{"title":"测试沙门氏菌对第三代头皮氏菌抗生素的过敏反应","authors":"Nurfitri Arfani, Ka'bah Ka'bah, H. Habibah","doi":"10.36339/jhest.v3i2.54","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Demam tifoid adalah penyakit menular yang menimbulkan infeksi akut pada usus kecil dan disebabkan oleh Salmonella typhi. Terapi tifoid adalah dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan peningkatan bakteri yang resisten. ESBL adalah enzim pada Salmonella sehingga bakteri tersebut memiliki mekanisme resistensi terhadap antibiotik seperti golongan sefalosporin generasi ketiga. Salah satu antibiotic golongan sefalosporin yang banyak digunakan adalah cefotaksim dan ceftriakson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji sensitivitas S. typhi terhadap antibiotik sefalosforin generasi ketiga pada penderita demam tifoid. Sampel yang digunakan sebanyak 43 isolat S. typhi penderita demam tifoid. Hasil penelitian menunjukkan dari 43 sampel isolate yang digunakan, hanya 4 isolat yang diidentifikasi sebagai S. typhi. Uji sensitivitas 4 isolat S. typhi menunjukkan bahwa keempat sampel tersebut sensitif terhadap antibiotik cefotaksim dan ceftriakson dengan zona hambat terluas yaitu pada kode sampel H.36 dengan antibiotik cefotaksim sebesar 29,5 mm dan antibiotik ceftriakson 38,5 mm.","PeriodicalId":129910,"journal":{"name":"J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology","volume":"02 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Uji Sensitivitas Salmonella typhi terhadap Antibiotik Sefalosporin Generasi Ketiga pada Penderita Demam Tifoid\",\"authors\":\"Nurfitri Arfani, Ka'bah Ka'bah, H. Habibah\",\"doi\":\"10.36339/jhest.v3i2.54\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Demam tifoid adalah penyakit menular yang menimbulkan infeksi akut pada usus kecil dan disebabkan oleh Salmonella typhi. Terapi tifoid adalah dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan peningkatan bakteri yang resisten. ESBL adalah enzim pada Salmonella sehingga bakteri tersebut memiliki mekanisme resistensi terhadap antibiotik seperti golongan sefalosporin generasi ketiga. Salah satu antibiotic golongan sefalosporin yang banyak digunakan adalah cefotaksim dan ceftriakson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji sensitivitas S. typhi terhadap antibiotik sefalosforin generasi ketiga pada penderita demam tifoid. Sampel yang digunakan sebanyak 43 isolat S. typhi penderita demam tifoid. Hasil penelitian menunjukkan dari 43 sampel isolate yang digunakan, hanya 4 isolat yang diidentifikasi sebagai S. typhi. Uji sensitivitas 4 isolat S. typhi menunjukkan bahwa keempat sampel tersebut sensitif terhadap antibiotik cefotaksim dan ceftriakson dengan zona hambat terluas yaitu pada kode sampel H.36 dengan antibiotik cefotaksim sebesar 29,5 mm dan antibiotik ceftriakson 38,5 mm.\",\"PeriodicalId\":129910,\"journal\":{\"name\":\"J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology\",\"volume\":\"02 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-08-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36339/jhest.v3i2.54\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36339/jhest.v3i2.54","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
伤寒是一种传染病,可引起小肠急性感染,由沙门氏菌传染引起。伤寒治疗就是抗生素。不合理使用抗生素会导致耐药细菌的增加。ESBL是沙门氏菌中的一种酶,因此细菌具有对抗生素的耐药性机制,如第三代代伤寒。最广泛使用的抗生素之一是cefotaksim和ceftriakson。这项研究的目的是确定第三代伤寒患者对头皮瘤抗生素的过敏反应测试。该样本使用了43名isolat S. typhi患有伤寒的人。研究表明,在使用的43个样本中,只有4个被确认为S. typhi。4个异位对typhi的敏感性测试显示,这4个样本对cefotaksim抗生素和ceftriakson对样本编码的最大功用区域有29.5毫米的cefotaksim和38.5毫米的ceftriakson都很敏感。
Uji Sensitivitas Salmonella typhi terhadap Antibiotik Sefalosporin Generasi Ketiga pada Penderita Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit menular yang menimbulkan infeksi akut pada usus kecil dan disebabkan oleh Salmonella typhi. Terapi tifoid adalah dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan peningkatan bakteri yang resisten. ESBL adalah enzim pada Salmonella sehingga bakteri tersebut memiliki mekanisme resistensi terhadap antibiotik seperti golongan sefalosporin generasi ketiga. Salah satu antibiotic golongan sefalosporin yang banyak digunakan adalah cefotaksim dan ceftriakson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji sensitivitas S. typhi terhadap antibiotik sefalosforin generasi ketiga pada penderita demam tifoid. Sampel yang digunakan sebanyak 43 isolat S. typhi penderita demam tifoid. Hasil penelitian menunjukkan dari 43 sampel isolate yang digunakan, hanya 4 isolat yang diidentifikasi sebagai S. typhi. Uji sensitivitas 4 isolat S. typhi menunjukkan bahwa keempat sampel tersebut sensitif terhadap antibiotik cefotaksim dan ceftriakson dengan zona hambat terluas yaitu pada kode sampel H.36 dengan antibiotik cefotaksim sebesar 29,5 mm dan antibiotik ceftriakson 38,5 mm.