{"title":"将投票站表现为对KPPS工作人员的最低限度的审查","authors":"A. Hidayat","doi":"10.26753/jitin.v1i1.798","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKEvaluasi menyeluruh atas penyelenggaraan Pemilu 2019 diperlukan untuk mendapatkan solusi permasalahan dan perbaikan di masa mendatang. Salah satu persoalan yang terjadi adalah banyaknya petugas TPS yang gugur dan sakit akibat kelelahan selama menjalankan tugas melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Evaluasi terhadap persoalan tersebut dilakukan melalui kajian ergonomi dari aspek beban kerja dan aspek lingkungan kerja fisik di TPS. Kajian ini sekaligus bertujuan dalam rangka mewujudkan TPS yang nyaman, aman, sehat, efektif dan efisien. Aspek ergonomi yang dikaji berfokus pada besarnya beban kerja yang ditanggung oleh petugas TPS maupun suasana lingkungan kerja fisik TPS yang meliputi aspek suhu, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan dan kebisingan serta penghitungan waktu istirahat (rest periode). Ketentuan standar nilai ambang batas beban kerja petugas TPS maksimal sebesar 520 W atau diukur dari jumlah denyut nadi maksimal 150–175 per menit. Kondisi lingkungan kerja fisik dari aspek temperatur sebaiknya berada pada rentang 20-40 oC, kelembaban udara sebaiknya berkisar antara 40-80%, laju sirkulasi udara berkisar antara 0.25-1.5 m/s, pencahayaan sebaiknya memiliki iluminansi sebesar 200-500 lux yang merata, serta nilai ambang batas kebisingan berada pada level 80 dBA ke bawah. Penghitungan waktu istirahat (rest periode) ditentukan menggunakan rumus yang berhubungan dengan energy expenditure dan heat rate.Keyword: Evaluasi, kelelahan, ergonomi","PeriodicalId":344747,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Teknik Industri","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MEWUJUDKAN TPS PEMILU YANG NYAMAN DALAM UPAYA MEMINIMALISIR KELELAHAN PETUGAS KPPS : KAJIAN ERGONOMI\",\"authors\":\"A. Hidayat\",\"doi\":\"10.26753/jitin.v1i1.798\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKEvaluasi menyeluruh atas penyelenggaraan Pemilu 2019 diperlukan untuk mendapatkan solusi permasalahan dan perbaikan di masa mendatang. Salah satu persoalan yang terjadi adalah banyaknya petugas TPS yang gugur dan sakit akibat kelelahan selama menjalankan tugas melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Evaluasi terhadap persoalan tersebut dilakukan melalui kajian ergonomi dari aspek beban kerja dan aspek lingkungan kerja fisik di TPS. Kajian ini sekaligus bertujuan dalam rangka mewujudkan TPS yang nyaman, aman, sehat, efektif dan efisien. Aspek ergonomi yang dikaji berfokus pada besarnya beban kerja yang ditanggung oleh petugas TPS maupun suasana lingkungan kerja fisik TPS yang meliputi aspek suhu, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan dan kebisingan serta penghitungan waktu istirahat (rest periode). Ketentuan standar nilai ambang batas beban kerja petugas TPS maksimal sebesar 520 W atau diukur dari jumlah denyut nadi maksimal 150–175 per menit. Kondisi lingkungan kerja fisik dari aspek temperatur sebaiknya berada pada rentang 20-40 oC, kelembaban udara sebaiknya berkisar antara 40-80%, laju sirkulasi udara berkisar antara 0.25-1.5 m/s, pencahayaan sebaiknya memiliki iluminansi sebesar 200-500 lux yang merata, serta nilai ambang batas kebisingan berada pada level 80 dBA ke bawah. Penghitungan waktu istirahat (rest periode) ditentukan menggunakan rumus yang berhubungan dengan energy expenditure dan heat rate.Keyword: Evaluasi, kelelahan, ergonomi\",\"PeriodicalId\":344747,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Inovasi Teknik Industri\",\"volume\":\"14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Inovasi Teknik Industri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26753/jitin.v1i1.798\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Teknik Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26753/jitin.v1i1.798","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MEWUJUDKAN TPS PEMILU YANG NYAMAN DALAM UPAYA MEMINIMALISIR KELELAHAN PETUGAS KPPS : KAJIAN ERGONOMI
ABSTRAKEvaluasi menyeluruh atas penyelenggaraan Pemilu 2019 diperlukan untuk mendapatkan solusi permasalahan dan perbaikan di masa mendatang. Salah satu persoalan yang terjadi adalah banyaknya petugas TPS yang gugur dan sakit akibat kelelahan selama menjalankan tugas melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Evaluasi terhadap persoalan tersebut dilakukan melalui kajian ergonomi dari aspek beban kerja dan aspek lingkungan kerja fisik di TPS. Kajian ini sekaligus bertujuan dalam rangka mewujudkan TPS yang nyaman, aman, sehat, efektif dan efisien. Aspek ergonomi yang dikaji berfokus pada besarnya beban kerja yang ditanggung oleh petugas TPS maupun suasana lingkungan kerja fisik TPS yang meliputi aspek suhu, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan dan kebisingan serta penghitungan waktu istirahat (rest periode). Ketentuan standar nilai ambang batas beban kerja petugas TPS maksimal sebesar 520 W atau diukur dari jumlah denyut nadi maksimal 150–175 per menit. Kondisi lingkungan kerja fisik dari aspek temperatur sebaiknya berada pada rentang 20-40 oC, kelembaban udara sebaiknya berkisar antara 40-80%, laju sirkulasi udara berkisar antara 0.25-1.5 m/s, pencahayaan sebaiknya memiliki iluminansi sebesar 200-500 lux yang merata, serta nilai ambang batas kebisingan berada pada level 80 dBA ke bawah. Penghitungan waktu istirahat (rest periode) ditentukan menggunakan rumus yang berhubungan dengan energy expenditure dan heat rate.Keyword: Evaluasi, kelelahan, ergonomi