Siti Fatimah, Wakhit Hasyim, Alvin Yanuar Rahman, Nida Umi Farhah, Rosmaria Sjafariyah Widjajanti
{"title":"PARA PEJUANG PEREMPUAN DALAM SEJARAH AWAL PENYEBARAN ISLAM DI CIREBON (Studi Pendekatan Filsafat Sejarah Kritis)","authors":"Siti Fatimah, Wakhit Hasyim, Alvin Yanuar Rahman, Nida Umi Farhah, Rosmaria Sjafariyah Widjajanti","doi":"10.30829/jgsims.v1i2.8718","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cirebon dikenal sebagai kota wali, karena dalam sejarahnya, Cirebon merupakan pusat pertemuan para Wali Sanga untuk memusyawarahkan strategi-strategi dakwah di Indonesia, khususnya Tanah Jawa. Syekh Nurjati adalah guru para Wali Sanga. Suatu tempat bernama Puser Bumi di Gunung Sembung, Amparan Jati adalah tempat yang sangat bersejarah, tempat bertemunya  para wali tersebut. Para Wali Sanga yang diakui di Indonesia semua laki-laki. Akan tetapi sesungguhnya, di balik peran para Wali Sanga, ada peran para wali perempuan yang tidak bisa dipandang enteng peran pentingnya.. Akan tetapi, permasalahannya peran para Wali perempuan tidak pernah diangkat, disosialisasikan, baik secara lisan maupun tulisan. Tentu ini mereduksi keberadaan dan peran mereka yang sangat menentukan. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif, memakai metode hermeneutika wilhem Dilthey, karena banyak menggunakan sumber data naskah sejarah. Wawancara pada para sesepuh pihak keraton juga dilakukan untuk triangulasi sumber data. Data yang telah diperoleh diolah secara reduktif dan display, dikuatkan dengan analisis triangulasi. Untuk alat analisis terhadap data penulis menggunakan teori filsafat sejarah kritis Wilhem Dhilthey. Temuan: Perempuan hebat dan mulia yang ikut berperan penting dalam pengembangan Islam di Cirebon di masa awal, antara lain, pertama Hadijah, cucu dari Haji Purwa Galuh, yakni Raden Bratalegawa. Setelah menikah dengan Syekh Nurjati, harta kekayaan Hadijah diserahkan pada suaminya untuk membangun pondok pesantren pertama dan tertua di Pasambangan Jati atau bukit Amparan Jati Cirebon. Tokoh lainnya, Putri Aci Bedaya,  putri raja Pejajaran, yang dinikahi Sultan Bagdad. Siti Rara Bagdad putri dari Sultan Bagdad juga memiliki peran penting.","PeriodicalId":439717,"journal":{"name":"Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30829/jgsims.v1i2.8718","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Cirebon被称为市长,因为Cirebon是其历史上为印尼的dakwah - dakwah战略会议中心,尤其是在爪哇岛。努尔卡酋长是桑嘎的监护人。在苍穹山上有一个叫“地球末日”的地方,柚木是一个历史悠久的地方,也是守护者们相遇的地方。桑嘎的守护者在印尼所有的男性中都得到了认可。然而,事实上,在僧伽守护神的作用下,有一种女性守护神的作用是不容忽视的。然而,女祭司的角色在口头和书面上都没有被提及。当然,它会大大改变它们的存在和作用。这项研究采用了定性方法,采用了wilhem Dilthey解释学方法,因为它广泛使用了历史文本的数据来源。对克莱顿长老的采访还包括对数据来源的三角定位。所获得的数据是简化和显示的,通过三角分析得到加强。作者使用关键历史哲学理论Wilhem Dhilthey进行数据分析的工具。发现:在早期西雷邦伊斯兰发展中发挥重要作用的伟大和高贵的女性,包括第一个哈迪贾,哈吉普尔瓦加鲁的孙子Raden Bratalegawa。在与努尔卡蒂酋长结婚后,哈迪雅的财富被移交给她的丈夫,以在萨马恰坎或希里本柚木山建造第一间也是最古老的寄宿学校。另一个人是国王的女儿,阿奇·贝达的女儿,她嫁给了巴格达的苏丹。苏丹巴格达的女儿西提·拉·巴格达达也扮演着重要的角色。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PARA PEJUANG PEREMPUAN DALAM SEJARAH AWAL PENYEBARAN ISLAM DI CIREBON (Studi Pendekatan Filsafat Sejarah Kritis)
Cirebon dikenal sebagai kota wali, karena dalam sejarahnya, Cirebon merupakan pusat pertemuan para Wali Sanga untuk memusyawarahkan strategi-strategi dakwah di Indonesia, khususnya Tanah Jawa. Syekh Nurjati adalah guru para Wali Sanga. Suatu tempat bernama Puser Bumi di Gunung Sembung, Amparan Jati adalah tempat yang sangat bersejarah, tempat bertemunya  para wali tersebut. Para Wali Sanga yang diakui di Indonesia semua laki-laki. Akan tetapi sesungguhnya, di balik peran para Wali Sanga, ada peran para wali perempuan yang tidak bisa dipandang enteng peran pentingnya.. Akan tetapi, permasalahannya peran para Wali perempuan tidak pernah diangkat, disosialisasikan, baik secara lisan maupun tulisan. Tentu ini mereduksi keberadaan dan peran mereka yang sangat menentukan. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif, memakai metode hermeneutika wilhem Dilthey, karena banyak menggunakan sumber data naskah sejarah. Wawancara pada para sesepuh pihak keraton juga dilakukan untuk triangulasi sumber data. Data yang telah diperoleh diolah secara reduktif dan display, dikuatkan dengan analisis triangulasi. Untuk alat analisis terhadap data penulis menggunakan teori filsafat sejarah kritis Wilhem Dhilthey. Temuan: Perempuan hebat dan mulia yang ikut berperan penting dalam pengembangan Islam di Cirebon di masa awal, antara lain, pertama Hadijah, cucu dari Haji Purwa Galuh, yakni Raden Bratalegawa. Setelah menikah dengan Syekh Nurjati, harta kekayaan Hadijah diserahkan pada suaminya untuk membangun pondok pesantren pertama dan tertua di Pasambangan Jati atau bukit Amparan Jati Cirebon. Tokoh lainnya, Putri Aci Bedaya,  putri raja Pejajaran, yang dinikahi Sultan Bagdad. Siti Rara Bagdad putri dari Sultan Bagdad juga memiliki peran penting.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信