{"title":"获取笔记和PBL数学学习回顾了学习完成问题解决能力的动机","authors":"Jaka Slamet Riyadi","doi":"10.23969/pjme.v6i2.2654","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas temuan dari penelitian kuasi eksperimen untukmengetahui pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik peserta didik SMK Negeri 1 Purwakarta kelas XI,sampel penelitian terdiri dari 3 kelas sebagai kelas eksperimen 1, dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL), kelas eksperimen 2 dengan strategi Guided Note Taking (GNT) dan kelas kontrol tanpa perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengambilan sampel adalah Cluster Sampling.Data yang digunakan adalah metode tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tidak sama, yang sebelumnya mengunakan uji prasarat analisis dengan metode lilliefors untuk uji normalitas dengan metode bartlet untuk uji homogenitas. Analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh bahwa: Tidak terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen 1, dengan eksperimen 2 ditinjau dari motivasi belajar matematika. Pencapaian kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang pembelajarannya menggunakan PBL lebih baik dari pada GNT, Pembelajaranya menggunakan PBL lebih baik dari konvensional, pembelajaranya menggunakan GNT tidak lebih baik dari konvensional, Pencapaian kemapuan pemecahan masalah matematik yang pembelajarannya menggunakan PBL nilainya lebih besar sama denan 70, 20 0rang, menggunakan GNT, 17 orang dan kelas Konvensional 17 orang, Tidak terdapat interaksi antara motivasi dengan kemampuan pemecahan masalah matematik.","PeriodicalId":237144,"journal":{"name":"Pasundan Journal of Mathematics Education : Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Pembelajaran Matematika Guided Note Taking Dan PBL Ditinjau Dari Motivasi Belajar Untuk Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah\",\"authors\":\"Jaka Slamet Riyadi\",\"doi\":\"10.23969/pjme.v6i2.2654\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini membahas temuan dari penelitian kuasi eksperimen untukmengetahui pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik peserta didik SMK Negeri 1 Purwakarta kelas XI,sampel penelitian terdiri dari 3 kelas sebagai kelas eksperimen 1, dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL), kelas eksperimen 2 dengan strategi Guided Note Taking (GNT) dan kelas kontrol tanpa perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengambilan sampel adalah Cluster Sampling.Data yang digunakan adalah metode tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tidak sama, yang sebelumnya mengunakan uji prasarat analisis dengan metode lilliefors untuk uji normalitas dengan metode bartlet untuk uji homogenitas. Analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh bahwa: Tidak terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen 1, dengan eksperimen 2 ditinjau dari motivasi belajar matematika. Pencapaian kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang pembelajarannya menggunakan PBL lebih baik dari pada GNT, Pembelajaranya menggunakan PBL lebih baik dari konvensional, pembelajaranya menggunakan GNT tidak lebih baik dari konvensional, Pencapaian kemapuan pemecahan masalah matematik yang pembelajarannya menggunakan PBL nilainya lebih besar sama denan 70, 20 0rang, menggunakan GNT, 17 orang dan kelas Konvensional 17 orang, Tidak terdapat interaksi antara motivasi dengan kemampuan pemecahan masalah matematik.\",\"PeriodicalId\":237144,\"journal\":{\"name\":\"Pasundan Journal of Mathematics Education : Jurnal Pendidikan Matematika\",\"volume\":\"27 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Pasundan Journal of Mathematics Education : Jurnal Pendidikan Matematika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23969/pjme.v6i2.2654\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pasundan Journal of Mathematics Education : Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23969/pjme.v6i2.2654","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pembelajaran Matematika Guided Note Taking Dan PBL Ditinjau Dari Motivasi Belajar Untuk Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah
Artikel ini membahas temuan dari penelitian kuasi eksperimen untukmengetahui pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik peserta didik SMK Negeri 1 Purwakarta kelas XI,sampel penelitian terdiri dari 3 kelas sebagai kelas eksperimen 1, dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL), kelas eksperimen 2 dengan strategi Guided Note Taking (GNT) dan kelas kontrol tanpa perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengambilan sampel adalah Cluster Sampling.Data yang digunakan adalah metode tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tidak sama, yang sebelumnya mengunakan uji prasarat analisis dengan metode lilliefors untuk uji normalitas dengan metode bartlet untuk uji homogenitas. Analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh bahwa: Tidak terdapat perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah antara kelas eksperimen 1, dengan eksperimen 2 ditinjau dari motivasi belajar matematika. Pencapaian kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang pembelajarannya menggunakan PBL lebih baik dari pada GNT, Pembelajaranya menggunakan PBL lebih baik dari konvensional, pembelajaranya menggunakan GNT tidak lebih baik dari konvensional, Pencapaian kemapuan pemecahan masalah matematik yang pembelajarannya menggunakan PBL nilainya lebih besar sama denan 70, 20 0rang, menggunakan GNT, 17 orang dan kelas Konvensional 17 orang, Tidak terdapat interaksi antara motivasi dengan kemampuan pemecahan masalah matematik.