{"title":"2016年中期东京东京台风热患者强迫使用抗生素进行分析","authors":"M. S. Sudirman","doi":"10.32922/JKP.V6I1.44","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"sp. Penunjang diagnosa demam typhoid melalui pemeriksaan laboratorium gaal kultur dan widal, namun gaal kultur memerlukan waktu lama, sehingga widal menjadi pilihan yang paling sering digunakan. Pengobatan utama demam tifoid dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik harus tepat dan sesuai dengan aturan. Brunner & Suddarth (2002) menyatakan bahwa kepatuhan yang buruk atau terapi yang tidak lengkap adalah faktor yang berperan terhadap resistensi individu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana Analisa Kepatuhan Mengonsumsi Antibiotik Pasien Demam Typhoid. Desain penelitian adalah retrospektif dengan melakukan Analisa Kepatuhan Mengonsumsi Antibiotik Pasien Demam Typhoid. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas/independent dan variabel terikat/dependent. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan data primer (kuisioner dan pemeriksaan widal setelah menggunakan antibiotik) dan data sekunder (data penderita demam typhoid sebelum menggunakan antibiotik).Hasil penelitian dengan pearson rho adalah nilai sig (2-tailed) adalah 0,000, sebagaimana dasar pengambilan keputusan , maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan signifikan kepatuhan minum obat dengan derajat kesembuhan hasil pemeriksaan widal","PeriodicalId":117300,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG","volume":"146 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISA KEPATUHAN MENGONSUMSI ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TYPHOID DI KEC SIMPANG KATIS KAB BANGKA TENGAH TAHUN 2016\",\"authors\":\"M. S. Sudirman\",\"doi\":\"10.32922/JKP.V6I1.44\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"sp. Penunjang diagnosa demam typhoid melalui pemeriksaan laboratorium gaal kultur dan widal, namun gaal kultur memerlukan waktu lama, sehingga widal menjadi pilihan yang paling sering digunakan. Pengobatan utama demam tifoid dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik harus tepat dan sesuai dengan aturan. Brunner & Suddarth (2002) menyatakan bahwa kepatuhan yang buruk atau terapi yang tidak lengkap adalah faktor yang berperan terhadap resistensi individu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana Analisa Kepatuhan Mengonsumsi Antibiotik Pasien Demam Typhoid. Desain penelitian adalah retrospektif dengan melakukan Analisa Kepatuhan Mengonsumsi Antibiotik Pasien Demam Typhoid. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas/independent dan variabel terikat/dependent. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan data primer (kuisioner dan pemeriksaan widal setelah menggunakan antibiotik) dan data sekunder (data penderita demam typhoid sebelum menggunakan antibiotik).Hasil penelitian dengan pearson rho adalah nilai sig (2-tailed) adalah 0,000, sebagaimana dasar pengambilan keputusan , maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan signifikan kepatuhan minum obat dengan derajat kesembuhan hasil pemeriksaan widal\",\"PeriodicalId\":117300,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG\",\"volume\":\"146 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32922/JKP.V6I1.44\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32922/JKP.V6I1.44","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISA KEPATUHAN MENGONSUMSI ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TYPHOID DI KEC SIMPANG KATIS KAB BANGKA TENGAH TAHUN 2016
sp. Penunjang diagnosa demam typhoid melalui pemeriksaan laboratorium gaal kultur dan widal, namun gaal kultur memerlukan waktu lama, sehingga widal menjadi pilihan yang paling sering digunakan. Pengobatan utama demam tifoid dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik harus tepat dan sesuai dengan aturan. Brunner & Suddarth (2002) menyatakan bahwa kepatuhan yang buruk atau terapi yang tidak lengkap adalah faktor yang berperan terhadap resistensi individu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana Analisa Kepatuhan Mengonsumsi Antibiotik Pasien Demam Typhoid. Desain penelitian adalah retrospektif dengan melakukan Analisa Kepatuhan Mengonsumsi Antibiotik Pasien Demam Typhoid. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas/independent dan variabel terikat/dependent. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan data primer (kuisioner dan pemeriksaan widal setelah menggunakan antibiotik) dan data sekunder (data penderita demam typhoid sebelum menggunakan antibiotik).Hasil penelitian dengan pearson rho adalah nilai sig (2-tailed) adalah 0,000, sebagaimana dasar pengambilan keputusan , maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan signifikan kepatuhan minum obat dengan derajat kesembuhan hasil pemeriksaan widal