F. Fauziah, Yuni Dewi Safrida, M. Azmi, Irma Zarwinda
{"title":"用香蕉皮乙醇(摩西·巴尔比斯纳)抑制大肠杆菌生长的抵抗力变阻","authors":"F. Fauziah, Yuni Dewi Safrida, M. Azmi, Irma Zarwinda","doi":"10.56690/jskd.v2i2.65","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman yang berpotensi sebagai obat alami adalah pisang kepok (Musa balbisiana). Salah satu bagian pisang kepok yang dapat dipercaya memiliki efek farmakologis yaitu kulitnya karena mengandung senyawa aktif seperti Alkaloid, Saponin, Tanin, Flavonoid dan Kuinon dimana senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa daya hambat dan konsentrasi optimum antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colidengan perlakuan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh, pada bulan Maret – Mei 2022. Metode yang digunakan yaitu eksperimental secara Difusi Disk (cara cakram). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kulit Pisang Kepok yang diperoleh dari Pedagang gorengan di Ulee Kareng, dengan kriteria kulit yang diambil dalam keadaan berwarna kuning, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, zona hambat yang didapat berturut – turut sebesar 18 mm, 23 mm, 25 mm, dan 28 mm. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, dan hasil secara maksimal didapatkan pada konsentrasi 100 % dengan diameter zona hambat 28 mm.","PeriodicalId":106594,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli\",\"authors\":\"F. Fauziah, Yuni Dewi Safrida, M. Azmi, Irma Zarwinda\",\"doi\":\"10.56690/jskd.v2i2.65\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tanaman yang berpotensi sebagai obat alami adalah pisang kepok (Musa balbisiana). Salah satu bagian pisang kepok yang dapat dipercaya memiliki efek farmakologis yaitu kulitnya karena mengandung senyawa aktif seperti Alkaloid, Saponin, Tanin, Flavonoid dan Kuinon dimana senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa daya hambat dan konsentrasi optimum antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colidengan perlakuan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh, pada bulan Maret – Mei 2022. Metode yang digunakan yaitu eksperimental secara Difusi Disk (cara cakram). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kulit Pisang Kepok yang diperoleh dari Pedagang gorengan di Ulee Kareng, dengan kriteria kulit yang diambil dalam keadaan berwarna kuning, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, zona hambat yang didapat berturut – turut sebesar 18 mm, 23 mm, 25 mm, dan 28 mm. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, dan hasil secara maksimal didapatkan pada konsentrasi 100 % dengan diameter zona hambat 28 mm.\",\"PeriodicalId\":106594,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam\",\"volume\":\"70 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56690/jskd.v2i2.65\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56690/jskd.v2i2.65","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli
Tanaman yang berpotensi sebagai obat alami adalah pisang kepok (Musa balbisiana). Salah satu bagian pisang kepok yang dapat dipercaya memiliki efek farmakologis yaitu kulitnya karena mengandung senyawa aktif seperti Alkaloid, Saponin, Tanin, Flavonoid dan Kuinon dimana senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa daya hambat dan konsentrasi optimum antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colidengan perlakuan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh, pada bulan Maret – Mei 2022. Metode yang digunakan yaitu eksperimental secara Difusi Disk (cara cakram). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kulit Pisang Kepok yang diperoleh dari Pedagang gorengan di Ulee Kareng, dengan kriteria kulit yang diambil dalam keadaan berwarna kuning, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, zona hambat yang didapat berturut – turut sebesar 18 mm, 23 mm, 25 mm, dan 28 mm. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, dan hasil secara maksimal didapatkan pada konsentrasi 100 % dengan diameter zona hambat 28 mm.