Vera Diana Towidjojo, Alya Shafira Nurhafizhah, Sutrisnawati Mardin
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Schistosomiasis pada Masyarakat Desa Kaduwaa Napu Kabupaten Poso","authors":"Vera Diana Towidjojo, Alya Shafira Nurhafizhah, Sutrisnawati Mardin","doi":"10.56338/promotif.v13i1.3719","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Schistosomiasis atau demam keong merupakan penyakit infeksi cacing  trematoda darah spesies Schistosoma sp. Schistosomiasis menginfeksi lebih dari 230- 250 juta manusia setiap tahunnnya dan menyebabkan kematian sebanyak 280.000 setiap tahun. Di Indonesia kasus schistosomiasis hanya ditemukan di dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada, Sulawesi Tengah.  Prevalensi schistosomiasis di Lembah Napu sejak tahun 2008 hingga tahun 2018 masih diatas 1 %. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain status sosial ekonomi, budaya dan prilaku masyarakat. \nTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis pada masyarakat Desa Kaduwaa, Napu Kabupaten Poso. \nMetode: Menggunakan desain cross sectional study selanjutnya penentuan  sampel menggunakan teknik Proportional Sampling sehingga didapatkan total subjek sebanyak  80 orang. Faktor-faktor yang diteliti yaitu tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, status pekerjaan (petani/ bukan petani) dan kebiasaan mandi cuci. Pengukuran faktor-faktor tersebut menggunakan kuisioner. \nHasil: Tingkat pengetahuan memiliki nilai p sebesar 0,000, tingkat pendidikan memiliki nilai p sebesar 0,004,  kebiasaan mandi cuci memiliki nilai p sebesar 0,009 dan jenis pekerjaan (petani/bukan petani) memiliki nilai p sebesar 0,370. \nKesimpulan: faktor risiko yang berhubungan dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis yaitu tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan dan kebiasaan mandi cuci sedangkan jenis pekerjaan (petani/bukan petani) tidak memiliki hubungan  dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis.","PeriodicalId":428442,"journal":{"name":"Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56338/promotif.v13i1.3719","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

背景:血吸虫病或海螺热是一种血液病,一种血液病,这种病每年感染230- 2.5亿人,每年导致28万多人死亡。在印度尼西亚,只在林都、纳普和苏拉威西中部的巴达高原发现了schistosomiasis。从2008年到2018年,Napu山谷的schistosomiasis患病率仍然高于1%。这些条件受到社会经济地位、文化和社会行为等因素的影响。目的:本研究旨在确定与Napu Poso村Kaduwaa村预防囊肿行为有关的因素。方法:采用交叉部分研究设计,然后采用比例抽样技术对样本进行测定,使受试者总数达到80人。研究的因素包括知识水平、教育水平、就业状况(农民/非农民)和洗衣服习惯。问卷调查这些因素。结果:知识水平为p,教育程度为0.004,洗衣习惯为p值为0.009,工作类型(农民/非农民)为p值为0.370。结论:与预防血吸虫病有关的风险因素是知识、教育程度和洗碗习惯,而工作类型(农民/非农民)与血吸虫病预防行为没有关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Schistosomiasis pada Masyarakat Desa Kaduwaa Napu Kabupaten Poso
Latar Belakang: Schistosomiasis atau demam keong merupakan penyakit infeksi cacing  trematoda darah spesies Schistosoma sp. Schistosomiasis menginfeksi lebih dari 230- 250 juta manusia setiap tahunnnya dan menyebabkan kematian sebanyak 280.000 setiap tahun. Di Indonesia kasus schistosomiasis hanya ditemukan di dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada, Sulawesi Tengah.  Prevalensi schistosomiasis di Lembah Napu sejak tahun 2008 hingga tahun 2018 masih diatas 1 %. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain status sosial ekonomi, budaya dan prilaku masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis pada masyarakat Desa Kaduwaa, Napu Kabupaten Poso. Metode: Menggunakan desain cross sectional study selanjutnya penentuan  sampel menggunakan teknik Proportional Sampling sehingga didapatkan total subjek sebanyak  80 orang. Faktor-faktor yang diteliti yaitu tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, status pekerjaan (petani/ bukan petani) dan kebiasaan mandi cuci. Pengukuran faktor-faktor tersebut menggunakan kuisioner. Hasil: Tingkat pengetahuan memiliki nilai p sebesar 0,000, tingkat pendidikan memiliki nilai p sebesar 0,004,  kebiasaan mandi cuci memiliki nilai p sebesar 0,009 dan jenis pekerjaan (petani/bukan petani) memiliki nilai p sebesar 0,370. Kesimpulan: faktor risiko yang berhubungan dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis yaitu tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan dan kebiasaan mandi cuci sedangkan jenis pekerjaan (petani/bukan petani) tidak memiliki hubungan  dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信