{"title":"公众对政府官员和企业家享乐主义生活方式的看法","authors":"Annisa Fitriani, Dema Tesniyadi","doi":"10.30998/sosioekons.v15i2.17977","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gaya hidup menjadi suatu pola tingkah laku individu dalam beraktivitas dan menjadi hal yang identik setiap karakter individu. Gaya hidup yang hedonis mampu membuat individu mencari kesenangan dengan beranggapan bahwa kesenangan tersebut adalah suatu tujuan hidup. Gaya hidup hedonis dapat dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat tak terkecuali, oleh pejabat dan pengusaha. Keduanya memiliki perbedaan persepsi dari masyarakat. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik yang digunakan untuk pengambilan data menggunakan teknik meta analisis. Meta analisis adalah metode yang digunakan untuk menyusun hasil dari dua atau lebih penelitian dengan tujuan menggabungkan, meninjau dan meringkas penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa persepsi masyarakat yang diungkapkan terhadap tindakan gaya hidup hedonis pejabat publik dan pengusaha terlihat berbeda. Kekecewaan masyarakat terhadap pejabat pemerintahan yang melakukan gaya hidup hedonis begitu nyata yang dapat menurunkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap instansi tersebut. Berbeda dengan pengusaha yang bergaya hidup hedonis, pandangan masyarakat terhadap hal tersebut terkesan acuh tak acuh. Dampak yang ditimbulkan adanya kehidupan gaya hedonis yang dilakukan oleh masyarakat kelas atas adalah terjadinya kesenjangan sosial dengan ketidakstabilan suatu perbedaan sehingga dapat mengakibatkan perpecahan.","PeriodicalId":183666,"journal":{"name":"Sosio e-Kons","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Persepsi Masyarakat Terhadap Gaya Hidup Hedonis Pejabat Pemerintahan dan Pengusaha\",\"authors\":\"Annisa Fitriani, Dema Tesniyadi\",\"doi\":\"10.30998/sosioekons.v15i2.17977\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Gaya hidup menjadi suatu pola tingkah laku individu dalam beraktivitas dan menjadi hal yang identik setiap karakter individu. Gaya hidup yang hedonis mampu membuat individu mencari kesenangan dengan beranggapan bahwa kesenangan tersebut adalah suatu tujuan hidup. Gaya hidup hedonis dapat dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat tak terkecuali, oleh pejabat dan pengusaha. Keduanya memiliki perbedaan persepsi dari masyarakat. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik yang digunakan untuk pengambilan data menggunakan teknik meta analisis. Meta analisis adalah metode yang digunakan untuk menyusun hasil dari dua atau lebih penelitian dengan tujuan menggabungkan, meninjau dan meringkas penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa persepsi masyarakat yang diungkapkan terhadap tindakan gaya hidup hedonis pejabat publik dan pengusaha terlihat berbeda. Kekecewaan masyarakat terhadap pejabat pemerintahan yang melakukan gaya hidup hedonis begitu nyata yang dapat menurunkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap instansi tersebut. Berbeda dengan pengusaha yang bergaya hidup hedonis, pandangan masyarakat terhadap hal tersebut terkesan acuh tak acuh. Dampak yang ditimbulkan adanya kehidupan gaya hedonis yang dilakukan oleh masyarakat kelas atas adalah terjadinya kesenjangan sosial dengan ketidakstabilan suatu perbedaan sehingga dapat mengakibatkan perpecahan.\",\"PeriodicalId\":183666,\"journal\":{\"name\":\"Sosio e-Kons\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sosio e-Kons\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30998/sosioekons.v15i2.17977\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosio e-Kons","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30998/sosioekons.v15i2.17977","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Persepsi Masyarakat Terhadap Gaya Hidup Hedonis Pejabat Pemerintahan dan Pengusaha
Gaya hidup menjadi suatu pola tingkah laku individu dalam beraktivitas dan menjadi hal yang identik setiap karakter individu. Gaya hidup yang hedonis mampu membuat individu mencari kesenangan dengan beranggapan bahwa kesenangan tersebut adalah suatu tujuan hidup. Gaya hidup hedonis dapat dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat tak terkecuali, oleh pejabat dan pengusaha. Keduanya memiliki perbedaan persepsi dari masyarakat. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik yang digunakan untuk pengambilan data menggunakan teknik meta analisis. Meta analisis adalah metode yang digunakan untuk menyusun hasil dari dua atau lebih penelitian dengan tujuan menggabungkan, meninjau dan meringkas penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa persepsi masyarakat yang diungkapkan terhadap tindakan gaya hidup hedonis pejabat publik dan pengusaha terlihat berbeda. Kekecewaan masyarakat terhadap pejabat pemerintahan yang melakukan gaya hidup hedonis begitu nyata yang dapat menurunkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap instansi tersebut. Berbeda dengan pengusaha yang bergaya hidup hedonis, pandangan masyarakat terhadap hal tersebut terkesan acuh tak acuh. Dampak yang ditimbulkan adanya kehidupan gaya hedonis yang dilakukan oleh masyarakat kelas atas adalah terjadinya kesenjangan sosial dengan ketidakstabilan suatu perbedaan sehingga dapat mengakibatkan perpecahan.