku Kie Raha memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan sistem perintahan yang baik yang sejalan dengan makna yang terkandung di dalam kelembagaan adat tersebut. Berbagai makna dalam kelembagaan Moloku Kie Raha seperti Alam Ma Kolano di Kesultanan Ternate yang memiliki tugas dan fungsi sebagai Mandataris atau Kepala Negara, Kie Ma Kolano di Kesultanan Tidore dengan tugas dan fungsi yang mengamankan dan mempertahankan seluruh wilayah dalam negara Konfederasi. Jiko Ma Kolano di Jailolo dengan tugas dan fungsi menjaga seluruh wilayah perbatasan., dan Dehe Ma Kolano di Kesultanan Bacan yang memiliki tugas dan fungsi membangun tata perekonomian negara Konfederasi. Makna-makna kelembagaan adat tersebut sebagai modal sosial yang sangat relevans dalam mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik khususnya di Maluku Utara. Keempat makna tersebut dikaji secara mendalam dengan konsep pengelolaan sistem pemerintahan daerah khususnya di Maluku Utara dengan makna bobato dunia dan bobato akhirati dengan struktur kelembagaan yang ada sangat memiliki relevansi yang kuat dan tidak terpisahkan dalam mewujudkan komitmen untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang baik di Maluku Utara yaitu dengan mengadopsi pada kelembagaan formal dengan kelembagaan adat yang terdapat dalam Moloku Kie Raha.","PeriodicalId":372102,"journal":{"name":"Journal of Indonesian Adat Law (JIAL)","volume":"125 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peran Kelembagaan Adat Moloku Kie Raha dalam Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Baik di Maluku Utara\",\"authors\":\"Nam Rumkel, Tri Syafari, Yahya Yunus, Journal Manager Apha\",\"doi\":\"10.46816/jial.v2i2.35\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Studi ini bertujuan untuk mengkaji kelembagaan Moluku Kei Raha dalam Sistem Pemerintahan Indonesia dan makna dari Kelembagaan Moloku Kie Raha dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa wilayah yang diberi nama Moloku Kie Raha terdapat empat kelembagaan adat yaitu Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Bacan dan Kesultanan Jailola. Tugas dan fungsi kelembagaan adat Moloku Kie Raha memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan sistem perintahan yang baik yang sejalan dengan makna yang terkandung di dalam kelembagaan adat tersebut. Berbagai makna dalam kelembagaan Moloku Kie Raha seperti Alam Ma Kolano di Kesultanan Ternate yang memiliki tugas dan fungsi sebagai Mandataris atau Kepala Negara, Kie Ma Kolano di Kesultanan Tidore dengan tugas dan fungsi yang mengamankan dan mempertahankan seluruh wilayah dalam negara Konfederasi. Jiko Ma Kolano di Jailolo dengan tugas dan fungsi menjaga seluruh wilayah perbatasan., dan Dehe Ma Kolano di Kesultanan Bacan yang memiliki tugas dan fungsi membangun tata perekonomian negara Konfederasi. Makna-makna kelembagaan adat tersebut sebagai modal sosial yang sangat relevans dalam mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik khususnya di Maluku Utara. Keempat makna tersebut dikaji secara mendalam dengan konsep pengelolaan sistem pemerintahan daerah khususnya di Maluku Utara dengan makna bobato dunia dan bobato akhirati dengan struktur kelembagaan yang ada sangat memiliki relevansi yang kuat dan tidak terpisahkan dalam mewujudkan komitmen untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang baik di Maluku Utara yaitu dengan mengadopsi pada kelembagaan formal dengan kelembagaan adat yang terdapat dalam Moloku Kie Raha.\",\"PeriodicalId\":372102,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Indonesian Adat Law (JIAL)\",\"volume\":\"125 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-08-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Indonesian Adat Law (JIAL)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46816/jial.v2i2.35\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Indonesian Adat Law (JIAL)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46816/jial.v2i2.35","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在审查印尼政府系统中的蒙古包制度及其管理制度的意义。这项研究表明,被命名为Moloku Kie Raha的地区有四种文化制度,即第三帝国、Tidore、Bacan和Jailola的苏丹。Moloku Kie Raha的部落制度职责和功能在实现与部落制度的意义相一致的良好立法系统方面发挥着至关重要的作用。莫洛库·基拉哈的体制意义就像我国第三帝国的马·科拉诺一样,他的职责和职责是担任国家元首或国家元首,他在蒂多尔帝国的基马·科拉诺,他的职责和职责保护和保卫整个联邦的领土。杰洛洛的吉科·马·科拉诺负责保护整个边境地区。以及Bacan苏丹的Dehe Ma Kolano,这是建设邦联经济的职责。这种习俗制度的意义,作为社会资本,在建立良好的治理体系,特别是在马鲁库北部。四个系统深入的审查和管理概念的意义对地方政府尤其是在北方马鲁古bobato意义世界和bobato akhirati的体制结构中有一个非常有很强的相关性和不可分割系统实现承诺,以实现良好的管理制度在马鲁古北即采用正式的制度习俗中Moloku Kie Raha。
Peran Kelembagaan Adat Moloku Kie Raha dalam Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Baik di Maluku Utara
Studi ini bertujuan untuk mengkaji kelembagaan Moluku Kei Raha dalam Sistem Pemerintahan Indonesia dan makna dari Kelembagaan Moloku Kie Raha dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa wilayah yang diberi nama Moloku Kie Raha terdapat empat kelembagaan adat yaitu Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Bacan dan Kesultanan Jailola. Tugas dan fungsi kelembagaan adat Moloku Kie Raha memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan sistem perintahan yang baik yang sejalan dengan makna yang terkandung di dalam kelembagaan adat tersebut. Berbagai makna dalam kelembagaan Moloku Kie Raha seperti Alam Ma Kolano di Kesultanan Ternate yang memiliki tugas dan fungsi sebagai Mandataris atau Kepala Negara, Kie Ma Kolano di Kesultanan Tidore dengan tugas dan fungsi yang mengamankan dan mempertahankan seluruh wilayah dalam negara Konfederasi. Jiko Ma Kolano di Jailolo dengan tugas dan fungsi menjaga seluruh wilayah perbatasan., dan Dehe Ma Kolano di Kesultanan Bacan yang memiliki tugas dan fungsi membangun tata perekonomian negara Konfederasi. Makna-makna kelembagaan adat tersebut sebagai modal sosial yang sangat relevans dalam mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik khususnya di Maluku Utara. Keempat makna tersebut dikaji secara mendalam dengan konsep pengelolaan sistem pemerintahan daerah khususnya di Maluku Utara dengan makna bobato dunia dan bobato akhirati dengan struktur kelembagaan yang ada sangat memiliki relevansi yang kuat dan tidak terpisahkan dalam mewujudkan komitmen untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang baik di Maluku Utara yaitu dengan mengadopsi pada kelembagaan formal dengan kelembagaan adat yang terdapat dalam Moloku Kie Raha.