{"title":"雅加达医院案例管理分析:案例研究","authors":"Imelda Avia, Hanny Handiyani, N. Nurdiana","doi":"10.32584/JPI.V3I1.279","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fungsi case manager yaitu melakukan assesment hingga evaluasi perencanaan, kordinasi, advokasi, edukasi, serta kendali mutu dan biaya. Kompetensi case manager yang kurang akan mempengaruhi hasil pelayanan berupa penundaan transfer, penundaan pulang, kendali biaya dan mutu, memanjangnya length of stay, readmisi pasien dengan kondisi perburukan meningkat. Rumah sakit Jakarta belum memiliki panduan kompetensi case manager dan belum ada perencanaan pengembangan kompetensi case manager. Metode penulisan yaitu studi kasus dengan responden yaitu case manager. Analisis masalah dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone. Masalah yang muncul yaitu belum optimalnya fungsi perencanaan kompetensi case manager yang disebabkan belum ada perencanaan pengembangan kompetensi, panduan kompetensi, pengorganisasian bersifat desentralisasi, mayoritas diploma keperawatan dan belum ada pelatihan terkini, fungsi pengarahan belum berfokus pada case management, dan belum dilaksanakannya monitoring serta evaluasi. Implementasi yang diberikan sebagai solusi permasalahan yaitu membuat panduan kompetensi case manager dan dengan evaluasi case manager mengharapkan panduan dapat direalisasikan. Rekomendasi bagi rumah sakit yaitu panduan disahkan hingga dilakukannya monitoring serta evaluasi yang berfokus pada case management. Kata Kunci: case manager, case management, kompetensi, dan implementasi Abstract Analysis of case manager competency in hospitals in Jakarta: case study. The case manager function is to carry out an assessment to evaluate planning, coordination, advocacy, education, and quality and cost control. Case manager competencies that are less likely to affect service outcomes include transfer delays, home delays, cost control and quality, lengthy length of stay, readmissions of patients with worsening worsening conditions. Jakarta hospitals do not have a case manager competency guide and there is no case manager competency development plan. The method of writing is a case study with respondents namely case manager. Problem analysis is done using a fishbone diagram. The problem that arises is that the case manager's competency planning function has not been optimal because there is no competency development planning, competency guidance, decentralized organizing, the majority of nursing diplomas and no current training, directional functions have not focused on case management, and monitoring and evaluation have not been implemented. The implementation given as a solution to the problem is to guide the case manager's competency and with the case manager's evaluation expect the guide to be realized. Recommendations for hospitals, namely guidelines, are validated until monitoring and evaluation are focused on case management. Keywords: case manager, case management, competency,and implementatio","PeriodicalId":427127,"journal":{"name":"Jurnal Perawat Indonesia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KOMPETENSI CASE MANAGER PADA RUMAH SAKIT DI JAKARTA: STUDI KASUS\",\"authors\":\"Imelda Avia, Hanny Handiyani, N. Nurdiana\",\"doi\":\"10.32584/JPI.V3I1.279\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fungsi case manager yaitu melakukan assesment hingga evaluasi perencanaan, kordinasi, advokasi, edukasi, serta kendali mutu dan biaya. Kompetensi case manager yang kurang akan mempengaruhi hasil pelayanan berupa penundaan transfer, penundaan pulang, kendali biaya dan mutu, memanjangnya length of stay, readmisi pasien dengan kondisi perburukan meningkat. Rumah sakit Jakarta belum memiliki panduan kompetensi case manager dan belum ada perencanaan pengembangan kompetensi case manager. Metode penulisan yaitu studi kasus dengan responden yaitu case manager. Analisis masalah dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone. Masalah yang muncul yaitu belum optimalnya fungsi perencanaan kompetensi case manager yang disebabkan belum ada perencanaan pengembangan kompetensi, panduan kompetensi, pengorganisasian bersifat desentralisasi, mayoritas diploma keperawatan dan belum ada pelatihan terkini, fungsi pengarahan belum berfokus pada case management, dan belum dilaksanakannya monitoring serta evaluasi. Implementasi yang diberikan sebagai solusi permasalahan yaitu membuat panduan kompetensi case manager dan dengan evaluasi case manager mengharapkan panduan dapat direalisasikan. Rekomendasi bagi rumah sakit yaitu panduan disahkan hingga dilakukannya monitoring serta evaluasi yang berfokus pada case management. Kata Kunci: case manager, case management, kompetensi, dan implementasi Abstract