{"title":"在三宝垄,通过朋友们的共同行动,建立了一种盲人创业的行为","authors":"Toyibah Toyibah, Asma Luthfi","doi":"10.52483/ijsed.v1i1.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyandang tunanetra merupakan kelompok sosial yang selama ini dianggap sebagai kelompok yang lemah atau tidak berdaya dalam masyarakat. Kehadiran Komunitas Come_Unity Sahabat Mata sebagai lembaga yang konsen pada penyandang tunanetra dapat memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan usaha sehingga para penyandang tunanetra memiliki kemandirian. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan perilaku kewirausahaan tunanetra melalui Come_Unity Sahabat Mata di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode analisis riwayat hidup (life history). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan: (1) alasan para tunanetra tertarik menjadi anggota, karena ingin menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan usaha. (2) proses pembentukan perilaku kewirausahaan, melalui tiga tahapan; menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri, cerita kisah sukses, dan pengembangan keterampilan melalui pelatihan pijat, komputer bicara, huruf braille, dan penyiaran radio. (3) perilaku kewirausahaan yang terbentuk, diantaranya tekun, ulet, sabar, istiqamah, berani mengambil risiko, manajemen waktu, kreatif dan inovatif. Adapun kemandirian ekonomi yang dimiliki yaitu usaha pijat, obat herbal, pulsa, dan peralatan listrik offline dan online.","PeriodicalId":360116,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Pembentukan Perilaku Kewirausahaan Tunanetra melalui Come_Unity Sahabat Mata di Kota Semarang\",\"authors\":\"Toyibah Toyibah, Asma Luthfi\",\"doi\":\"10.52483/ijsed.v1i1.5\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penyandang tunanetra merupakan kelompok sosial yang selama ini dianggap sebagai kelompok yang lemah atau tidak berdaya dalam masyarakat. Kehadiran Komunitas Come_Unity Sahabat Mata sebagai lembaga yang konsen pada penyandang tunanetra dapat memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan usaha sehingga para penyandang tunanetra memiliki kemandirian. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan perilaku kewirausahaan tunanetra melalui Come_Unity Sahabat Mata di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode analisis riwayat hidup (life history). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan: (1) alasan para tunanetra tertarik menjadi anggota, karena ingin menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan usaha. (2) proses pembentukan perilaku kewirausahaan, melalui tiga tahapan; menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri, cerita kisah sukses, dan pengembangan keterampilan melalui pelatihan pijat, komputer bicara, huruf braille, dan penyiaran radio. (3) perilaku kewirausahaan yang terbentuk, diantaranya tekun, ulet, sabar, istiqamah, berani mengambil risiko, manajemen waktu, kreatif dan inovatif. Adapun kemandirian ekonomi yang dimiliki yaitu usaha pijat, obat herbal, pulsa, dan peralatan listrik offline dan online.\",\"PeriodicalId\":360116,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52483/ijsed.v1i1.5\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52483/ijsed.v1i1.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pembentukan Perilaku Kewirausahaan Tunanetra melalui Come_Unity Sahabat Mata di Kota Semarang
Penyandang tunanetra merupakan kelompok sosial yang selama ini dianggap sebagai kelompok yang lemah atau tidak berdaya dalam masyarakat. Kehadiran Komunitas Come_Unity Sahabat Mata sebagai lembaga yang konsen pada penyandang tunanetra dapat memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan usaha sehingga para penyandang tunanetra memiliki kemandirian. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan perilaku kewirausahaan tunanetra melalui Come_Unity Sahabat Mata di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode analisis riwayat hidup (life history). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan: (1) alasan para tunanetra tertarik menjadi anggota, karena ingin menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan usaha. (2) proses pembentukan perilaku kewirausahaan, melalui tiga tahapan; menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri, cerita kisah sukses, dan pengembangan keterampilan melalui pelatihan pijat, komputer bicara, huruf braille, dan penyiaran radio. (3) perilaku kewirausahaan yang terbentuk, diantaranya tekun, ulet, sabar, istiqamah, berani mengambil risiko, manajemen waktu, kreatif dan inovatif. Adapun kemandirian ekonomi yang dimiliki yaitu usaha pijat, obat herbal, pulsa, dan peralatan listrik offline dan online.