{"title":"埃及在处理乌克兰冲突方面的外交政策实用主义","authors":"Putri Padmi Nurwijayati, Yon Machmudi","doi":"10.35748/jurnalicmes.v6i2.139","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nRussia's invasion of Ukraine resulted in the impact of the global economic crisis in various parts of the world, especially those who depend on imports of natural resources and energy from the two countries in conflict. As a country whose food staple is wheat, Egypt felt the economic impact of this military invasion because most of the country's grain imports came from Russia and Ukraine via the Black Sea trade route. The disrupted supply chain caused the price of bread to rise, a situation that had not occurred since the days of President Anwar Sadat. Egypt must take the right attitude in making foreign policy and choose between the great powers controlled by America and its allies or Russia and its allies. This article aims to analyze the steps taken by Egypt in dealing with this dilemma. Using a qualitative method, the author finds that Egypt's foreign policy is pragmatic, in which El Sisi's government supports countries that help him. The authors also provides several recommendations related to principles and steps that can be taken by Egypt. \nKeywords: Egypt, foreign policy, geopolitics, pragmatism, Russia, Ukraine \nAbstrak \nInvasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan dampak krisis ekonomi global di berbagai dunia terutama mereka yang menggantungkan impor sumber daya alam dan energi dari kedua negara yang berkonflik. Sebagai negara yang berbahan pokok pangan gandum, Mesir merasakan dampak ekonomi akibat invasi militer ini sebab sebagian besar impor gandum negara ini berasal dari Rusia dan Ukraina, melalui jalur perdagangan Laut Hitam. Rantai pasokan yang terganggu menyebabkan harga roti naik, sebuah situasi yang tidak pernah terjadi sejak zaman Presiden Anwar Sadat. Mesir harus mengambil sikap yang tepat dalam pengambilan kebijakan luar negeri dan memilih antara kekuatan besar yang dikendalikan oleh Amerika dengan sekutunya atau Rusia dan sekutunya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis langkah yang dilakukan Mesir dalam menghadapi dilema ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis menemukan bahwa kebijakan luar negeri Mesir adalah pragmatis, dimana pemerintahan El Sisi mengambil sikap untuk mendukung negara yang membantunya. Penulis juga memberikan beberapa rekomendasi terkait dengan prinsip dan langkah yang bisa diambil oleh Mesir. \nKata kunci: geopolitik, kebijakan luar negeri, Mesir, pragmatisme, Rusia, Ukraina \n ","PeriodicalId":383581,"journal":{"name":"Jurnal ICMES","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pragmatisme Kebijakan Luar Negeri Mesir dalam Menyikapi Konflik Rusia-Ukraina\",\"authors\":\"Putri Padmi Nurwijayati, Yon Machmudi\",\"doi\":\"10.35748/jurnalicmes.v6i2.139\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nRussia's invasion of Ukraine resulted in the impact of the global economic crisis in various parts of the world, especially those who depend on imports of natural resources and energy from the two countries in conflict. As a country whose food staple is wheat, Egypt felt the economic impact of this military invasion because most of the country's grain imports came from Russia and Ukraine via the Black Sea trade route. The disrupted supply chain caused the price of bread to rise, a situation that had not occurred since the days of President Anwar Sadat. Egypt must take the right attitude in making foreign policy and choose between the great powers controlled by America and its allies or Russia and its allies. This article aims to analyze the steps taken by Egypt in dealing with this dilemma. Using a qualitative method, the author finds that Egypt's foreign policy is pragmatic, in which El Sisi's government supports countries that help him. The authors also provides several recommendations related to principles and steps that can be taken by Egypt. \\nKeywords: Egypt, foreign policy, geopolitics, pragmatism, Russia, Ukraine \\nAbstrak \\nInvasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan dampak krisis ekonomi global di berbagai dunia terutama mereka yang menggantungkan impor sumber daya alam dan energi dari kedua negara yang berkonflik. Sebagai negara yang berbahan pokok pangan gandum, Mesir merasakan dampak ekonomi akibat invasi militer ini sebab sebagian besar impor gandum negara ini berasal dari Rusia dan Ukraina, melalui jalur perdagangan Laut Hitam. Rantai pasokan