{"title":"家庭内外环境因素与Jatisampurna发生的过滤事件之间的关系","authors":"Rika Ferlianti","doi":"10.33476/JKY.V26I1.569","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda yang tersebar di Indonesia. Walaupun penyakit ini jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat menurunkan produktivitas penderitanya karena timbulnya gangguan fisik. Salah satu provinsi yang juga mengalami peningkatan kasus, yaitu Jawa Barat khususnya kota Bekasi yang merupakan daerah endemis filariasis tertinggi kedua. Kasus tertinggi ditemukan di Kecamatan Jati s ampurna, yaitu 217 kasus dimana Kelurahan Jati s ampurna, satu dari lima kelurahan yang ada, sebagai penyumbang kasus terbanyak dari tahun 1999-2008. Dari beberapa faktor risiko, lingkungan sangat berpengaruh terhadap distribusi kasus filariasis dan mata rantai penularannya baik secara langsung maupun tidak langsung, karena faktor lingkungan dapat menunjang kelangsungan hidup hospes, hospes reservoir dan vektor, sehingga sangat penting untuk mengetahui epidemiologis filariasis . Mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasis . Metode penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (one point time approach). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang ada di RW 02 Kelurahan Jatisampurna Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi dengan sampel lingkungan fisik dalam dan luar rumah yang ada setelah mendapat persetujuan dari pemilik. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner . Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian filariasis di Jatisampurna sebanyak 10 responden ( 33,3%) dari 30 responden terdiagnosis filariasis. Pada penelitian ini komponen lingkungan di dalam rumah yang paling berpengaruh adalah ventilasi ditutup dengan kawat kassa p-value = 0.045 dan atap rumah ditutup menggun a kan plafon dengan p-value = 0.030 . Sedangkan hubungan faktor lingkungan fisik luar rumah dengan kejadian filariasis adalah kolam dengan p-value 0,020 . Terdapat hubungan antara faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasis di RW 02, Kelurahan Jatisampurna Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dalam Dan Luar Rumah Dengan Kejadian Filariasis Di Jatisampurna Bekasi\",\"authors\":\"Rika Ferlianti\",\"doi\":\"10.33476/JKY.V26I1.569\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda yang tersebar di Indonesia. Walaupun penyakit ini jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat menurunkan produktivitas penderitanya karena timbulnya gangguan fisik. Salah satu provinsi yang juga mengalami peningkatan kasus, yaitu Jawa Barat khususnya kota Bekasi yang merupakan daerah endemis filariasis tertinggi kedua. Kasus tertinggi ditemukan di Kecamatan Jati s ampurna, yaitu 217 kasus dimana Kelurahan Jati s ampurna, satu dari lima kelurahan yang ada, sebagai penyumbang kasus terbanyak dari tahun 1999-2008. Dari beberapa faktor risiko, lingkungan sangat berpengaruh terhadap distribusi kasus filariasis dan mata rantai penularannya baik secara langsung maupun tidak langsung, karena faktor lingkungan dapat menunjang kelangsungan hidup hospes, hospes reservoir dan vektor, sehingga sangat penting untuk mengetahui epidemiologis filariasis . Mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasis . Metode penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (one point time approach). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang ada di RW 02 Kelurahan Jatisampurna Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi dengan sampel lingkungan fisik dalam dan luar rumah yang ada setelah mendapat persetujuan dari pemilik. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner . Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian filariasis di Jatisampurna sebanyak 10 responden ( 33,3%) dari 30 responden terdiagnosis filariasis. Pada penelitian ini komponen lingkungan di dalam rumah yang paling berpengaruh adalah ventilasi ditutup dengan kawat kassa p-value = 0.045 dan atap rumah ditutup menggun a kan plafon dengan p-value = 0.030 . Sedangkan hubungan faktor lingkungan fisik luar rumah dengan kejadian filariasis adalah kolam dengan p-value 0,020 . Terdapat hubungan antara faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasis di RW 02, Kelurahan Jatisampurna Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi.\",\"PeriodicalId\":101844,\"journal\":{\"name\":\"YARSI medical Journal\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-05-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"YARSI medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33476/JKY.V26I1.569\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"YARSI medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33476/JKY.V26I1.569","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dalam Dan Luar Rumah Dengan Kejadian Filariasis Di Jatisampurna Bekasi
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit nematoda yang tersebar di Indonesia. Walaupun penyakit ini jarang menyebabkan kematian, tetapi dapat menurunkan produktivitas penderitanya karena timbulnya gangguan fisik. Salah satu provinsi yang juga mengalami peningkatan kasus, yaitu Jawa Barat khususnya kota Bekasi yang merupakan daerah endemis filariasis tertinggi kedua. Kasus tertinggi ditemukan di Kecamatan Jati s ampurna, yaitu 217 kasus dimana Kelurahan Jati s ampurna, satu dari lima kelurahan yang ada, sebagai penyumbang kasus terbanyak dari tahun 1999-2008. Dari beberapa faktor risiko, lingkungan sangat berpengaruh terhadap distribusi kasus filariasis dan mata rantai penularannya baik secara langsung maupun tidak langsung, karena faktor lingkungan dapat menunjang kelangsungan hidup hospes, hospes reservoir dan vektor, sehingga sangat penting untuk mengetahui epidemiologis filariasis . Mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasis . Metode penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (one point time approach). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah yang ada di RW 02 Kelurahan Jatisampurna Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi dengan sampel lingkungan fisik dalam dan luar rumah yang ada setelah mendapat persetujuan dari pemilik. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner . Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian filariasis di Jatisampurna sebanyak 10 responden ( 33,3%) dari 30 responden terdiagnosis filariasis. Pada penelitian ini komponen lingkungan di dalam rumah yang paling berpengaruh adalah ventilasi ditutup dengan kawat kassa p-value = 0.045 dan atap rumah ditutup menggun a kan plafon dengan p-value = 0.030 . Sedangkan hubungan faktor lingkungan fisik luar rumah dengan kejadian filariasis adalah kolam dengan p-value 0,020 . Terdapat hubungan antara faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah dengan kejadian filariasis di RW 02, Kelurahan Jatisampurna Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi.