{"title":"根据雅加达DKI的地球形态分析","authors":"Siti Dahlia, Tri Nurharsono, W. F. Rosyidin","doi":"10.29122/alami.v2i1.2259","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Special Capital Region of Jakarta Province is Capital City of Indonesia, which has various strategic functions, such as central government and economic and business center. Geographically DKI Jakarta Province is lowland, it caused Jakarta has high of flood hazard. This condition potentially result of high risk. Based on it, the aims of research is: 1). Making map of flood susceptibility in Special Capital Region of Jakarta area, based on geomorphology approach, and 2). Data inventory element at risk of flood. The method of data analysis used qualitative, based on interpretation satellite imagery data using elements of interpretation. Indicators used to result map of flood susceptibility are elevation, slope, and landform, using scoring and overlay technique. The result of research is flood susceptibility of low area is 13.613,40 ha, medium is 23.238,67 ha, and higt is 27.216,72 ha. Based on it, the majority of research area have hight of flood susceptibility. Based on spatial pattern, it showed that areas with high flood susceptibility are mostly located in the northern part of research area, and areas with the lowest flood susceptibility are majority in the southern part of researh area. The result analysis of element at risk, it showed that element at risk affected by flood for high, medium, or low level is settlement. Key Words: Flood Susceptibility of Map, Exposure, Geomorphology, and Special Capital Region of Jakarta ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia yang memiliki beragam fungsi startegis, seperti pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta yang merupakan dataran rendah, mengakibatkan wilayah Jakarta memiliki ancaman tinggi terhadap bahaya banjir. Hal ini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risiko kerugian terhadap bencana. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Membuat peta kerawanan banjir Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pendekatan geomorfologi, dan 2). Melakukan inventarisasi elemen berisiko yang berpotensi terpapar banjir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena berdasarkan teknik interpretasi data citra secara kualitatif yaitu menggunakan unsur-unsur interpretasi. Parameter- parameter yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yaitu elevasi, kemiringan lereng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang susun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah seluas 13.613,40 ha, sedang seluas 23.238,67 ha, dan tinggi seluas 27.216,72 ha. Mayoritas wilayah penelitian terletak pada tingkat kerawanan banjir tinggi. Berdasarkan pola spasial menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi mayoritas terletak di bagian utara wilayah penelitian, dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir rendah mayoritas dibagian selatan wilayah penelitian. Hasil analisis keterpaparan elemen berisiko wilayah penelitian menunjukkan bahwa elemen berisiko yang berpotensi tertinggi terkena banjir baik tingkat tinggi, sedang, atau rendah yaitu pemukiman. Kata Kunci: Pemetaan Kerawanan Banjir, Keterpaparan, Gemorfologi, dan DKI Jakarta","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KERAWANAN BANJIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI DI DKI JAKARTA\",\"authors\":\"Siti Dahlia, Tri Nurharsono, W. F. Rosyidin\",\"doi\":\"10.29122/alami.v2i1.2259\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT Special Capital Region of Jakarta Province is Capital City of Indonesia, which has various strategic functions, such as central government and economic and business center. Geographically DKI Jakarta Province is lowland, it caused Jakarta has high of flood hazard. This condition potentially result of high risk. Based on it, the aims of research is: 1). Making map of flood susceptibility in Special Capital Region of Jakarta area, based on geomorphology approach, and 2). Data inventory element at risk of flood. The method of data analysis used qualitative, based on interpretation satellite imagery data using elements of interpretation. Indicators used to result map of flood susceptibility are elevation, slope, and landform, using scoring and overlay technique. The result of research is flood susceptibility of low area is 13.613,40 ha, medium is 23.238,67 ha, and higt is 27.216,72 ha. Based on it, the majority of research area have hight of flood susceptibility. Based on spatial pattern, it showed that areas with high flood susceptibility are mostly located in the northern part of research area, and areas with the lowest flood susceptibility are majority in the southern part of researh area. The result analysis of element at risk, it showed that element at risk affected by flood for high, medium, or low level is settlement. Key Words: Flood Susceptibility of Map, Exposure, Geomorphology, and Special Capital Region of Jakarta ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia yang memiliki beragam fungsi startegis, seperti pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta yang merupakan dataran rendah, mengakibatkan wilayah Jakarta memiliki ancaman tinggi terhadap bahaya banjir. Hal ini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risiko kerugian terhadap bencana. