{"title":"根据性别群体不同,咨询师在未来咨询顾问中的特点","authors":"Shinta Mayasari","doi":"10.33024/JPM.V2I2.3023","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT: COUNSELOR CHARACTERISTIC AMONG CANDIDATED COUNSELOR BASED ON GENDER GROUP DIFFERENCES A qualified counselor will determine the success of the counseling process. Three characteristics are needed and determine the quality of a counselor, namely: (1) congruence (authentic), (2) unconditional positive regard (acceptance), and (3) empathy (empathy). This study aims to describe the characteristics of counselors based on gender groups. The research sample consisted of 68 prospective counselor students who were divided into gender groups. The measuring instrument uses a counselor characteristic test developed using controversial statements with alternative Likert scale answers. The results of the study found that there were significant differences in the characteristics of counselors among students of the guidance and counseling study program based on differences in gender groups. There is a significant difference between the need to develop educational programs and effective counselor training for male and female students. The development of congruence characteristics is more needed for male students, while female students on the characteristics of unconditional positive regard. A larger sample size is needed to increase heterogeneity, and additional interviews are conducted individually to deepen the discussion. Key words: counselor characteristics, gender, measurement of emphaty, psychological instrument. Konselor yang berkualitas akan menentukan keberhasilan proses konseling. Tiga karakteristik yang diperlukan dan menentukan kualitas konselor, yaitu: (1) congruence (otentik), (2) unconditional positive regard (penerimaan), dan (3) empathy (empati). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik konselor berdasarkan kelompok gender. Sampel penelitian merupakan 68 mahasiswa calon konselor yang dibagi berdasarkan kelompok gender. Alat ukur menggunakan tes karakteristik konselor yang dikembangkan dengan menggunakan pernyataan kontroversial dengan alternatif jawaban skala Likert. Hasil penelitian menemukan ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik konselor pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling berdasarkan perbedaan kelompok gender. Ada perbedaan yang signifikan antara kebutuhan pengembangan program pendidikan dan pelatihan konselor yang efektif bagi mahasiswa laki-laki dan perempuan. Pengembangan karakteristik congruence lebih dibutuhkan untuk mahasiswa laki-laki, sementara mahasiswa perempuan pada karakteristik unconditional positive regard. Jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk meningkatkan heterogenitas, dan melakukan wawancara tambahan secara individual untuk memperdalam diskusi. Kata kunci: karakteristik konselor, gender, pengukuran empati, instrumen psikologi.","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KARAKTERISTIK KONSELOR PADA CALON KONSELOR BERDASARKAN PERBEDAAN KELOMPOK GENDER\",\"authors\":\"Shinta Mayasari\",\"doi\":\"10.33024/JPM.V2I2.3023\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT: COUNSELOR CHARACTERISTIC AMONG CANDIDATED COUNSELOR BASED ON GENDER GROUP DIFFERENCES A qualified counselor will determine the success of the counseling process. Three characteristics are needed and determine the quality of a counselor, namely: (1) congruence (authentic), (2) unconditional positive regard (acceptance), and (3) empathy (empathy). This study aims to describe the characteristics of counselors based on gender groups. The research sample consisted of 68 prospective counselor students who were divided into gender groups. The measuring instrument uses a counselor characteristic test developed using controversial statements with alternative Likert scale answers. The results of the study found that there were significant differences in the characteristics of counselors among students of the guidance and counseling study program based on differences in gender groups. There is a significant difference between the need to develop educational programs and effective counselor training for male and female students. The development of congruence characteristics is more needed for male students, while female students on the characteristics of unconditional positive regard. A larger sample size is needed to increase heterogeneity, and additional interviews are conducted individually to deepen the discussion. Key words: counselor characteristics, gender, measurement of emphaty, psychological instrument. Konselor yang berkualitas akan menentukan keberhasilan proses konseling. Tiga karakteristik yang diperlukan dan menentukan kualitas konselor, yaitu: (1) congruence (otentik), (2) unconditional positive regard (penerimaan), dan (3) empathy (empati). