{"title":"《斗嘴套》中马卡萨舞文化表现(罗兰·巴南分析)","authors":"Chepi Nurdiansyah, Jamalulail Jamalulail, Ridzki Rinanto Sigit, Jaka Atmaja","doi":"10.31294/jmp.v2i2.1707","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang budaya adat bugis makasar yang di representasikan dalam film Tarung Sarung. Sigajang laleng Lipa merupakan sebuah tradisi dalam menyelesiakan suatu masalah. Dua perwakilan yang bertikai akan meyelesaikan masalah saling tikam dalam sebuah sarung. Cara ini adalah cara paling terakhir apabila musyawarah mufakat tidak menemui titik terang. Orang bugis meyakini apabila badik telah keluar dari sarungnya, pantang di selip dipinggang sebelum terhujam di tubuh lawan. Beraangkat dari permasalahn tersebut maka penelitian in bertujuan untuk mengidentifikasi simbol-simbol Sigajang Laleng Lipa dalam film Tarung Sarung. Untuk memahami fenomena tersebut peneliti menggunakan kajian semiotika dari perspektif Roland Barthes, yakni mengetahui Petanda (makna konotatif), Penanda (makna denotative), dan Mitos (cerita dibalik makna) yang mempresentasikan dalam film Tarung Sarung tersebut. Dari hasil penelitian di temukan bahwa dalam film Tarung Sarung representasi Sigajang Laleng Lipa adalah simbol adat Bugis Makassar dalam menyelesaikan.\nKeyword: Representasi, Tarung Sarung, Semiotika Roland Barthes.\n ","PeriodicalId":222127,"journal":{"name":"Jurnal Media Penyiaran","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Representasi Budaya Bugis Makassar Dalam Film Tarung Sarung (Analisis Semiotika Roland Barthes)\",\"authors\":\"Chepi Nurdiansyah, Jamalulail Jamalulail, Ridzki Rinanto Sigit, Jaka Atmaja\",\"doi\":\"10.31294/jmp.v2i2.1707\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini membahas tentang budaya adat bugis makasar yang di representasikan dalam film Tarung Sarung. Sigajang laleng Lipa merupakan sebuah tradisi dalam menyelesiakan suatu masalah. Dua perwakilan yang bertikai akan meyelesaikan masalah saling tikam dalam sebuah sarung. Cara ini adalah cara paling terakhir apabila musyawarah mufakat tidak menemui titik terang. Orang bugis meyakini apabila badik telah keluar dari sarungnya, pantang di selip dipinggang sebelum terhujam di tubuh lawan. Beraangkat dari permasalahn tersebut maka penelitian in bertujuan untuk mengidentifikasi simbol-simbol Sigajang Laleng Lipa dalam film Tarung Sarung. Untuk memahami fenomena tersebut peneliti menggunakan kajian semiotika dari perspektif Roland Barthes, yakni mengetahui Petanda (makna konotatif), Penanda (makna denotative), dan Mitos (cerita dibalik makna) yang mempresentasikan dalam film Tarung Sarung tersebut. Dari hasil penelitian di temukan bahwa dalam film Tarung Sarung representasi Sigajang Laleng Lipa adalah simbol adat Bugis Makassar dalam menyelesaikan.\\nKeyword: Representasi, Tarung Sarung, Semiotika Roland Barthes.\\n \",\"PeriodicalId\":222127,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Media Penyiaran\",\"volume\":\"24 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Media Penyiaran\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31294/jmp.v2i2.1707\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Media Penyiaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31294/jmp.v2i2.1707","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Representasi Budaya Bugis Makassar Dalam Film Tarung Sarung (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Penelitian ini membahas tentang budaya adat bugis makasar yang di representasikan dalam film Tarung Sarung. Sigajang laleng Lipa merupakan sebuah tradisi dalam menyelesiakan suatu masalah. Dua perwakilan yang bertikai akan meyelesaikan masalah saling tikam dalam sebuah sarung. Cara ini adalah cara paling terakhir apabila musyawarah mufakat tidak menemui titik terang. Orang bugis meyakini apabila badik telah keluar dari sarungnya, pantang di selip dipinggang sebelum terhujam di tubuh lawan. Beraangkat dari permasalahn tersebut maka penelitian in bertujuan untuk mengidentifikasi simbol-simbol Sigajang Laleng Lipa dalam film Tarung Sarung. Untuk memahami fenomena tersebut peneliti menggunakan kajian semiotika dari perspektif Roland Barthes, yakni mengetahui Petanda (makna konotatif), Penanda (makna denotative), dan Mitos (cerita dibalik makna) yang mempresentasikan dalam film Tarung Sarung tersebut. Dari hasil penelitian di temukan bahwa dalam film Tarung Sarung representasi Sigajang Laleng Lipa adalah simbol adat Bugis Makassar dalam menyelesaikan.
Keyword: Representasi, Tarung Sarung, Semiotika Roland Barthes.