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Membuat peta kerawanan banjir Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pendekatan geomorfologi, dan 2). Melakukan inventarisasi elemen berisiko yang berpotensi terpapar banjir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena berdasarkan teknik interpretasi data citra secara kualitatif yaitu menggunakan unsur-unsur interpretasi. Parameter- parameter yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yaitu elevasi, kemiringan lereng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang susun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah seluas 13.613,40 ha, sedang seluas 23.238,67 ha, dan tinggi seluas 27.216,72 ha. Mayoritas wilayah penelitian terletak pada tingkat kerawanan banjir tinggi. Berdasarkan pola spasial menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi mayoritas terletak di bagian utara wilayah penelitian, dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir rendah mayoritas dibagian selatan wilayah penelitian. Hasil analisis keterpaparan elemen berisiko wilayah penelitian menunjukkan bahwa elemen berisiko yang berpotensi tertinggi terkena banjir baik tingkat tinggi, sedang, atau rendah yaitu pemukiman. Kata Kunci: Pemetaan Kerawanan Banjir, Keterpaparan, Gemorfologi, dan DKI Jakarta\",\"PeriodicalId\":270402,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana\",\"volume\":\"50 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29122/alami.v2i1.2259\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/alami.v2i1.2259","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
雅加达省首都特区是印尼的首都城市,具有中央政府、经济商业中心等多种战略职能。地理上DKI雅加达省是低地,这导致雅加达具有较高的洪水灾害。这种情况可能是高风险的结果。在此基础上,研究的目的是:1)基于地貌学方法绘制雅加达特区洪水易感性地图;2)洪水风险数据清查要素。数据分析方法采用定性分析,基于卫星图像数据利用要素进行解译。利用计分叠加技术,以高程、坡度、地形为指标,绘制洪水易感性图。研究结果表明:低区为13.613,40 ha,中区为23.238,67 ha,高区为27.216,72 ha。基于此,大部分研究区具有较高的洪水敏感性。从空间格局上看,研究区洪水易感性高的地区多位于研究区的北部,洪水易感性最低的地区多位于研究区的南部。结果分析表明,受洪水影响的高、中、低三级风险单元均为沉降。关键词:雅加达特别首都地区洪水易感性地图、暴露、地貌和雅加达特别首都地区雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达。halini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risko kerugian terhadap ben加纳。Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yitu: 1)喀拉拉邦省(DKI)雅加达Berdasarkan pendekatan geomorfology; 2)马六甲(malakukan inventarisaselement berisiko yang berpotensi terpapar banjir。方法分析数据dalam penelitian ini menggunakan分析定性,karena berdasakan技术解释数据citra secara定性,yitu menggunakan unsur-unsur解释。参数-参数yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yititelevasi, kemiringan leeng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang sussun。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah selas 13.613,40 ha, sedang selas 23.238,67 ha, dan tinggi selas 27.216,72 ha。马约里塔斯·维拉亚·潘里蒂亚·潘里蒂亚·卡拉瓦南·潘里蒂亚·潘里蒂亚。喀拉拉邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦邦。Hasil分析keterpaparan element berisiko wilayah penelitian menunjukkan bahwa element berisiko yang berpotensi tertinggi terkena banjir baik tingkat tinggi, sedang, atau rendah yitu pemukiman。Kata Kunci: Pemetaan Kerawanan Banjir, Keterpaparan, Gemorfologi, dan DKI Jakarta
ANALISIS KERAWANAN BANJIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOGI DI DKI JAKARTA
ABSTRACT Special Capital Region of Jakarta Province is Capital City of Indonesia, which has various strategic functions, such as central government and economic and business center. Geographically DKI Jakarta Province is lowland, it caused Jakarta has high of flood hazard. This condition potentially result of high risk. Based on it, the aims of research is: 1). Making map of flood susceptibility in Special Capital Region of Jakarta area, based on geomorphology approach, and 2). Data inventory element at risk of flood. The method of data analysis used qualitative, based on interpretation satellite imagery data using elements of interpretation. Indicators used to result map of flood susceptibility are elevation, slope, and landform, using scoring and overlay technique. The result of research is flood susceptibility of low area is 13.613,40 ha, medium is 23.238,67 ha, and higt is 27.216,72 ha. Based on it, the majority of research area have hight of flood susceptibility. Based on spatial pattern, it showed that areas with high flood susceptibility are mostly located in the northern part of research area, and areas with the lowest flood susceptibility are majority in the southern part of researh area. The result analysis of element at risk, it showed that element at risk affected by flood for high, medium, or low level is settlement. Key Words: Flood Susceptibility of Map, Exposure, Geomorphology, and Special Capital Region of Jakarta ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia yang memiliki beragam fungsi startegis, seperti pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta yang merupakan dataran rendah, mengakibatkan wilayah Jakarta memiliki ancaman tinggi terhadap bahaya banjir. Hal ini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risiko kerugian terhadap bencana. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Membuat peta kerawanan banjir Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pendekatan geomorfologi, dan 2). Melakukan inventarisasi elemen berisiko yang berpotensi terpapar banjir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena berdasarkan teknik interpretasi data citra secara kualitatif yaitu menggunakan unsur-unsur interpretasi. Parameter- parameter yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yaitu elevasi, kemiringan lereng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang susun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah seluas 13.613,40 ha, sedang seluas 23.238,67 ha, dan tinggi seluas 27.216,72 ha. Mayoritas wilayah penelitian terletak pada tingkat kerawanan banjir tinggi. Berdasarkan pola spasial menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi mayoritas terletak di bagian utara wilayah penelitian, dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir rendah mayoritas dibagian selatan wilayah penelitian. Hasil analisis keterpaparan elemen berisiko wilayah penelitian menunjukkan bahwa elemen berisiko yang berpotensi tertinggi terkena banjir baik tingkat tinggi, sedang, atau rendah yaitu pemukiman. Kata Kunci: Pemetaan Kerawanan Banjir, Keterpaparan, Gemorfologi, dan DKI Jakarta