Analysis of case manager competency in hospitals in Jakarta: case study. The case manager function is to carry out an assessment to evaluate planning, coordination, advocacy, education, and quality and cost control. Case manager competencies that are less likely to affect service outcomes include transfer delays, home delays, cost control and quality, lengthy length of stay, readmissions of patients with worsening worsening conditions. Jakarta hospitals do not have a case manager competency guide and there is no case manager competency development plan. The method of writing is a case study with respondents namely case manager. Problem analysis is done using a fishbone diagram. The problem that arises is that the case manager's competency planning function has not been optimal because there is no competency development planning, competency guidance, decentralized organizing, the majority of nursing diplomas and no current training, directional functions have not focused on case management, and monitoring and evaluation have not been implemented. The implementation given as a solution to the problem is to guide the case manager's competency and with the case manager's evaluation expect the guide to be realized. Recommendations for hospitals, namely guidelines, are validated until monitoring and evaluation are focused on case management. Keywords: case manager, case management, competency,and implementatio\",\"PeriodicalId\":427127,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Perawat Indonesia\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Perawat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32584/JPI.V3I1.279\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perawat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32584/JPI.V3I1.279","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS KOMPETENSI CASE MANAGER PADA RUMAH SAKIT DI JAKARTA: STUDI KASUS
Fungsi case manager yaitu melakukan assesment hingga evaluasi perencanaan, kordinasi, advokasi, edukasi, serta kendali mutu dan biaya. Kompetensi case manager yang kurang akan mempengaruhi hasil pelayanan berupa penundaan transfer, penundaan pulang, kendali biaya dan mutu, memanjangnya length of stay, readmisi pasien dengan kondisi perburukan meningkat. Rumah sakit Jakarta belum memiliki panduan kompetensi case manager dan belum ada perencanaan pengembangan kompetensi case manager. Metode penulisan yaitu studi kasus dengan responden yaitu case manager. Analisis masalah dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone. Masalah yang muncul yaitu belum optimalnya fungsi perencanaan kompetensi case manager yang disebabkan belum ada perencanaan pengembangan kompetensi, panduan kompetensi, pengorganisasian bersifat desentralisasi, mayoritas diploma keperawatan dan belum ada pelatihan terkini, fungsi pengarahan belum berfokus pada case management, dan belum dilaksanakannya monitoring serta evaluasi. Implementasi yang diberikan sebagai solusi permasalahan yaitu membuat panduan kompetensi case manager dan dengan evaluasi case manager mengharapkan panduan dapat direalisasikan. Rekomendasi bagi rumah sakit yaitu panduan disahkan hingga dilakukannya monitoring serta evaluasi yang berfokus pada case management. Kata Kunci: case manager, case management, kompetensi, dan implementasi Abstract Analysis of case manager competency in hospitals in Jakarta: case study. The case manager function is to carry out an assessment to evaluate planning, coordination, advocacy, education, and quality and cost control. Case manager competencies that are less likely to affect service outcomes include transfer delays, home delays, cost control and quality, lengthy length of stay, readmissions of patients with worsening worsening conditions. Jakarta hospitals do not have a case manager competency guide and there is no case manager competency development plan. The method of writing is a case study with respondents namely case manager. Problem analysis is done using a fishbone diagram. The problem that arises is that the case manager's competency planning function has not been optimal because there is no competency development planning, competency guidance, decentralized organizing, the majority of nursing diplomas and no current training, directional functions have not focused on case management, and monitoring and evaluation have not been implemented. The implementation given as a solution to the problem is to guide the case manager's competency and with the case manager's evaluation expect the guide to be realized. Recommendations for hospitals, namely guidelines, are validated until monitoring and evaluation are focused on case management. Keywords: case manager, case management, competency,and implementatio