Wahyu Endra Kusuma, Ifa Sufaichusan, Bela Fatma Hani Ayu Lestari, Y. Widyawati
{"title":"Identifikasi Molekuler dan Posisi Filogenetik Ikan Sili (Mastacembelidae: Macrognathus) dari Sungai Brantas, Jawa Timur, berdasarkan DNA mitokondria Gen COI","authors":"Wahyu Endra Kusuma, Ifa Sufaichusan, Bela Fatma Hani Ayu Lestari, Y. Widyawati","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.vol.7.no.2.308","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ikan sili (famili Mastacembelidae) adalah ikan yang tersebar secara alami dan terdistribusi luas di Pulau Jawa, khususnya di Sungai Brantas di Jawa Timur. Ikan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai sumber protein masyarakat lokal serta akhir-akhir ini menjadi populer sebagai ikan hias di kalangan penghobi. Pemenuhan kebutuhan pasar saat ini masih dipasok dari hasil tangkapan di alam yang menyebabkan populasinya menurun drastis. Informasi ilmiah dasar mengenai identifikasi spesies dan penentuan posisi filogenetik suatu spesies termasuk ikan sili sangat penting untuk dilakukan guna mendukung upaya budidaya, domestikasi serta menjaga kelestariannya di alam. Pada penelitian ini, spesimen ikan sili ditangkap dari daerah aliran Sungai Brantas, Jawa Timur pada dua lokasi di Malang dan Kediri. DNA mitokondria daerah cytochrome c oxidase sub unit I (COI) kemudian di sekuensing pada beberapa individu yang dipilih secara acak. Hasil analisis morfologi dan genetik menggunakan BLASTn menunjukkan bahwa spesimen yang diteliti dapat terkonfirmasi sebagai Macrognathus aculeatus. Analisis filogenetik dengan menggunakan metode Bayesian Inference menunjukkan bahwa spesies M. aculeatus memiliki kerabat terdekat dengan M. arai dari Bangladesh. Rekonstruksi filogenetik menunjukkan bahwa individu M. aculeatus dari Malang dan Kediri terkelompok menjadi satu clade dengan indvidu dari Mojokerto serta memiliki divergensi molekuler yang sangat kecil yang mengindikasikan bahwa mereka berasal dari populasi yang sama. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi awal untuk merancang manajemen domestikasi, budidaya, serta konservasi yang efektif.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.vol.7.no.2.308","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Identifikasi Molekuler dan Posisi Filogenetik Ikan Sili (Mastacembelidae: Macrognathus) dari Sungai Brantas, Jawa Timur, berdasarkan DNA mitokondria Gen COI
Ikan sili (famili Mastacembelidae) adalah ikan yang tersebar secara alami dan terdistribusi luas di Pulau Jawa, khususnya di Sungai Brantas di Jawa Timur. Ikan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai sumber protein masyarakat lokal serta akhir-akhir ini menjadi populer sebagai ikan hias di kalangan penghobi. Pemenuhan kebutuhan pasar saat ini masih dipasok dari hasil tangkapan di alam yang menyebabkan populasinya menurun drastis. Informasi ilmiah dasar mengenai identifikasi spesies dan penentuan posisi filogenetik suatu spesies termasuk ikan sili sangat penting untuk dilakukan guna mendukung upaya budidaya, domestikasi serta menjaga kelestariannya di alam. Pada penelitian ini, spesimen ikan sili ditangkap dari daerah aliran Sungai Brantas, Jawa Timur pada dua lokasi di Malang dan Kediri. DNA mitokondria daerah cytochrome c oxidase sub unit I (COI) kemudian di sekuensing pada beberapa individu yang dipilih secara acak. Hasil analisis morfologi dan genetik menggunakan BLASTn menunjukkan bahwa spesimen yang diteliti dapat terkonfirmasi sebagai Macrognathus aculeatus. Analisis filogenetik dengan menggunakan metode Bayesian Inference menunjukkan bahwa spesies M. aculeatus memiliki kerabat terdekat dengan M. arai dari Bangladesh. Rekonstruksi filogenetik menunjukkan bahwa individu M. aculeatus dari Malang dan Kediri terkelompok menjadi satu clade dengan indvidu dari Mojokerto serta memiliki divergensi molekuler yang sangat kecil yang mengindikasikan bahwa mereka berasal dari populasi yang sama. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi awal untuk merancang manajemen domestikasi, budidaya, serta konservasi yang efektif.