{"title":"Larvasida,柑橘叶,酸化杀菌剂和蚊帐,以防止黄热病的病例","authors":"Lusi Ernawati","doi":"10.11594/bjpmi.05.01.02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dinas Kesehatan Balikpapan masih mencatat angka kasus DBD hingga pekan ketiga Maret tahun 2022 sedikitnya ada 90 kasus. Pada masa pandemi saat ini, hampir semua orang berfokus pada pencegahan dan perawatan infeksi Covid-19. Seperti yang telah diketahui, penyakit DBD juga tidak kalah pentingnya untuk diwaspadai dan diperhatikan, mengingat DBD masih menjadi penyakit menular berbahaya di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi DBD, seperti penggunaan larvasida. Hanya saja nyamuk DBD sudah mulai rentan dengan larvasida kimia yang selama ini sering digunakan oleh masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan pelatihan pembuatan larvasida alami dari bahan daun jeruk limau (citrus aurantifolia) yang lebih ramah lingkungan. Pelaksanaan diawali dengan pemberian sosialisasi, pelatihan pembuatan larvasida kepada masyarakat, dan evaluasi pengetahuan. Pelaksanaan pengabdian dilakukan di masyarakat Karang Joang, Balikpapan Utara. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sesi ceramah dan tanya jawab dari masyarakat. Pelaksanaan pelatihan pembuatan larvasida dilakukan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain memberikan edukasi dan pelatihan inovasi pembuatan larvasida alami, pembuatan kelambu air di beberapa penampungan air milik warga dan sosialisasi serupa dengan melibatkan kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) juga dilakukan.","PeriodicalId":380240,"journal":{"name":"Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Larvasida, Daun Jeruk, Demam Ber Pembuatan Larvasida Daun Jeruk Limau Dan Kelambu Air Untuk Pencegahan Kasus Demam Berdarah Karang Joang\",\"authors\":\"Lusi Ernawati\",\"doi\":\"10.11594/bjpmi.05.01.02\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dinas Kesehatan Balikpapan masih mencatat angka kasus DBD hingga pekan ketiga Maret tahun 2022 sedikitnya ada 90 kasus. Pada masa pandemi saat ini, hampir semua orang berfokus pada pencegahan dan perawatan infeksi Covid-19. Seperti yang telah diketahui, penyakit DBD juga tidak kalah pentingnya untuk diwaspadai dan diperhatikan, mengingat DBD masih menjadi penyakit menular berbahaya di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi DBD, seperti penggunaan larvasida. Hanya saja nyamuk DBD sudah mulai rentan dengan larvasida kimia yang selama ini sering digunakan oleh masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan pelatihan pembuatan larvasida alami dari bahan daun jeruk limau (citrus aurantifolia) yang lebih ramah lingkungan. Pelaksanaan diawali dengan pemberian sosialisasi, pelatihan pembuatan larvasida kepada masyarakat, dan evaluasi pengetahuan. Pelaksanaan pengabdian dilakukan di masyarakat Karang Joang, Balikpapan Utara. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sesi ceramah dan tanya jawab dari masyarakat. Pelaksanaan pelatihan pembuatan larvasida dilakukan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain memberikan edukasi dan pelatihan inovasi pembuatan larvasida alami, pembuatan kelambu air di beberapa penampungan air milik warga dan sosialisasi serupa dengan melibatkan kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) juga dilakukan.\",\"PeriodicalId\":380240,\"journal\":{\"name\":\"Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia\",\"volume\":\"82 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.11594/bjpmi.05.01.02\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.11594/bjpmi.05.01.02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Larvasida, Daun Jeruk, Demam Ber Pembuatan Larvasida Daun Jeruk Limau Dan Kelambu Air Untuk Pencegahan Kasus Demam Berdarah Karang Joang
Dinas Kesehatan Balikpapan masih mencatat angka kasus DBD hingga pekan ketiga Maret tahun 2022 sedikitnya ada 90 kasus. Pada masa pandemi saat ini, hampir semua orang berfokus pada pencegahan dan perawatan infeksi Covid-19. Seperti yang telah diketahui, penyakit DBD juga tidak kalah pentingnya untuk diwaspadai dan diperhatikan, mengingat DBD masih menjadi penyakit menular berbahaya di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi DBD, seperti penggunaan larvasida. Hanya saja nyamuk DBD sudah mulai rentan dengan larvasida kimia yang selama ini sering digunakan oleh masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan pelatihan pembuatan larvasida alami dari bahan daun jeruk limau (citrus aurantifolia) yang lebih ramah lingkungan. Pelaksanaan diawali dengan pemberian sosialisasi, pelatihan pembuatan larvasida kepada masyarakat, dan evaluasi pengetahuan. Pelaksanaan pengabdian dilakukan di masyarakat Karang Joang, Balikpapan Utara. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sesi ceramah dan tanya jawab dari masyarakat. Pelaksanaan pelatihan pembuatan larvasida dilakukan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain memberikan edukasi dan pelatihan inovasi pembuatan larvasida alami, pembuatan kelambu air di beberapa penampungan air milik warga dan sosialisasi serupa dengan melibatkan kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) juga dilakukan.