{"title":"BID’AH-BID’AH DALAM EKONOMI ISLAM (Paradigma Bid’ah Ulama)","authors":"Nurhadi Nurhadi","doi":"10.56184/jkues.v2i2.56","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kaidah dasar dalam kajian fiqih muamalah adalah al-ashlu fil mu‟amalah \nibahah, illa ma dalla dalilun „ala tahrimihi, maksudnya hukum asal perbuatan dalam \nmuamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Penggunaan istilah Ekonomi Islam adalah bagian dari bid‟ah agama, yang muncul pada tahun \n1940-an di Negara India. Demikan menurut pendapat Timur Kuran, Profesor Ekonomi Politik, ia berpendapat sesuai dengan hasil penelitinya, membuktikan bahwa Ekonomi Islam sama sekali tidak dapat ditemukan dalam tradisi Islam. Sehingga istilah-istilah dan lembaga-lembaga bisnis sekarang yang tidak ada contoh dari Nabi dan tidak pernak ada pada zaman nabi adalah bid‟ah. Nak, lalu apakah yang dimaksud dengan bid‟ah menurut para ulama dan adakah bid‟ah-bid‟ah dalam ekonomi Islam. Hasil pembahasan menyatakan, bid‟ah adalah setiap perbuatan yang tidak ada dan tidak dilakukan pada zaman Nabi yang bertentagan dengan nash al- Qur‟an dan sunnah serta mashlahah. Melihat praktek ekonomi modern, maka banyak \nbid‟ah-bid‟ah dalam ekonomi Islam, diantaranya adalah istilah ekonomi Islam itu sendiri. Kegiatan dari ekonomi Islam di Indonesia yang merupakan bid‟ah adalah perbankan syariah, zakat propesi dan lainya. Secara etimologi ketiga disebut dengan \nbid‟ah, namun secara terminology belum dapat dikatakan bid‟ah. Sedangkan kaidah fiqih menjelasan “al-ashlu fil mu‟amalah ibahah, illa ma dalla dalilun „ala tahrimihi”, maksudnya hukum asal perbuatan dalam muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Kaedah inilah yang menutup pemaknaan kototasi buruk dari ungkapan bid‟ah, menjadi bid‟ah hasanah (baik) karena mengandung banyak kemashlahatan untuk manusia.","PeriodicalId":415814,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Ulum Ekonomi Syariah (JKUES)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Khazanah Ulum Ekonomi Syariah (JKUES)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56184/jkues.v2i2.56","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
《fiqih muaaan》的基本规则是你的al ashlu fil“a事实上,illa ma dalla dalilun”ala tahrimihi,意思是,在muaal中,行为的起源法律是允许的,除非有一个法规禁止这样做。伊斯兰经济术语的使用是20世纪40年代印度境内异教徒宗教的一部分。然而,据东方政治经济学教授德兰的观点来看,他的研究表明,伊斯兰经济在伊斯兰传统中根本找不到。因此,今天没有先知和先知时代存在的术语和商业机构就是异教徒。孩子,在伊斯兰经济中,异端邪说是什么意思?根据研究结果,异端邪说“啊,在与纳什·阿尔·古兰经共存的先知时代,所有的行为都是不存在和不做的”。从现代经济的实践来看,许多异教徒在伊斯兰经济中是“啊-异教徒”,其中包括伊斯兰经济本身。印度尼西亚伊斯兰经济的活动“啊”是伊斯兰银行、zakat propesi等。第三个词源是“啊,但术语上不可能是“啊”。虽然fiqih法典涉及到你的“al-ashlu fil”a事实上,illa ma dalla dalilun“tahrimihi ala”的意思是,法律允许在muaal中这样做,除非有一个法律禁止这样做。正是这种方法掩盖了异端邪说“啊,变成异端”(好)这句话的不良传播,因为它给人类带来了许多肮脏。
BID’AH-BID’AH DALAM EKONOMI ISLAM (Paradigma Bid’ah Ulama)
Kaidah dasar dalam kajian fiqih muamalah adalah al-ashlu fil mu‟amalah
ibahah, illa ma dalla dalilun „ala tahrimihi, maksudnya hukum asal perbuatan dalam
muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Penggunaan istilah Ekonomi Islam adalah bagian dari bid‟ah agama, yang muncul pada tahun
1940-an di Negara India. Demikan menurut pendapat Timur Kuran, Profesor Ekonomi Politik, ia berpendapat sesuai dengan hasil penelitinya, membuktikan bahwa Ekonomi Islam sama sekali tidak dapat ditemukan dalam tradisi Islam. Sehingga istilah-istilah dan lembaga-lembaga bisnis sekarang yang tidak ada contoh dari Nabi dan tidak pernak ada pada zaman nabi adalah bid‟ah. Nak, lalu apakah yang dimaksud dengan bid‟ah menurut para ulama dan adakah bid‟ah-bid‟ah dalam ekonomi Islam. Hasil pembahasan menyatakan, bid‟ah adalah setiap perbuatan yang tidak ada dan tidak dilakukan pada zaman Nabi yang bertentagan dengan nash al- Qur‟an dan sunnah serta mashlahah. Melihat praktek ekonomi modern, maka banyak
bid‟ah-bid‟ah dalam ekonomi Islam, diantaranya adalah istilah ekonomi Islam itu sendiri. Kegiatan dari ekonomi Islam di Indonesia yang merupakan bid‟ah adalah perbankan syariah, zakat propesi dan lainya. Secara etimologi ketiga disebut dengan
bid‟ah, namun secara terminology belum dapat dikatakan bid‟ah. Sedangkan kaidah fiqih menjelasan “al-ashlu fil mu‟amalah ibahah, illa ma dalla dalilun „ala tahrimihi”, maksudnya hukum asal perbuatan dalam muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Kaedah inilah yang menutup pemaknaan kototasi buruk dari ungkapan bid‟ah, menjadi bid‟ah hasanah (baik) karena mengandung banyak kemashlahatan untuk manusia.