{"title":"初中生在B偷偷学习时作弊的动机","authors":"Lia Damayanti, Harmanto Harmanto","doi":"10.26740/kmkn.v10n1.p99-113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motivasi belajar peserta didik yang memiliki perilaku menyontek di SMA B Lamongan. Apa yang membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran namun ketika mengerjakan tugas maupun ujian melakukan kegiatan menyontek. Fokus penelitian adalah motivasi belajar peserta didik berperilaku menyontek. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah enam peserta didik SMA B Lamongan yang berasal dari kelas X, XI, XII dan dari jurusan IPA maupun IPS. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif analisis Miles dan Huberman. Penelitian ini menggunakan teori pengkondisian operan Burhus Frederch Skinner. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi belajar peserta didik yang berperilaku menyontek di SMA B Lamongan berasal dari motivasi ekstrinsik berupa penghargaan dalam belajar yang diberikan oleh guru. Penghargaan tersebut berupa hadiah seperti uang dan pulsa, poin yang diakumulasi yang nantinya dapat digunakan untuk menghindari ulangan harian selanjutnya, serta bonus nilai yang dapat digunakan untuk tambahan nilai dalam perebutan peringkat kelas. Disisi lain terdapat konsekuensi yang menyumbang motivasi belajar peserta didik yaitu membeli alat kelas dan melakukan hafalan apabila mendapatkan nilai rendah. Sedangkan pada motivasi ekstrinsik berupa kondisi lingkungan belajar tidak menjadi salah satu penyebab dalam motivasi belajar.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG BERPERILAKU MENYONTEK DI SMA B LAMONGAN\",\"authors\":\"Lia Damayanti, Harmanto Harmanto\",\"doi\":\"10.26740/kmkn.v10n1.p99-113\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motivasi belajar peserta didik yang memiliki perilaku menyontek di SMA B Lamongan. Apa yang membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran namun ketika mengerjakan tugas maupun ujian melakukan kegiatan menyontek. Fokus penelitian adalah motivasi belajar peserta didik berperilaku menyontek. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah enam peserta didik SMA B Lamongan yang berasal dari kelas X, XI, XII dan dari jurusan IPA maupun IPS. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif analisis Miles dan Huberman. Penelitian ini menggunakan teori pengkondisian operan Burhus Frederch Skinner. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi belajar peserta didik yang berperilaku menyontek di SMA B Lamongan berasal dari motivasi ekstrinsik berupa penghargaan dalam belajar yang diberikan oleh guru. Penghargaan tersebut berupa hadiah seperti uang dan pulsa, poin yang diakumulasi yang nantinya dapat digunakan untuk menghindari ulangan harian selanjutnya, serta bonus nilai yang dapat digunakan untuk tambahan nilai dalam perebutan peringkat kelas. Disisi lain terdapat konsekuensi yang menyumbang motivasi belajar peserta didik yaitu membeli alat kelas dan melakukan hafalan apabila mendapatkan nilai rendah. Sedangkan pada motivasi ekstrinsik berupa kondisi lingkungan belajar tidak menjadi salah satu penyebab dalam motivasi belajar.\",\"PeriodicalId\":176922,\"journal\":{\"name\":\"Kajian Moral dan Kewarganegaraan\",\"volume\":\"14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kajian Moral dan Kewarganegaraan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n1.p99-113\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n1.p99-113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK YANG BERPERILAKU MENYONTEK DI SMA B LAMONGAN
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motivasi belajar peserta didik yang memiliki perilaku menyontek di SMA B Lamongan. Apa yang membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran namun ketika mengerjakan tugas maupun ujian melakukan kegiatan menyontek. Fokus penelitian adalah motivasi belajar peserta didik berperilaku menyontek. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah enam peserta didik SMA B Lamongan yang berasal dari kelas X, XI, XII dan dari jurusan IPA maupun IPS. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif analisis Miles dan Huberman. Penelitian ini menggunakan teori pengkondisian operan Burhus Frederch Skinner. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi belajar peserta didik yang berperilaku menyontek di SMA B Lamongan berasal dari motivasi ekstrinsik berupa penghargaan dalam belajar yang diberikan oleh guru. Penghargaan tersebut berupa hadiah seperti uang dan pulsa, poin yang diakumulasi yang nantinya dapat digunakan untuk menghindari ulangan harian selanjutnya, serta bonus nilai yang dapat digunakan untuk tambahan nilai dalam perebutan peringkat kelas. Disisi lain terdapat konsekuensi yang menyumbang motivasi belajar peserta didik yaitu membeli alat kelas dan melakukan hafalan apabila mendapatkan nilai rendah. Sedangkan pada motivasi ekstrinsik berupa kondisi lingkungan belajar tidak menjadi salah satu penyebab dalam motivasi belajar.