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik konselor berdasarkan kelompok gender. Sampel penelitian merupakan 68 mahasiswa calon konselor yang dibagi berdasarkan kelompok gender. Alat ukur menggunakan tes karakteristik konselor yang dikembangkan dengan menggunakan pernyataan kontroversial dengan alternatif jawaban skala Likert. Hasil penelitian menemukan ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik konselor pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling berdasarkan perbedaan kelompok gender. Ada perbedaan yang signifikan antara kebutuhan pengembangan program pendidikan dan pelatihan konselor yang efektif bagi mahasiswa laki-laki dan perempuan. Pengembangan karakteristik congruence lebih dibutuhkan untuk mahasiswa laki-laki, sementara mahasiswa perempuan pada karakteristik unconditional positive regard. Jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk meningkatkan heterogenitas, dan melakukan wawancara tambahan secara individual untuk memperdalam diskusi. Kata kunci: karakteristik konselor, gender, pengukuran empati, instrumen psikologi.\",\"PeriodicalId\":366408,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Psikologi Malahayati\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-09-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Psikologi Malahayati\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33024/JPM.V2I2.3023\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Malahayati","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/JPM.V2I2.3023","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:基于性别群体差异的咨询师候选特征决定了咨询过程的成功与否。咨询师的素质需要三个特征,即:(1)一致性(真实),(2)无条件的积极关注(接受),(3)共情(共情)。本研究旨在描述基于性别群体的心理咨询师特征。研究样本包括68名未来的辅导员学生,他们被分为性别组。测量仪器使用咨询师特征测试开发的争议性陈述与替代性李克特量表答案。研究结果发现,辅导辅导学习项目的学生在辅导员特征上存在基于性别群体差异的显著性差异。男女学生在制定教育计划和有效辅导员培训方面的需求存在显著差异。男学生更需要发展和谐特质,而女学生更需要发展无条件积极关注特质。需要更大的样本量来增加异质性,并单独进行额外的访谈以深化讨论。关键词:咨询师特征,性别,强调测量,心理工具。Konselor yang berkualitas akan menentukan keberhasilan表示咨询。Tiga karakteristik yang diperlukan dan menentukan kualitas konselor, yitu:(1)一致性(otentik),(2)无条件的积极关注(penerimaan),(3)共情(empati)。Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik konselor berdasarkan kelompok性别。Sampel penelitian merupakan 68 mahasiswa calon konselor yang dibagi berdasarkan kelompok性别。Alat ukur menggunakan是karakteristik konselor yang dikembangkan dengan, menggunakan pernyataan有争议的dengan替代jawaban skala Likert。Hasil penelitian menemukan ada perbedaan yang意义重大,kalakteristik konselor pada mahasiswa项目研究bimbingan和konseling berdasarkan perbedaan和kelompok性别。Ada perbedaan yang signfikan antara kebutuhan pengembangan程序pendidikan dan pelatihan konselor yang efektif bagi mahasiswa laki-laki dan perempuan。penembangan karakteristik conconence lebih dibutuhkan untuk mahasiswa laki-laki, sementara mahasiswa perempuan pada karakteristik无条件的积极关注。Jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk meningkatkan heterogenitas, dan melakukan wawancara tambahan secara个人untuk member perdalam diskusi。Kata kunci: karakteristik konselor,性别,企鹅情感,乐器心理学。
KARAKTERISTIK KONSELOR PADA CALON KONSELOR BERDASARKAN PERBEDAAN KELOMPOK GENDER
ABSTRACT: COUNSELOR CHARACTERISTIC AMONG CANDIDATED COUNSELOR BASED ON GENDER GROUP DIFFERENCES A qualified counselor will determine the success of the counseling process. Three characteristics are needed and determine the quality of a counselor, namely: (1) congruence (authentic), (2) unconditional positive regard (acceptance), and (3) empathy (empathy). This study aims to describe the characteristics of counselors based on gender groups. The research sample consisted of 68 prospective counselor students who were divided into gender groups. The measuring instrument uses a counselor characteristic test developed using controversial statements with alternative Likert scale answers. The results of the study found that there were significant differences in the characteristics of counselors among students of the guidance and counseling study program based on differences in gender groups. There is a significant difference between the need to develop educational programs and effective counselor training for male and female students. The development of congruence characteristics is more needed for male students, while female students on the characteristics of unconditional positive regard. A larger sample size is needed to increase heterogeneity, and additional interviews are conducted individually to deepen the discussion. Key words: counselor characteristics, gender, measurement of emphaty, psychological instrument. Konselor yang berkualitas akan menentukan keberhasilan proses konseling. Tiga karakteristik yang diperlukan dan menentukan kualitas konselor, yaitu: (1) congruence (otentik), (2) unconditional positive regard (penerimaan), dan (3) empathy (empati). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik konselor berdasarkan kelompok gender. Sampel penelitian merupakan 68 mahasiswa calon konselor yang dibagi berdasarkan kelompok gender. Alat ukur menggunakan tes karakteristik konselor yang dikembangkan dengan menggunakan pernyataan kontroversial dengan alternatif jawaban skala Likert. Hasil penelitian menemukan ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik konselor pada mahasiswa program studi bimbingan dan konseling berdasarkan perbedaan kelompok gender. Ada perbedaan yang signifikan antara kebutuhan pengembangan program pendidikan dan pelatihan konselor yang efektif bagi mahasiswa laki-laki dan perempuan. Pengembangan karakteristik congruence lebih dibutuhkan untuk mahasiswa laki-laki, sementara mahasiswa perempuan pada karakteristik unconditional positive regard. Jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk meningkatkan heterogenitas, dan melakukan wawancara tambahan secara individual untuk memperdalam diskusi. Kata kunci: karakteristik konselor, gender, pengukuran empati, instrumen psikologi.