yang terganggu menyebabkan harga roti naik, sebuah situasi yang tidak pernah terjadi sejak zaman Presiden Anwar Sadat. Mesir harus mengambil sikap yang tepat dalam pengambilan kebijakan luar negeri dan memilih antara kekuatan besar yang dikendalikan oleh Amerika dengan sekutunya atau Rusia dan sekutunya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis langkah yang dilakukan Mesir dalam menghadapi dilema ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis menemukan bahwa kebijakan luar negeri Mesir adalah pragmatis, dimana pemerintahan El Sisi mengambil sikap untuk mendukung negara yang membantunya. Penulis juga memberikan beberapa rekomendasi terkait dengan prinsip dan langkah yang bisa diambil oleh Mesir. \\nKata kunci: geopolitik, kebijakan luar negeri, Mesir, pragmatisme, Rusia, Ukraina \\n \",\"PeriodicalId\":383581,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal ICMES\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal ICMES\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35748/jurnalicmes.v6i2.139\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ICMES","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35748/jurnalicmes.v6i2.139","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
俄罗斯入侵乌克兰导致全球经济危机对世界各地的影响,特别是那些依赖从这两个冲突国家进口自然资源和能源的地区。作为一个以小麦为主食的国家,埃及感受到这次军事入侵的经济影响,因为该国的大部分粮食进口都是通过黑海贸易路线从俄罗斯和乌克兰进口的。供应链中断导致面包价格上涨,这是自总统安瓦尔·萨达特(Anwar Sadat)时代以来从未发生过的情况。埃及在制定外交政策时必须采取正确的态度,在美国及其盟友控制的大国和俄罗斯及其盟友控制的大国之间做出选择。本文旨在分析埃及为应对这一困境所采取的步骤。作者运用定性方法发现,埃及的外交政策是务实的,塞西政府支持那些帮助他的国家。作者还就埃及可采取的原则和步骤提出了若干建议。关键词:埃及;外交政策;地缘政治;实用主义;俄罗斯,乌克兰,俄罗斯,乌克兰,俄罗斯,俄罗斯,俄罗斯,乌克兰,俄罗斯,俄罗斯,乌克兰。总统安瓦尔·萨达特(Anwar Sadat)。梅瑟斯·孟山都·斯卡普·杨,他的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Artikel ini bertujuan untuk menganalis langkah yang dilakukan Mesir dalam menghadapi dilema ini。邓甘蒙古纳坎方法的素质,邓甘蒙古纳坎方法的素质,邓甘蒙古纳坎方法的素质,邓甘蒙古纳坎方法的素质,邓甘蒙古纳坎方法的素质,邓甘蒙古纳坎方法的素质,邓甘蒙古纳坎方法的素质,邓甘蒙古纳坎方法的素质。Penulis juga成员和beberapa推荐了一种新的方法,即在这个过程中,邓登王子(danlangkah yang bisa diambil oleh Mesir)。Kata kunci:地缘政治学,kebijakan luar negeri, Mesir,实用主义,俄罗斯,乌克兰
Pragmatisme Kebijakan Luar Negeri Mesir dalam Menyikapi Konflik Rusia-Ukraina
Abstract
Russia's invasion of Ukraine resulted in the impact of the global economic crisis in various parts of the world, especially those who depend on imports of natural resources and energy from the two countries in conflict. As a country whose food staple is wheat, Egypt felt the economic impact of this military invasion because most of the country's grain imports came from Russia and Ukraine via the Black Sea trade route. The disrupted supply chain caused the price of bread to rise, a situation that had not occurred since the days of President Anwar Sadat. Egypt must take the right attitude in making foreign policy and choose between the great powers controlled by America and its allies or Russia and its allies. This article aims to analyze the steps taken by Egypt in dealing with this dilemma. Using a qualitative method, the author finds that Egypt's foreign policy is pragmatic, in which El Sisi's government supports countries that help him. The authors also provides several recommendations related to principles and steps that can be taken by Egypt.
Keywords: Egypt, foreign policy, geopolitics, pragmatism, Russia, Ukraine
Abstrak
Invasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan dampak krisis ekonomi global di berbagai dunia terutama mereka yang menggantungkan impor sumber daya alam dan energi dari kedua negara yang berkonflik. Sebagai negara yang berbahan pokok pangan gandum, Mesir merasakan dampak ekonomi akibat invasi militer ini sebab sebagian besar impor gandum negara ini berasal dari Rusia dan Ukraina, melalui jalur perdagangan Laut Hitam. Rantai pasokan yang terganggu menyebabkan harga roti naik, sebuah situasi yang tidak pernah terjadi sejak zaman Presiden Anwar Sadat. Mesir harus mengambil sikap yang tepat dalam pengambilan kebijakan luar negeri dan memilih antara kekuatan besar yang dikendalikan oleh Amerika dengan sekutunya atau Rusia dan sekutunya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis langkah yang dilakukan Mesir dalam menghadapi dilema ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis menemukan bahwa kebijakan luar negeri Mesir adalah pragmatis, dimana pemerintahan El Sisi mengambil sikap untuk mendukung negara yang membantunya. Penulis juga memberikan beberapa rekomendasi terkait dengan prinsip dan langkah yang bisa diambil oleh Mesir.
Kata kunci: geopolitik, kebijakan luar negeri, Mesir, pragmatisme, Rusia, Ukraina