真菌性腹膜炎巴达帕西恩邓安持续流动腹膜透析

Tika Adilistya, I. Timan
{"title":"真菌性腹膜炎巴达帕西恩邓安持续流动腹膜透析","authors":"Tika Adilistya, I. Timan","doi":"10.33476/JKY.V24I2.261","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fungal peritonitis hanya terjadi pada 3-6% kasus dialysis-related peritonitis namun angka mortalitasnya sangat tinggi. Gambaran klinis tidak spesifik sehingga sulit dibedakan dengan peritonitis bacterial. Analisis dan biakan cairan dialisat berperan penting sebagai pedoman terapi antimikroba. Laki-laki berusia 22 tahun menjalani CAPD selama 10 tahun, datang ke RS dengan nyeri perut berat pada saat inflow dan outflow cairan. Pada pemeriksaan analisis cairan didapatkan makroskopis kuning keruh, hitung leukosit 2.580 sel/ µL dengan PMN sebanyak 90%, dan kadar protein total 1.0mg/dL. Pada pemeriksaan biakan ditemukan Candida Tropicalis. Pemeriksaan analisis cairan dialisat peritoneal belum lazim dilakukan dan sampai saat ini belum terdapat nilai rujukan. Pada pasien ini dijumpai cairan keruh, jumlah leukosit lebih dari 100 sel/ µL dengan dominasi PMN, serta biakan positif, sehingga memenuhi kriteria diagnosis fungal peritonitis menurut International Society of Peritoneal Dialysis tahun 2009. Pada pasien ini dijumpai kadar protein total 1,0g/dL. Dalam keadaan normal, caira dialisat tidak mengandung protein. Adanya peritonitis menyebabkan pembukaan pori besar pada membrane peritoneum sehingga terjadi kobocoran makromolekul. Analisis caira dialisat penting dilakukan pada kecurigaan infeksi. Diagnosis fungal peritonitis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan analisis cairan serta dipastikan melalui pemeriksaan biakan.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Fungal Peritonitis Pada Pasien Dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis\",\"authors\":\"Tika Adilistya, I. Timan\",\"doi\":\"10.33476/JKY.V24I2.261\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fungal peritonitis hanya terjadi pada 3-6% kasus dialysis-related peritonitis namun angka mortalitasnya sangat tinggi. Gambaran klinis tidak spesifik sehingga sulit dibedakan dengan peritonitis bacterial. Analisis dan biakan cairan dialisat berperan penting sebagai pedoman terapi antimikroba. Laki-laki berusia 22 tahun menjalani CAPD selama 10 tahun, datang ke RS dengan nyeri perut berat pada saat inflow dan outflow cairan. Pada pemeriksaan analisis cairan didapatkan makroskopis kuning keruh, hitung leukosit 2.580 sel/ µL dengan PMN sebanyak 90%, dan kadar protein total 1.0mg/dL. Pada pemeriksaan biakan ditemukan Candida Tropicalis. Pemeriksaan analisis cairan dialisat peritoneal belum lazim dilakukan dan sampai saat ini belum terdapat nilai rujukan. Pada pasien ini dijumpai cairan keruh, jumlah leukosit lebih dari 100 sel/ µL dengan dominasi PMN, serta biakan positif, sehingga memenuhi kriteria diagnosis fungal peritonitis menurut International Society of Peritoneal Dialysis tahun 2009. Pada pasien ini dijumpai kadar protein total 1,0g/dL. Dalam keadaan normal, caira dialisat tidak mengandung protein. Adanya peritonitis menyebabkan pembukaan pori besar pada membrane peritoneum sehingga terjadi kobocoran makromolekul. Analisis caira dialisat penting dilakukan pada kecurigaan infeksi. Diagnosis fungal peritonitis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan analisis cairan serta dipastikan melalui pemeriksaan biakan.\",\"PeriodicalId\":101844,\"journal\":{\"name\":\"YARSI medical Journal\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-08-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"YARSI medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33476/JKY.V24I2.261\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"YARSI medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33476/JKY.V24I2.261","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Fungal peritonitis只发生在3-6%的自闭症相关病例,但死亡率很高。临床表现并没有什么特异功能,因此很难与杆菌炎相区分。透析液体的分析和培养在抗菌素治疗中起着至关重要的作用。一名22岁的男性接受了10年的CAPD治疗,在inflow和outflow的液体中出现出现严重腹痛。在黄色浑浊的液体的宏观分析,检查白细胞数2580 /µL细胞PMN多达90%,和蛋白质总含量1 . 0mg / dL。我们发现了一种草药。对腹腔透析液的分析是不熟悉的,到目前为止还没有参考价值。在这个病人常见于浑浊液体,白细胞的数量超过100个细胞/µL PMN优势,和让积极的行动,从而符合诊断标准寄生虫腹膜炎Peritoneal根据国际协会自2009年透析。在这个病人体内,共发现10g /dL的蛋白质含量。在正常情况下,透析caira不含蛋白质。渗透性脑膜炎导致peritoneum膜上的大毛孔开口,从而产生大分子科科泄漏。caira的分析非常重要,是在怀疑感染的情况下进行的。fungal peritonitis的诊断可以通过体液分析和培养检查来确定。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Fungal Peritonitis Pada Pasien Dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
Fungal peritonitis hanya terjadi pada 3-6% kasus dialysis-related peritonitis namun angka mortalitasnya sangat tinggi. Gambaran klinis tidak spesifik sehingga sulit dibedakan dengan peritonitis bacterial. Analisis dan biakan cairan dialisat berperan penting sebagai pedoman terapi antimikroba. Laki-laki berusia 22 tahun menjalani CAPD selama 10 tahun, datang ke RS dengan nyeri perut berat pada saat inflow dan outflow cairan. Pada pemeriksaan analisis cairan didapatkan makroskopis kuning keruh, hitung leukosit 2.580 sel/ µL dengan PMN sebanyak 90%, dan kadar protein total 1.0mg/dL. Pada pemeriksaan biakan ditemukan Candida Tropicalis. Pemeriksaan analisis cairan dialisat peritoneal belum lazim dilakukan dan sampai saat ini belum terdapat nilai rujukan. Pada pasien ini dijumpai cairan keruh, jumlah leukosit lebih dari 100 sel/ µL dengan dominasi PMN, serta biakan positif, sehingga memenuhi kriteria diagnosis fungal peritonitis menurut International Society of Peritoneal Dialysis tahun 2009. Pada pasien ini dijumpai kadar protein total 1,0g/dL. Dalam keadaan normal, caira dialisat tidak mengandung protein. Adanya peritonitis menyebabkan pembukaan pori besar pada membrane peritoneum sehingga terjadi kobocoran makromolekul. Analisis caira dialisat penting dilakukan pada kecurigaan infeksi. Diagnosis fungal peritonitis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan analisis cairan serta dipastikan melalui pemeriksaan biakan.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信