{"title":"在COVID-19流行的养育压力下,特殊需要的儿童父母的韧性和弹性得到了加强","authors":"Naomi Soetikno, Pamela Hendra Heng, Nevy Prinanda Putri, Inke Ayu Pertiwi","doi":"10.24912/jbmi.v4i2.12907","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Children are a gift from God that is coveted by every married couple. The child will be the hope of the next generation that is better than the child's parents. Parents always expect their children to develop well and perfect physically, socially, mentally and cognitively. However, in reality this desire is sometimes not in line with expectations, especially parents who get their children as children with special needs. In the COVID-19 pandemic situation, handling children with special needs can be a challenge for parents. Many parents are unable to cover up their feelings of stress, anxiety, fear, hopelessness, inadequacy, and panic in a pandemic situation. Moreover, parents who work from home during the pandemic must also divide their time to teach children with special needs to learn from home (study from home) so that the challenges they face are increasing as well. Therefore, to cope with parenting stress, parents need to increase resilience and attachment. The provision of psychoeducation in an effort to increase parental resilience and attachment is an approach used and given to parents in special needs schools during the Covid-19 pandemic. By giving pre-test and post-test to measure the understanding of participant (parents and teachers) regarding the parenting stress, attachment, and resilience, the difference was obtained ranging from 0.02-0.54, which indicated that there was an increase in understanding of the participants. ABSTRAK:Anak adalah anugerah dari Tuhan yang didambakan oleh setiap pasangan suami istri. Anak akan menjadi harapan penerus generasi yang lebih baik dari orangtua sang anak. Orangtua selalu mengharapkan anak mereka dapat berkembang dengan baik dan sempurna secara fisik, sosial, mental dan juga kognitif. Namun pada kenyataannya keinginan tersebut terkadang tidak sesuai dengan harapan, khususnya orangtua yang mendapatkan anaknya sebagai anak berkebutuhan khusus. Dalam situasi pandemic COVID-19, penanganan anak-anak berkebutuhan khusus dapat menjadi tantangan bagi orangtua. Banyak orangtua yang tidak dapat menutupi rasa stres, cemas, takut, putus asa, tidak mampu, dan panik dalam situasi pandemik. Terlebih lagi orangtua yang bekerja dari rumah (work from home) selama pandemik juga harus membagi waktu untuk mengajari anak berkebutuhan khusus belajar dari rumah sehingga tantangan yang dihadapi semakin meningkat pula. Untuk mengatasi stress pengasuhan, orangtua perlu meningkatkan ketangguhan dan kelekatan. Pemberian psikoedukasi dalam upaya peningkatan ketangguhan dan kelekatan orangtua merupakan pendekatan yang digunakan dan diberikan kepada para orangtua di sekolah kebutuhan khusus di masa pandemic Covid-19. Dengan pemberian pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta yakni orangtua dan guru, mengenai stress pengasuhan, kelekatan orangtua, serta ketangguhan orangtua, didapatkan selisih berkisar 0.02-0.54, yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman dari peserta.","PeriodicalId":127539,"journal":{"name":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENINGKATAN KETANGGUHAN DAN KELEKATAN ORANGTUA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM MENGATASI STRES PENGASUHAN DI MASA PANDEMIK COVID-19\",\"authors\":\"Naomi Soetikno, Pamela Hendra Heng, Nevy Prinanda Putri, Inke Ayu Pertiwi\",\"doi\":\"10.24912/jbmi.v4i2.12907\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Children are a gift from God that is coveted by every married couple. The child will be the hope of the next generation that is better than the child's parents. Parents always expect their children to develop well and perfect physically, socially, mentally and cognitively. However, in reality this desire is sometimes not in line with expectations, especially parents who get their children as children with special needs. In the COVID-19 pandemic situation, handling children with special needs can be a challenge for parents. Many parents are unable to cover up their feelings of stress, anxiety, fear, hopelessness, inadequacy, and panic in a pandemic situation. Moreover, parents who work from home during the pandemic must also divide their time to teach children with special needs to learn from home (study from home) so that the challenges they face are increasing as well. Therefore, to cope with parenting stress, parents need to increase resilience and attachment. The provision of psychoeducation in an effort to increase parental resilience and attachment is an approach used and given to parents in special needs schools during the Covid-19 pandemic. By giving pre-test and post-test to measure the understanding of participant (parents and teachers) regarding the parenting stress, attachment, and resilience, the difference was obtained ranging from 0.02-0.54, which indicated that there was an increase in understanding of the participants. ABSTRAK:Anak adalah anugerah dari Tuhan yang didambakan oleh setiap pasangan suami istri. Anak akan menjadi harapan penerus generasi yang lebih baik dari orangtua sang anak. Orangtua selalu mengharapkan anak mereka dapat berkembang dengan baik dan sempurna secara fisik, sosial, mental dan juga kognitif. Namun pada kenyataannya keinginan tersebut terkadang tidak sesuai dengan harapan, khususnya orangtua yang mendapatkan anaknya sebagai anak berkebutuhan khusus. Dalam situasi pandemic COVID-19, penanganan anak-anak berkebutuhan khusus dapat menjadi tantangan bagi orangtua. Banyak orangtua yang tidak dapat menutupi rasa stres, cemas, takut, putus asa, tidak mampu, dan panik dalam situasi pandemik. Terlebih lagi orangtua yang bekerja dari rumah (work from home) selama pandemik juga harus membagi waktu untuk mengajari anak berkebutuhan khusus belajar dari rumah sehingga tantangan yang dihadapi semakin meningkat pula. Untuk mengatasi stress pengasuhan, orangtua perlu meningkatkan ketangguhan dan kelekatan. Pemberian psikoedukasi dalam upaya peningkatan ketangguhan dan kelekatan orangtua merupakan pendekatan yang digunakan dan diberikan kepada para orangtua di sekolah kebutuhan khusus di masa pandemic Covid-19. Dengan pemberian pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta yakni orangtua dan guru, mengenai stress pengasuhan, kelekatan orangtua, serta ketangguhan orangtua, didapatkan selisih berkisar 0.02-0.54, yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman dari peserta.\",\"PeriodicalId\":127539,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia\",\"volume\":\"130 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i2.12907\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i2.12907","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
孩子是上帝赐予的礼物,是每个已婚夫妇梦寐以求的。孩子将是下一代的希望,比孩子的父母更好。父母总是希望他们的孩子在身体、社交、心理和认知方面发展得很好、很完美。然而,在现实中,这种愿望有时并不符合期望,尤其是那些把孩子当作有特殊需要的孩子的父母。在COVID-19大流行的情况下,处理有特殊需要的儿童对父母来说可能是一项挑战。在大流行的情况下,许多父母无法掩饰他们的压力、焦虑、恐惧、绝望、无能和恐慌。此外,在大流行期间在家工作的父母也必须抽出时间教有特殊需要的儿童在家学习(在家学习),以便他们面临的挑战也在增加。因此,为了应对养育压力,父母需要增加弹性和依恋。在2019冠状病毒病大流行期间,为特殊需要学校的家长提供心理教育,以增强父母的适应能力和依恋,这是一种方法。通过前测和后测测量被试(家长和老师)对育儿压力、依恋和弹性的理解程度,差异在0.02 ~ 0.54之间,表明被试的理解程度有所提高。摘要:冬青,冬青,冬青,冬青,冬青,冬青,冬青。红毛猩猩,红毛猩猩,红毛猩猩。猩猩selalu mengharapkan anak mereka dapat berkembang dengan baik dan sempurna secara finisik,社会,精神和认知。我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。新冠肺炎大流行,槟南加南阿纳克-阿纳克berkebutuhan khusus dapat menjadi tantangan bagi猩猩。Banyak orangtua yang tidak dapat menutupi rasa应力,cemas, takut, putus asa, tidak mampu, danpanik dalam形势大流行。在家里工作,在家里工作,在家里工作,在家里工作,在家里工作。Untuk mengatasi stress pengasuhan, orangtua perlu meningkatkan ketangguhan dan kelelekatan。彭伯里的psikoedukasi dalam upaya peningkatan ketangguhan dan kelekatan orangtuan merupakan pendekatan yang digunakan dan diberikan kepada para orangtuan di sekolah kebutuhan khusus di masa流行病Covid-19。dunan pemberian前测和后测untuk mengukur pemahaman peserta yakni orangtua danguru, mengenai stress pengasuhan, kelekatan orangtua, serta ketangguhan orangtua, didapatkan selisih berkisar 0.02-0.54, yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman dari peserta。
PENINGKATAN KETANGGUHAN DAN KELEKATAN ORANGTUA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM MENGATASI STRES PENGASUHAN DI MASA PANDEMIK COVID-19
Children are a gift from God that is coveted by every married couple. The child will be the hope of the next generation that is better than the child's parents. Parents always expect their children to develop well and perfect physically, socially, mentally and cognitively. However, in reality this desire is sometimes not in line with expectations, especially parents who get their children as children with special needs. In the COVID-19 pandemic situation, handling children with special needs can be a challenge for parents. Many parents are unable to cover up their feelings of stress, anxiety, fear, hopelessness, inadequacy, and panic in a pandemic situation. Moreover, parents who work from home during the pandemic must also divide their time to teach children with special needs to learn from home (study from home) so that the challenges they face are increasing as well. Therefore, to cope with parenting stress, parents need to increase resilience and attachment. The provision of psychoeducation in an effort to increase parental resilience and attachment is an approach used and given to parents in special needs schools during the Covid-19 pandemic. By giving pre-test and post-test to measure the understanding of participant (parents and teachers) regarding the parenting stress, attachment, and resilience, the difference was obtained ranging from 0.02-0.54, which indicated that there was an increase in understanding of the participants. ABSTRAK:Anak adalah anugerah dari Tuhan yang didambakan oleh setiap pasangan suami istri. Anak akan menjadi harapan penerus generasi yang lebih baik dari orangtua sang anak. Orangtua selalu mengharapkan anak mereka dapat berkembang dengan baik dan sempurna secara fisik, sosial, mental dan juga kognitif. Namun pada kenyataannya keinginan tersebut terkadang tidak sesuai dengan harapan, khususnya orangtua yang mendapatkan anaknya sebagai anak berkebutuhan khusus. Dalam situasi pandemic COVID-19, penanganan anak-anak berkebutuhan khusus dapat menjadi tantangan bagi orangtua. Banyak orangtua yang tidak dapat menutupi rasa stres, cemas, takut, putus asa, tidak mampu, dan panik dalam situasi pandemik. Terlebih lagi orangtua yang bekerja dari rumah (work from home) selama pandemik juga harus membagi waktu untuk mengajari anak berkebutuhan khusus belajar dari rumah sehingga tantangan yang dihadapi semakin meningkat pula. Untuk mengatasi stress pengasuhan, orangtua perlu meningkatkan ketangguhan dan kelekatan. Pemberian psikoedukasi dalam upaya peningkatan ketangguhan dan kelekatan orangtua merupakan pendekatan yang digunakan dan diberikan kepada para orangtua di sekolah kebutuhan khusus di masa pandemic Covid-19. Dengan pemberian pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta yakni orangtua dan guru, mengenai stress pengasuhan, kelekatan orangtua, serta ketangguhan orangtua, didapatkan selisih berkisar 0.02-0.54, yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman dari peserta.